Part 8. Lamaran 💕

238 48 0
                                        

Weeeehhhhh....
Jumpe lagi dong...
Selamat membaca dan HARUS vote 🙂🔪

Part ini lumayan panjang karena udah seminggu gak update...
Wajar lama, karena yang vote dikit. Jadi kurang semangat nulisnya 🔪🙂




Ressi yang tengah berkutat dengan alat make up, mendengus kesal melihat All yang baru saja selesai mandi, melempar asal handuk basah itu. Kebiasaan para kaum adam.

"All, itu handuknya kembaliin ketempat semula is! "

Bukannya menuruti perkataan Ressi, All malah menyengir seraya merebahkan dirinya yang masih bertelanjang dada, dengan kaki yang manjuntai kelantai. Karena ini hari minggu,  maka All pun libur.

Ressi beranjak memungut handuk yang dilempar All tadi, meletakkannya pada tempatnya. Ia melirik jam, pukul tujuh. Mereka pulang dari rumah mommy tadi subuh setelah sahur. Seharusnya nanti sore, tapi tak jadi karena Ressi mendapat pesan bahwa para sahabatnya akan berkunjung. Sudah lama ia tak bertemu mereka, karena mereka semua sudah punya kehidupan masing masing dengan para suami suaminya.

"Mereka dateng jam berapa? " tanya All pada Ressi, namun mata fokus pada ponsel.

"Sekitar jam sembilan, " jawab Ressi.

"Kamu pakai baju sana, aku mau kekamar Abi dulu. "



Ressi memasuki kamar bernuansa pink, siapa lagi pemiliknya kalau bukan Abi. Ressi menggelengkan kepala melihat Abi yang masih asik meringkuk dibalik selimut.
Abi bergumam pelan saat merasakan tepukan pada pipinya.

"Abi, bangun sayang. "

Abi mengucek matanya, kesadarannya masih belum terkumpul sempurna. Ressi menggendong Abi menuju kamar mandi, memandikan Abi lalu membantunya berganti pakaian.

****

Suara bel membuat senyum Ressi merekah. Dengan berlari kecil ia menuju pintu. Dan benar saja, itu para sahabatnya. Ressi, Anjel, Kia, dan Dara berpelukan ria. Mereka bahkan menangis haru. Sedangkan para lelaki hanya geleng geleng kepala melihat tingkah berlebih para ciwi ciwi. Para lelaki menggendong anak masing masing kecuali Zion. Nampaknya mereka belum dikaruniai anak. Mereka semua berkumpul diruang tamu.

"Eh, ini Abi anak loh kan, Chi? " tanya Kia seraya menoel hidung Abi.

"Abi, salim sama tante tantenya, " titah Ressi. Abi menyalimi satu persatu dari mereka seraya memperkenalkan diri. Tatapan Abi sedari tadi tak lepas pada cowok yang setia duduk disofa seberangnya. Tepatnya sebelah Vano.

"Andai aja dulu gue gak keguguran, pasti dia ada disini sekarang. " suasana yang tadinya riang berubah senyap setelah penuturan Kia. Zion, suaminya, menggenggam tangan Kia, tersenyum menenangkan istrinya itu.

"Eh, gak boleh sedih dong! Mungkin tuhan mau kalian nikmatin masa masa berdua dulu, kan pengantin baru! " tukas Anjel. Kia dan Zion memang belum lama ini menikah, Kia sempat hamil namun keguguran. Vano dan Anjel sudah memiliki satu anak laki laki. Sedang menuju dua jika dilihat dari perut Anjel yang sedikit membuncit. Dara dan Criss dikaruniai anak kembar, laki laki dan perempuan yang umurnya baru dua tahun.

"Gael, sini, sayang! " panggil Anjel. Anak laki laki yang tadi duduk disebelah Vano menghampiri Anjel.

"Kenalin, ini anak gue, namany Marvero Gael, " ujar Anjel memperkenalkan anaknya.

"Ya ampun, gantengnya! " puji Ressi.

"Eh, ini si-kembar siapa namanya?"

Dara tersenyum." Ini namanya Allecia. Itu yang sama Criss namanya Allecio. "

I'm YoursWhere stories live. Discover now