Prolog💕

1.1K 109 6
                                        

"Is! Daddy, ayo! "

Abi menarik narik tangan daddynya. Sedangkan All hanya diam, jengah dengan kelakuan anaknya itu.

"Daddy gak mau, Abi! " tolak All.

"Harus mau dong! "

"Dibilang gak mau! "

"Abi aduin mommy ya?! "

"Berani aduin sama minum, uang jajan kamu Daddy potong! " ancam All. Abi misuh misuh sendiri, tak bisa ia biarkan. Ia tak bisa hidup tanpa jajan.

"MOMMY! DADDY NAKAL MOMMY!!! "

Ressi datang dengan wajah garangnya. Berkacak pinggang, ia menatap All dan Abi bergantian.

"Apa?! "

"Ini sayang, Abi dia-"

"Tadi Daddy bilang mau jual Abi ke duda diujung kompleks, momm! " potong Abi. Dikompleks perumahan mereka memang terdapat duda beranak lima. Katanya, duda itu sering menggoda para ibu-ibu kompleks.

"Heh! Jangan sembarangan kamu All! "

"Dia bohong, sayang! "

"Abi gak bohong! "

"Bohong! "

"Enggak! "

"Boh-"

"DIAM! "

"Bisa gak, sehari aja kalian akur?! "

"Sebagai hukuman, kalian sapu ini daun-daun! " All dan Abi mengangguk patuh lalu mengacir. All mengambil sapu lidi sedangkan Abi mengambil serokan. All dan Abi saling menghunuskan tatapan tajamnya. All tak habis pikir dengan anaknya itu, umurnya baru tujuh tahun tapi sudah pandai membalas perkataan orang. Bahkan pandai mengeles.

"Weekend bukannya manja-manjan sama istri malah disuruh sapu halaman! Jahat banget sih, jadi istri," gumam All pelan tapi telinga tajam Abi tentu saja mendengarnya.

"MOMMY! DADDY NGATAIN MOMMY JAHAT!!! "

"MALAM INI KAMU TIDUR DILUAR!!! "

*****

"Nanana... " seraya bersenandung ria, Abi memasuki rumah dengan dua es krim di tangannya. All yang sedang duduk disofa pun menatap aneh anaknya itu. Bukankah hari ini ia tidak memberikan uang jajan untuk Abi? Tentu saja itu sebagai hukuman karena semalam ia benar benar tidur diluar, istrinya itu tak membiarkannya memasuki kamar.

"Dapat uang beli es krim dari mana? " tanya All. Abi menghentikan langkahnya. "Dari daddy, " jawabnya.

Ting tong!

All beranjak membukakan pintu, ia mengernyitk bingung melihat seorang pria yang menggunakan pakaian bergambar es krim yang ia tebak adalah penjual es krim keliling.

"Ada perlu apa? "

"Itu den, anak aden beli es krim sama saya, tapi bayar pakai uang palsu. " All membulatkan mata, ia teringat kalau memberikan Abi uang palsu dua hari lalu karena jengah Abi terus meminta uang jajan.

"Abi! Sini kamu! " Abi melangkah mendekat. Berdiri disebelah daddynya.

"Bener tadi kamu beli es krim pakai uang palsu? " tanya All. Abi yang sedang menjilati es krim pun berhenti. "Enggak kok, itu uang asli, ada tulisan 'sepuluh libu lupiah' nya kok," ujar Abi.

"Kalau gak percaya ini den uangnya. " si tukang es krim memperlihatkan uang yang tadi Abi gunakan untuk membeli es krim nya. Tak perlu All teliti karena dilihat sekilas pun sudah nampak kalau itu uang palsu. Malas memperpanjang usuran, All mengeluarkan dompetnya lalu memberikan uang lima puluh ribu pada si tukang es krim.

"Gak ada uang pas aja den? "

"Ambil aja kem-" Ucapan All terpotong oleh Abi. "Kembaliannya Abi beliin es krim aja ya, dadd. " Abi berlalu meninggalkan All yang menggeram kesal.

Untuk anak!

"Yaudah den, saya permisi. "

"Nanana... " Abi kembali memasuki rumah. Ditangannya terdapat lima buah es krim.

"Ya ampun, nak, kenapa beli es krim sebanyak itu?! " Ressi datang dari lantai atas, menghampiri Abi yang terlihat santai.

"Daddy yang beliin, " ujarnya lalu berlalu menuju kamar.

All yang merasa tersebut pun mendelik tak suka. Bisa bisa Ressi marah padanya padahal ia tak salah sama sekali. Anaknya itu memang selalu membuatnya dimarahi oleh Ressi.

*****

"MOMMY!!! "

"ABI JANGAN TERIAK-TERIAK! " Ressi yang sedang membantu bibi menata makanan utnuk sarapan pun mendengus. Suara anaknya itu sungguh cempreng dan kuat. Padahal tubuhnya mungil.

Ceklek.

"Kenapa, Abi? "

"Loh! Ini kenapa isi lemari dikeluarin semua sih?! " Abi menghentikan aksinya mengacak ngacak lemari. Menggaruk pipi tembamnya seraya menyengir kuda.

"Sempak Abi yang walna pink mana? Yang ada gambal little poni nya? " tanyanya.

Ressi mencari dengan telaten dimana sempak yang anaknya itu inginkan. Tak butuh waktu lama, ia menemukan sempaknya.

"Ini apa?! " Abi menyengir, menampilkan gigi mungilnya. Saat ini ia masih menggunakan bathrobenya.

"Sini mommy pakein baju. "

"Rambutnya mau di kuncir aja atau dikepang? " tanya Ressi seraya menyisir rambut Abi.

"Kepang aja mom. "

Dengan telaten Ressi mengepang rambut Abi seperti rambut Elsa. Setelah selesai, ia memberikan sedikit bedak bayi pada wajah Abi.

"Dicariin ternyata malah disini. " Ressi dan Abi menoleh kearah pintu, All berjalan menghampiri Ressi dengan dari melingkar dilehernya. Tangan Ressi bergerak memasangkan dasi All. All mengamati wajah serius Ressi, tangannya bertengger manis pada pinggang sang istri.

"Mommy gendong! " pinta Abi.

"Dasar manja! " cibir All. Abi memeletkan lidahnya pada All mengejek.

"Yuk sarapan! "

Setelah sampai dimeja makan, Ressi menurunkan Abi dikursi lalu duduk disebelahnya. All pun sudah duduk manis dikursi kepala.

"Kita sarapan apa, mom? " tanya Abi.

"Bubur ayam. "

"Daddy! Daddy! " All yang hendak menyuakan bubur pun terhenti, menatap Abi seraya mengangkat satu alisnya.

"Bubul bayi kan untuk bayi, bubul ayam untuk ayam dong? " tanyanya.

"Ya gak gitu konsepnya! "

"Telus? "

"Pokoknya itulah! "


*****

Ngehheeheheee....
Jumpa lagi....
Gimana prolognya? Gaje banget ya...?

See you next part....





Tbc






PenulisRR:')
Minggu 4 April 2021 (20:29)

I'm YoursМесто, где живут истории. Откройте их для себя