🙂Part 40....
Abi kira dunia perkuliahan akan membuat hidupnya buruk. Tugas menumpuk, presentasi, bikin makalah dan sebagainya. Belum lagi jika mendapati dosen galak yang pelit nilai. Ternyata Abi salah. Dunia perkuliahan ternyata lebih buruk dari itu. Semua ucapan Ramon mengenai indahnya kuliah hanyalah omong kosong. Hanya satu yang hal bagus yang Abi dapat, teman. Jika dulu di kota kecil Abi hanya dapat bermain dengan bibi Ketty dan hewan ternaknya, di kota besar ini Abi mendapat tiga orang teman baru.
Abi yang tengah melamun sembari menopang dagu, menoleh kesal pada temannya karena melemparnya dengan pulpen.
"Apa sih?"
Xioya melirik pandangannya ke depan lalu kembali menatap Abi. Abi yang tak paham mengernyitkan dahi.
"Berat sekali beban hidupmu Abighail, sampai-sampai melamun di jam pelajaran saya?"
Suara datar sarat kemarahan membuat Abi terkesiap. Menoleh ke depan, Sir Thomas sudah berdiri didepannya dengan berkacak pinggang.
"M-maaf, sir, " cicit Abi pelan.
"Maaf? Ini sudah yang ketiga kalinya kamu tahu?!" Sir Thomas melepas kaca matanya lalu mengusap wajahnya lelah.
"Setelah jam saya selesai, temui saya. Kamu mengerti?!"
"Iya, Sir."
"Baik, saya lanjutkan penjelasan tadi. Dan kamu Ghail perhatikan, jangan melamun!"
*****
"Saya permisi, Sir."Sir Thomas mengangguk. Mempersilakan Abi keluar setelah memberikan Abi hukuman.
Abi menghela nafas kesal. Lagi-lagi ia dihukum karena melamun. Dan selalu hukuman yang sama. Merangkum materi yang tadi dijelaskan sir Thomas yang panjangnya bisa berlembar-lemabar. Ia berjalan menuju pintu ruangan Sir Thomas dengan terus menggerutu dalam hati.
"Dar!"
Abi mengusap dadanya kaget. Menatap kesal ketiga temannya yang tertawa bahagia karena berhasil membuatnya tambah kesal.
"Berhenti tertawa Xioya, Arley, Leviera! Itu tidak lucu sama sekali." kesal karena mereka masih juga tertawa, Abi berlalu meninggalkan mereka.
"Hei, Ghail! Jangan tinggalkan kami!" teriak Vie seraya menarik kedua temannya yang masih tertawa untuk mengejar Abi.
Abi memutar bola mata malas. Menyingkirkan tangan Arley di bahunya.
"Singkirkan tanganmu, sialan!"
"Oke-oke. Wajahmu kusut sekali, hukum apa lagi yang diberikan dosen itu untukmu?"
"Seperti biasa. Merangkum materi tadi."
"Karena kamu sedang kesal, bagaimana kalo mall? Shoping dapat meredahkan kesal." usul Levier. Xioya dan Arley mengangguk setuju.
"Oh, Vie, katakan padaku dokter mana yang mengajarimu bagaimana shoping dapat meredahkan kesal?"
Arley tertawa. "Leviera memang suka membual Ghail. Tapi aku setuju dengan ucapannya. Kau pun setuju bukan, Xioya?"
Xioya mengangguk cepat. "Tak ada yang lebih baik dari shoping."
"Ide buruk, karena shoping dengan kalian akan menghabiskan banyak uang. Tapi aku pun setuju!" Tutur Abi.
"Tunggu apa lagi leadis, mari kita hamburkan uang!" Leviera tertawa sembari berteriak.
*****
Bagi Abi, berbelanja amat jitu untuk membuat mood menjadi bagus. Senyum terus mengembang di wajah Abi sembari berjalan menuju pintu apartemennya.

YOU ARE READING
I'm Yours
Random[Follow sebelum membaca:)] Update satu abad sekali:) /tertawa ngakak... Tinggalkan jejak... #Sequl My Love Your Love# "Pilihanmu Hanya Dua, Pulanglah Kepadaku Atau Pulang Ke Rahmatullah." Chici Erer Ini tentang Abi, si bocah nakalnya daddy All. An...