46. Masa Suram

328 36 78
                                    

Flashback On
6 Tahun Yang Lalu
Di SMP Tanah Kusir, Indonesia
Edo POV

Halo... Namaku Edo Deff. Aku berusia 14 tahun. Aku tinggal bersama Kakakku. Namanya Aldo Deff. Orang tua kami bekerja di luar kota dan kami berdua harus berdikari karena orang tua kami hanya akan menemui kami setahun sekali untuk memberikan uang jajan kepada kami. Aku dan Kakakku tinggal di rumah kontrak kan kecil di daerah Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Indonesia.

"Edo? Mari makan! Kakak masak Sayur Kacang Panjang dan Sambal Balado kesukaan kamu!"

"Iya, Kak!"

Kakakku ahli memasak. Masak ikan, ayam, sayur mayur, dan lain-lain semuanya bisa dikerjakan oleh Kakakku. Kakakku bekerja sebagai koki di Restoran Padang Sederhana yang terkenal dengan masakan khas Kampung daerah Minang. Diusianya yang sudah menginjak 21 tahun, Kakakku sudah menjadi koki profesional di tempat kerjanya.

Sedangkan aku? Aku masih sekolah di jenjang SMP. Aku tidak perlu makan di kantin karena Kakakku selalu memberikan bekal makanan untukku. Aku bangga punya Kak Aldo. Dia bagaikan Ibu dan Ayah bagiku.

Aku pun makan bersama Kakak. Jam rumah menunjukkan pukul 05:30 pagi. Aku akan berangkat jam 6 Pagi bersama dengan Kakakku.

Jam 6 Pagi sudah terlihat olehku. Aku sudah menyelesaikan sarapanku dan hendak pergi ke sekolah. Hari ini adalah hari Selasa. Mata pelajaran di hari Selasa adalah Pendidikan Jasmani, Matematika, Teknologi Informasi dan Komunikasi atau disingkat TIK, Pendidikan Agama dan IPS. Tugas sekolah dari Guru Matematika dan IPS sudah kukerjakan.

"Kakak! Cepetan! Nanti Edo terlambat!"

Di masa SMP, aku masih polos. Aku menunggu Kakakku yang sedang meminum teh hangat dengan campuran bawang putih. Kata Kakakku, minum teh hangat dengan bawang putih dapat meningkatkan stamina dan tenaga ketika sedang bekerja.

"Jom kita berangkat!"

Aku menaikki motor Supra milik Kakakku. Bunyi knalpot motor Kakakku sangat klasik, dalam artian membangunkan "telinga warga" di pagi hari. Yah... Meskipun bising, tapi tetangga kami gak marah. Mungkin karena kami tinggal di Jakarta yang memiliki polusi suara tingkat tinggi?

Brrrrmmmm

Aku dan Kakakku berangkat menuju ke sekolahku. Prioritas Kakakku adalah pergi ke sekolahku terlebih dahulu, setelah itu pergi ke Restoran Padang Sederhana.

"Dah sampai!"

Aku turun dari motor dan mencium tangan kanan Kakakku sebagai bagian tata cara dalam  berpamitan yang baik.

"Baik-baik di Sekolah ya, Edo? Jangan menyusahkan Guru!"

"Iya, Kak! Edo berangkat ya, Kak! Assalamu'alaikum....."

"Wa'alaikumsalam....."

Aku masuk ke sekolah dan tak lupa melambaikan tangan kearah Kakakku sebelum Kakakku pergi ke tempat tujuannya.

Aku sampai di kelas 7-5. Itulah kelasku. Aku masuk ke kelasku dan melihat sudah ada murid yang berada disana.

"Nah...! Sampai juga sih anak gila!"

Hampir semua murid laki-laki mengerumuniku. Tatapan intimidasi ditujukan kepadaku. Aku tahu apa yang akan terjadi padaku hari ini.

Aku sengaja tidak memberitahukan Kakakku tentang Pembullyan yang menimpaku. Aku tidak ingin Kakakku sedih dan khasiat padaku. Lebih baik aku menanggung semua penderitaan yang kualami.

"Uh... Maaf? Aku harus duduk..."

"Duduk? Lu kan baru datang! Lu tahu kan kalau kita lagi lapar?"

Ramadhan Activity (✔)Where stories live. Discover now