31. SITPR

273 31 31
                                    

"SAHUR... SAHUR...!! SAHUR... SAHUR...!!"

Dini hari pada hari pertama puasa akan segera dimulai. Jam di salah satu Gedung Pulau Rintis menunjukkan pukul 03:03 dini hari. Para remaja, anak kecil, lanjut usia hingga orang dewasa pun turun ke jalan raya. Mereka mengadakan Sahur On The Road atau disingkat SOTR di jalan raya protokol Pulau Rintis. Mereka berbondong-bondong turun ke jalan dengan memakai masker sebagai upaya pencegahan Pandemi Corona Virus Disease 19 atau disingkat Covid-19.

Di rumah Boboiboy Elemental, salah satu anak dari Amato hendak mengikuti acara Sahur On The Road yang diadakan di jalan raya Pulau Rintis.

"Ayah! Atok! Hali! Gempa! Ufan pergi ke acara SOTR ya!"

"Jangan, Ufan!", kata Gempa. "Ada Razia Polis hari ini!"

"Mana ada razia, Gem!"

"Betul yang dibilang Gempa!", bela Tok Aba. "Ada razia hari ini! Nanti kamu kena tangkap ama Polis!"

"Hali juga setuju, Tok!", ikut Hali. "Sebaiknya kamu jangan ikutan SOTR!".

"Ayah juga setuju!", ikut Amato. "Ayah takut kamu ketangkap, Ufan!".

"Atok? Ayah? Hali? Gempa? Ufan tak akan tertangkap Polis! Ufan udah pakai masker, bawa hand sanitizer, dan kebutuhan lain yang Ufan bawa!"

"Kamu nih degil sangatlah! Kalau kata Atok dan Ayah jangan pergi, ya jangan pergi! Kata-kata orang tua menjadi kenyataan tau!", ujar Halilintar.

"Entah! Lebih baik kamu disini aja bersama kami!", ikut Gempa.

"Tak nak! Nak pergi juga!"

"Taufan!", kompak Halilintar dan Gempa.

"Kalian nih kenapa?! Aku nak pergi kesana buat bersenang-senang je! Lagipun itu kan kegiatan keagamaan! Kenelah ikuti kegiatan tuh!"

"T.a.k. b.o.l.e.h!", kata Amato. " Ufan! Ayah gak mau terjadi apa-apa denganmu!"

"Alah... Ayah...! Bolehlah...! Bolehlah...! Kan kata Ayah, Ufan kene berdikari kan? Ha! Nanti di acara itu, Ufan mesti boleh berdikari!"

"Ha'ah! Berdikari di dalam penjara adelah!", kata Halilintar.

Sebuah sorotan tajam dari kedua mata Taufan mengarah kearah Halilintar. Kakak kembar tertua itu hanya bersikap 'masa bodoh' dan justru ikut menyoroti Adik pertamanya dengan sorotan mata tajam.

"Ha! Tengok kat berita di TV nih!".

Tok Aba memecah perseteruan sorot-menyorot mata antara Halilintar dan Taufan. Mereka melihat acara berita di Televisi yang menampilkan razia SOTR oleh pihak kepolisian.

"Polis tak guna! Apehal mereka menganiaya anak dibawah umur tuh! Udah tuh, orang alim pula yang kene dianiaya!", kesal Taufan melihat seorang anak kecil di berita yang dianiaya oleh pihak kepolisian ketika razia sedang berlangsung.

"Sebab tuh Ayah melarangmu pergi mengikuti SOTR! Polis-polis yang sedang melakukan razia nih garang-garang! Budak-budak kecik dianiaya ama mereka!"

"Tapi... Ufan teringin nak ikut SOTR, Ayah!", mohon Taufan.

"Memangnya, siapa yang mengajakmu pergi SOTR? Tak kan lah kamu sendiri yang pergi kesana!", tanya Gempa.

"Fairus yang ajak aku"

"Oh... Budak yang menolong kamu waktu itu ya?", kata Tok Aba.

"Iya, Tok! Boleh ya...? SOTR tempat kami bukan di jalanan dekat berita itu!"

"Dimana, Ufan?", tanya Amato penasaran.

"Di Restoran Padang punya Kak Aldo. Edo ada disana juga! Mesti mereka sahur disana!"

Ramadhan Activity (✔)Where stories live. Discover now