Part 6. Tembakan 💕

294 41 2
                                        

Hollaaa....
Selamat malam semua:)
Gimana kabarnya?
Baik? Alhamdulillah
Gabaik? Gapa, syukuri aja...

Pada kangen Abi gak nih? 🤗
Abi kombek nih...

Konflik kita mulai ya...
Awalnya gak mau kasih konflik, tapi tanpa konflik cerita gak akan seru...
Saya juga belum puas kasih konflik sam All dan Ressi....

Coment banyak banyak untuk cepat update...


30 ⭐ vote
.
.
.
Untuk part selanjutnya :)





"Huek! Huek... "

Membasuh wajah, Ressi berbalik menghadap All. Tatapannya sayu, tubuhnya lelah karena terus muntah. Ressi menjatuhkan tubuhnya pada All, dengan sigab All membopobongnya.

Duduk ditepi kasur dengan Ressi dipangkuannya. "Kita kedokter aja, ya? " Ressi menggeleng. Ia paling malas ke dokter, apa pagi harus berurusan dengan obat.

"Paling cuma masuk angin kok, All. "

"Tapi... Aku curiga kalau kamu-"

"Hamil? Gak mungkin All. Aku kb kok, lagikan kita udah gak ngelakuin itu beberapa hari belakangan, " tukas Ressi.

"Tapi gak ada salahnya kan, kalau kita cek. " Ressi menggeleng. Sebenarnya, ia pun juga berasumsi kalau dirinya hamil. Sudah telat lima hari datang bulan. Ressi memang tidak KB, ia lebih memilih meninum pil pencegah hamil setelah berhubungan.

"Mau mandi gih, aku mau liat Abi dulu. Kita perginya jam empat aja. " Ressi beranjak menuju kamar Abi, tadi ia menyuruh anaknya itu untuk mandi sendiri. Mereka bertiga akan berbuka bersama di rumah mommy dan daddy.



Ceklek.


"Astagfirullah, ini kenapa berantakan begini, Abi?! "

Abi berlari memeluk kaki Ressi. Matanya berkaca kaca dengan pipi menggembung.

"Maimuna hiks, kepalanya mommy!" Abi terisak seraya memeluk kaki Ressi. Ressi berjongkok menyetarakan tubuhnya dengan Abi.

"Maimuna siapa, Abi? " Abi menunjukkan boneka barbie tanpa kepala ditangannya.

"Loh, kepalanya mana? "

Mengangkat tangan satunya, Abi menunjukkan kepala boneka.

"Kenapa lepas begini? "

"Tadi Abi sisil lambutnya, telus lambutna kusut mommmy. Abi talik-talik kan, telus kepalanya lepas mommy."

Abi mengusap pipi basah Abi, hidungnya memerah karena tangis. "Udah, jangan nangis, nanti minta beliin daddy lagi. "

"Loh, anak daddy kenapa itu mukanya sembab?" All datang seraya mengusap rambutnya dengan handuk. Abi menuju All, memasang wajah sememelas mungkin.

"Maimuna mati daddy," adu Abi.

"Innalillahi! Siapa Maimuna?"

I'm YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang