45. Cinta Di Bulan Ramadhan

384 35 31
                                    

Para anggota TAPOPS berada di Kamp Peristirahatan yang terletak di lapangan bola sekolah Pulau Rintis. Mereka sedang berbuka puasa karena adzan maghrib sudah berkumandang. Ada banyak tenda di Kamp TAPOPS.

Di tenda Boboiboy Elemental, Solar sudah ada disana bersama dengan Duri, Tok Aba dan Ochobot. Halilintar, Taufan, Gempa, Ice, Amato dan Mechabot juga ada disana. Mereka sekeluarga sedang berbuka puasa di tenda TAPOPS.

"Duri?"

"Apa, Solar?"

"Nak minum Ais Buah! Tolong ambilkan untukku ya? Aku tak boleh nampak!"

"Oke!"

Duri beranjak dari tempatnya dan mengambil segelas Es Buah dengan Sirup Marjan sebagai pemanisnya.

"Nih Ais Buah untuk Solar!"

"Terima kasih, Duri!"

"Biar aku bantu!"

Gempa menyuapi es buah milik Adiknya yang paling kecil karena Solar sudah menjadi tunanetra. Ditambah lagi, wajahnya buruk rupa karena banyak jahitan akibat luka tusukkan kulit durian yang menusuk wajahnya.

"Kak Gempa?"

"Apa, Solar?"

"Apa aku ini buta?"

Amato dan Tok Aba mengeluh kesah. Mereka saling memandang satu sama lain dan saling mengangguk.

"Oh ya? Ayah? Atok? Kalian kan ada di ruangan Dokter? Apa kata Dokter?", kata Halilintar.

Semuanya memandangi Amato dan Tok Aba yang sudah tahu jawaban dari keadaan Solar saat ini.

"Huh.....", hela nafas Tok Aba. "Kata Dokter, Solar menderita buta dalam jangka panjang dan wajahnya penuh luka robek. Dokternya pun menjahit beberapa luka di wajah Solar"

"Ja... Ja... Jadi aku... Tunanetra dengan wajah buruk rupa??"

"Iya, Solar. Kamu harus tabah ya!", kata Amato yang merasa sedih melihat keadaan anak bungsunya.

"Tidak... Tidak... Hiks... Hiks... Hiks... Tidak mungkin...! Huuwwaa... Tidak.....!"

Gempa menenangkan Solar dengan memeluknya. Solar tidak bisa menerima dirinya sebagai tunanetra. Ditambah lagi dengan wajah yang buruk rupa.

"Sabar, Solar! Kuatkan dirimu! Lagipun, cuma sementara kok! Kamu pasti bisa sembuh!", kata Gempa yang juga ikutan menangis.

"Huhuhuhu... Aku buta, Kak! Huhuhu... Aku cacat! Huhuhuhu..."

"Jangan risau, Solar! Orang yang telah membuatmu cacat sudah di penjara di dalam pesawatku!". Laksamana Maskmana masuk ke dalam tenda keluarga Boboiboy Elemental.

"Eh...? Laksamana?", kata Solar yang mendengar suara Laksamana Maskmana.

"Iya. Edo sudah ditahan di dalam pesawatku. Aldo, Fairus, Ying, Yaya, Fang, Kapten Kaizo dan Kapten RamenMan menjaganya disana".

Solar ingat saat ia sedang melawan Edo di rumahnya beberapa waktu yang lalu. Serpihan kulit Durian menusuk wajah dan kedua matanya hingga ia harus menjadi tunanetra dengan wajah yang buruk rupa.

"Lalu, Abang Edo dah sedar ke, Laksamana?", tanya Duri.

"Iya. Dia sudah sadar".

[•••]

Di dalam pesawat Laksamana Maskmana, Edo ditahan di jeruji besi. Aldo, Fairus, Ying dan Yaya menemaninya di dalam penjara. Kapten Kaizo, Kapten RamenMan dan Fang berjaga di luar penjara.

Ramadhan Activity (✔)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora