34. Kisah Jalan Delima

306 34 45
                                    

Taufan dan yang lainnya telah tiba di Kantor Polisi. Mereka sedang menjenguk Halilintar yang sudah memakai seragam tahanan berwarna biru indigo. Tertera nomor bertuliskan "1" di baju tahanan Halilintar dan celana pendek berwarna seiras dengan baju tahanan. Hanya topi dino berwarna hitam dan merah saja yang setia berada di kepala Halilintar.

"Hali!/Kak Hali!"

Ketiga Adik dari Halilintar itu memeluk Sang Kakak tercinta yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian. Sang Kakak juga memeluk ketiga Adiknya itu.

"Hali!"

Ayah dan Kakek dari Boboiboy Elemental tiba di kantor polisi. Mereka berdua melihat Halilintar sedang dipeluk oleh ketiga Adiknya, Taufan, Gempa dan Ice.

"Ayah! Atok!"

Tidak dapat ditahan lagi perasaan yang dialami Halilintar. Ia langsung memeluk Tok Aba, mengingat ia melihat Tok Aba terkena penyakit asma dibalik kaca mobil polisi.

Sang Ayah juga memeluk Anak Sulungnya yang telah dipenjara dikarenakan ditimpa kasus pencemaran nama baik dan pembuatan laporan palsu, yang sebenarnya tidak diketahui oleh Halilintar.

"Hiks... Hiks... Hiks...", tangis Halilintar. "Hali risau sangat kat Atok! Hiks... Atok tak apa-apa kan?"

"Hiks... Atok tak apa-apa! Hiks... Atok shock aja tadi pagi karena kamu melakukan kejahatan itu"

"Atok! Hali tak buat kejahatan macam tuh! Hali difitnah, Tok! Hali tak mungkin buat macam tuh!"

"Ayah juga tidak percaya kalau kamu berbuat seperti itu!"

Namun, Amato melihat kehadiran Adu Du, Probe dan Boboibot di dalam kantor polisi. Tatapan tajam dari Amato diarahkan kearah mereka bertiga.

"Ini pasti ulah kalian ye?! Jawab!!", tengking Amato.

"Eh...! Kami tak salah, Laksamana!", sergah Probe. "Kami pun baru tahu kalau Hali ada kat penjara".

"Ayah. Mereka tak bersama! Kami sendiri udah tanya kat mereka dan mereka benar-benar tak tahu masalah ini", bela Ice.

"Betul yang dicakap Ice, Laksamana!", kata Boboibot. "Kami tak buat kejahatan apapun selama Bulan Ramadhan ini!"

"Kalau bukan kalian bertiga, lalu siapa?", tanya Tok Aba.

"Itulah yang tengah kami selidiki, Tok Aba! Kami syak, ada musuh baru di Bandar nih!", suspek Adu Du.

"Musuh baru?", kata Halilintar memandang heran kearah Adu Du.

"Iya, Hali"

"Maaf! Waktu kita kunjungan para saudara untuk menjenguk tersangka Halilintar telah tamat! Silahkan datang lagi esok hari!"

Sipir itu memberitahukan waktu pertemuan yang telah selesai kepada Keluarga Boboiboy Elemental dan rekan-rekan. "Mari, Hali! Silahkan kembali ke sel tahananmu!"

"Hali!/Kak Hali!"

Keluarga Boboiboy Elemental memeluk Halilintar sebelum memasukki sel tahanan.

"Hali tak apa-apa! Hali akan jaga diri di penjara!"

"Jangan risau, Hali! Ayah akan segera membebaskanmu dari fitnah ini!"

"Hali percaya kok, Ayah! Kalian pasti akan menolong Hali!"

Halilintar pun kembali ke sel tahanannya. Mereka merasa sedih melihat salah satu Pahlawan Pulau Rintis itu mendekam di penjara oleh orang yang tidak bertanggungjawab.

"Macam mana sekarang?", tanya Fairus.

"Jom kita pergi ke pesawatku!", ajak Adu Du. "Komputer akan menyiasat penjenayah baru tuh!".

Ramadhan Activity (✔)Where stories live. Discover now