20. Musuh Bebuyutan

401 40 39
                                    

Kegelapan malam akan segera tiba. Senja sudah terlalu lama menemani Bumi di hari sebelum bulan puasa dimulai, atau lebih tepatnya dua hari lagi akan tiba waktu puasa pertama.

Suara jangkrik yang khas pada malam hari menandakan waktu Maghrib akan segera tiba. Beberapa penduduk Pulau Rintis bahkan pergi ke Masjid yang berada di alun-alun Kota.

Termasuk juga Boboiboy Elemental, Yaya dan Edo yang sudah berada di Masjid. Bahkan Tok Aba, Amato, Aldo dan beberapa penduduk lainnya juga hadir di Masjid Al-Bukhari, masjid terbesar yang ada di Kota Pulau Rintis.

"Assalamu'alaikum....."

"Wa'alaikumsalam....."

Para jema'at Masjid melihat kedatangan Ustadz Badrul, Ustadzah Ros dan Syekh Muhammad Syauqi. Tiga guru besar Masjid Al-Bukhari itu menyapa para jema'at Masjid yang akan melaksanakan Shalat Maghrib berjama'ah.

"Wah... Banyak yang hadir di Masjid nih! Allah SWT mesti senang melihat para jema'at-Nya berbondong-bondong datang kemari. Alhamdulillah.....", kata Syekh Syauqi.

"Mestilah, Syekh! Dah mau bulan puasa! Banyak orang-orang yang meminta berkat dan do'a dari Allah SWT", balas Tok Aba.

"Alhamdulillah... Bagus kalau macam tuh! Bulan Ramadhan membawa keberkahan bagi kita semua. Bahkan, para Syaiton tidak bisa menggoda manusia karena pada Bulan Ramadhan, mereka dipenjara di alam ghaib mereka oleh Allah SWT".

(Author tahu hal itu dari orang tua Author. Di Bulan Puasa, para Syaiton terkurung di alam mereka karena adanya Bulan Ramadhan, Bulan yang penuh kenikmatan bagi kaum Islam).

"Hm? Kamu anak baru di Masjid nih ya?", tanya Ustadzah Ros yang melihat Edo di sebelah Halilintar.

"Uh... Iya, Ustadzah. Saya anak baru di Kota nih. Saya dan Kakak saya baru je pindah ke Kota nih. Uh... Nama saya Edo. Saya adalah Adiknya Aldo", jawab Edo.

"Aldo ya?"

"Iya, Ustadzah"

"Wah... Kamu sama tampannya dengan Kakakmu!", kata Ustadz Badrul. "Comel pula tuh!"

"Uh... Hehehe... Biasa aja kok, Ustadz!", kata Edo malu-malu kucing.

"Hali?", tanya Ustadzah Ros.

"Iya, Ustadzah?"

"Hari ini, kamu yang mengumandangkan Adzan Maghrib ya?"

"Eh...! Kenapa saya? Bukannya hari ini, Abang Saipul yang mengumandangkan Adzan Maghrib ya?"

"Saipul sedang sakit. Kata Keluarganya, dia positif Covid-19"

"Innalillahi wa innalillahi roji'un.....", kata para jema'at.

"Lepas tuh, Abang Saipul selamat ke?", tanya Gempa.

"Hmm... Entahlah. Ustadzah baru dengar hari ini tentang kabar Saipul".

"Oh.....", kata Boboiboy Elemental kompak.

"Hali? Kamu boleh kan mengumandangkan Adzan Maghrib hari ini?", tanya lagi Ustadzah Ros.

"Boleh, Ustadzah!"

"Alhamdulillah.....", kata Ustadzah Ros.

"Sudah masanya Adzan Maghrib. Ayo, Hali! Kumandangkan sekarang juga!", ujar Ustadz Badrol.

"Baik, Ustadz!"

Halilintar beranjak menuju mimbar Masjid untuk mengumandangkan Adzan Maghrib, menggantikan Saipul yang berada di rumah sakit karena positif Covid-19.

"Solar? Kamu mukul bedug ya?", kata Ustadz Badrol.

"Siap, Ustadz!"

Solar bersiap memukul bedug masjid, menandakan waktu Adzan Maghrib akan segera tiba.

Ramadhan Activity (✔)Where stories live. Discover now