42. Cacat

370 35 35
                                    

Rumah Sakit Pulau Rintis dipenuhi oleh para warga  yang menjadi korban kejahatan Cindy Candy dan Edo.

Termasuk juga Solar yang berada di ruang perawatan. Kondisinya sudah lebih baik dibandingkan sebelumnya. Duri masih setia menemani Adik kembarnya.

"Kak Duri? Kenapa pandanganku gelap nih?"

"Perban di mata Solar masih menempel. Mestilah jadi gelap", datar Duri.

"Assalamu'alaikum....."

"Wa'alaikumsalam....."

Keluarga Boboiboy Elemental, Aldo, Fairus, Ochobot, Mechabot dan Retak'ka datang menjenguk Solar.

"Duri? Macam mana kondisi Solar? Dia baik-baik aja kan?", tanya Gempa kepada Duri.

"Solar dah okay! Tapi kata Dokter, Solar kene banyak istirahat!"

"Oh..."

"Solar? Matamu masih sakit?", tanya Tok Aba lembut.

"Masih, Tok!"

"Solar? Sebaiknya kamu batalin puasamu aja ya? Kamu lagi sakit!", kata Halilintar.

"Tak nak! Aku okay je! Dah tak ada rasa sakit pun!"

"Kamu yakin, Solar?", tanya Gempa.

"Yakin sangat! Cuma mataku aja yang masih sakit. Tapi itu tak jadi masalah untukku!"

"Permisi.....! Saya harus memeriksa keadaan pasien!"

Dokter yang merawat Solar datang ke ruang perawatan pasiennya. Ia mengecek kembali kondisi pasien atas nama Boboiboy Solar. Mereka mempersilahkan Dokter itu untuk memeriksa keadaan Solar.

"Bagaimana keadaannya, Dok?", tanya Amato.

"Hmmm..... Kondisinya sudah semakin membaik. Oh ya! Tuan Amato? Atok Aba? Saya ingin berbicara dengan kalian berdua di ruangan saya. Mari silahkan!"

"Baiklah, Dok!"

Amato dan Tok Aba mengikuti Sang Dokter untuk membicarakan hal yang bersifat penting.

"Kak Ufan? Kakak ada disini kan?", tanya Solar yang tidak bisa melihat karena kedua matanya telah diperban.

"Iya, Solar. Aku disini. Ada apa?"

"Mana Biskuit Kak Yaya pesananku? Kak Ufan dah janji ama aku kan?"

"Ala...mak...!", kata Taufan. "Aku lupa!"

"Sudah kuduga! Kak Ufan sama aja kayak Kak Hali dan Kak Gempa! Sama-sama pelupa!"

"Eh...! Kita bukan orang yang pelupa ya!", kata Halilintar dan Gempa.

"Perlu aku ingatin nih?", kata Solar sambil mengingat sifat pelupa Halilintar, Taufan dan Gempa beberapa tahun yang lalu.

Flashback On
Beberapa Tahun Yang Lalu
Di Rumah Keluarga Boboiboy Elemental
Solar POV

Laki-laki, remaja, memakai kacamata kuning, memakai jaket dan topi dino dengan gaya miring adalah ciri khas-ku. Oh ya! Sifat Swag harus ada di dalam diriku agar semua orang terpesona denganku.

Akulah, Boboiboy Solar. Anak ke-7 dari 7 Bersaudara. Yah... Bisa dibilang anak bungsu. Aku punya Kakak kembar yang bisa dibilang sih... idiot, lugu, innocent dan baik hati. Namanya ialah Boboiboy Duri. Walaupun sifat Kakak kembarku kayak begitu, tetapi aku justru menyukai Kakak Kembarku. Itu karena Kakakku sangat menyayangiku dan aku pun menyayanginya juga. Mungkin karena Duri hanya punya satu Adik saja, yaitu aku? Entahlah!

Ramadhan Activity (✔)Where stories live. Discover now