Apa kabar? 🙂
Udah berapa abad aku gak update?Mon maaplah 🐈
Aku lupa nulis....Tinggalin jejak!!!
Harus!!!
Yang gak tunggalin jejak, aku Gigit!🐱
Selamat berakhir bulan:)
Tok tok tok...
"Masuk!"
"Dad, pa."
Untuk sejenak All terkejut mendapati papanya ada dikantor mertuanya. Tadi setelah meeting, All ditelepon Arthur untuk datang menemuinya. Tak disangka sangka papanya pun juga ada.
"Ada perihal apa daddy manggil All?" tanya All setelah duduk disebelah papanya.
"Rigel kabur!"
Untuk sesaat otak All menjadi bleng. Ingatannya memutar pada kejadian beberapa tahun lalu dimana ia hampir saja mati akibat ulah Rigel. Saat saat dimana Rigel hampir saja merebut Ressi darinya. Mengingat itu membuat All murka, tangannya mengepal, geram ingin menghajar bajingan itu.
"Polisi masih mencari keberadaannya. Daddy harap kamu lebih berhati hati. Jaga Ressi, jangan biarkan dia bepergian sendirian. Jangan sampai lepas dari pengawasan kamu." All mengangguk singkat.
"Saran papa, lebih baik kalian tinggal bersama papa dan mama atau mertuamu. Agar Ressi ada yang jaga jika kamu tidak dirumah," timbrung Samuel.
"Dan jangan sampai ada yang tahu, apa lagi Ressi. Daddy tidak mau putri daddy jadi kepikiran dan akan mengganggu keselamatan cucu kedua daddy!"
*****
"Selamat, ya. Sebentar lagi kamu bakalan punya adik."
"Iya, tapi Abi takut Lamon. Nanti mommy sama daddy gak sayang Abi lagi."
Ramon tersenyum tipis, "Kenapa kamu bisa berfikir gitu?"
Abi diam, matanya fokus menatap pohon mangga didepannya. Keduanya berada di lapangan tempat biasa mereka bermain, hanya berdua karena Erick sedang pergi kerumah eyangnya dan Chiko ikut pergi dengan abangnya.
"Dulu Abi sayang banget sama Maimunah, boneka balbie Abi. Tapi pas daddy beliin yang balu, Munaloh, Abi udah gak sayang sama Maimunah. Belalti daddy sama mommy juga gitu, dong. Gak sayang Abi lagi kalena udah ada adik balu."
"Abi, jadi orang itu gak boleh negatif thingking, harus selalu berfikir positif. Lagi pula, gak ada jaminan kalau orang tua kamu gak sayang kamu lagi kalau udah ada adik. Gak ada orang tua yang gak sayang sama anaknya."
Senyum Abi mengembang. Benar apa yang dikatakan Ramon, semua orang tua pasti menyayangi anaknya. Tak perduli sebandel apa anaknya. Bahkan anak yang telah berbuat durhaka saja mau dimaafkan oleh orang tuanya.
"Kalau Lamon sayang sama Abi, gak?"
Ramon tersenyum manis, "Tentu aja, aku selalu sayang kamu. Dulu, sekarang, dan selamanya!"
Abi tertawa mendengarnya. Walau ia tak paham, sayang apa yang Ramon maksud. Tapi biarlah, bukan waktunya untuk anak anak seperti mereka membicarakan sayang. Cukup lengkapi masa kecil dengan hal hal yang bisa membuatmu tertawa. Karena percayalah, masa kecil lebih menyenangkan dari pada masa dewasa. Tak perlu memikirkan betapa beratnya menjalani hidup didunia yang fana ini. Terlihat indah, namun menyeramkan.
"Mau main tanam impian gak?"
Dahi Abi berkerut, tak paham permainan apa yang Ramon maksud. "Tanam impain itu apa?"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Yours
Random[Follow sebelum membaca:)] Update satu abad sekali:) /tertawa ngakak... Tinggalkan jejak... #Sequl My Love Your Love# "Pilihanmu Hanya Dua, Pulanglah Kepadaku Atau Pulang Ke Rahmatullah." Chici Erer Ini tentang Abi, si bocah nakalnya daddy All. An...