61. Kedatangan Sang Sahabat

312 29 30
                                    

Prrraaannnggg

"Astaghfirullahalazim....."

Gelas yang dipegang oleh Ice terjatuh secara tiba-tiba dan pecah menghantam lantai kedai. Halilintar dan Gempa menghampiri Ice yang sedang istighfar karena kaget gelas berisi Es Cokelat untuk pelanggan yang ia pegang terlepas dari genggamannya.

"Ice? Kamu kenapa?", tanya Gempa.

"Uh... Entahlah, Kak! Aku tiba-tiba mendapatkan firasat buruk".

"Memang siapa yang kamu pikirkan?", tanya Halilintar.

"Hmm..... Blaze...".

Televisi yang berada di kedai Tok Aba menayangkan tentang berita terorisme yang terjadi di Perairan Selat Sunda. Para pelanggan, termasuk Halilintar, Gempa dan Ice menonton berita itu di Televisi.

"Eh...? Itu kan kapal tim sepak bola Malaysia kan?", tanya salah satu pelanggan di Kedai Tok Aba.

Bertambah kuatlah firasat buruk Ice tentang keadaan Kakak kembarnya. Halilintar dan Gempa juga merasakan hal yang sama dengan Ice.

"Tak! Ini tak mungkin! Itu pasti bukan kapal yang Blaze tumpangi!", kata Halilintar yang tidak percaya dengan berita yang disampaikan di Televisi.

"Ice...?". Gempa melihat Ice yang terduduk lemas melihat berita mengejutkan di Televisi.

"Tak! Berita itu pasti salah! Blaze tak mungkin ada di kapal itu!"

"Hayoyo... Anakku, Gopal gak mungkin ada di kapal itu!", kata Pak Cik Kumar yang berada di kedai Tok Aba.

Semua orang yang berada di kedai Tok Aba berharap-harap cemas melihat berita yang ditayangkan di Televisi itu. Mereka tidak tahu apakah Blaze, Gopal, Iwan, Amardeep dan tim Malaysia berada di kapal itu atau tidak.

[•••]

Selina Nurwati, Fatih Galardo dan Edo Hazar sedang mengobati penyakit kebutaan Solar di dalam kamar Duo Sori. Duri juga berada di dalam kamar dan ia juga ikut membantu Solar, Adik kembarnya.

"Fatih? Edo? Mari kita gunakan kuasa penyembuhan yang kita milikki!".

"Baik, Kak Lina!"

"Duri juga nak tolong Solar!".

"Kau ambikkan kotak P3K! Boleh, Duri?", kata Selina Nurwati.

"Boleh!".

Duri beranjak dari kamar dan mengambil kotak P3K di ruang tamu. Tiga Ashlanbey Bersaudara sedang menyembuhkan penyakit kebutaan Solar dengan kekuatan penyembuhan yang mereka milikki.

[•••]

Di rumah keluarga kecil Aldo dan Edo, mereka berdua sedang menonton Televisi tentang berita penyerangan kapal dari tim sepak bola Malaysia oleh sejumlah teroris.

"Kakak? Blaze dan teman-temannya ada di kapal itu kan?", tanya Edo.

"Entahlah! Kakak berharap semoga kapal itu bukan kapal Blaze!".

"Tapi disana ada bendera Malaysia di kapal itu! Mungkin aja Blaze dan kawan-kawannya tak selamat karena serangan teroris tuh".

"Edo! Kamu jangan cakap macam tuh! Belum tentu mereka dah tiada! Bisa aja mereka selamat atau terdampar di Pulau lain!".

"Hmm... Iye tak ye juga! Hmm... Kakak? Kira-kira siapa ya teroris yang boleh kalahkan Blaze? Mereka mesti kuat!".

Ramadhan Activity (✔)Where stories live. Discover now