[12] Hm!

2.4K 239 13
                                    

🍒

"ASANO GOBLOG!"

Satu teriakan yang mampu membuat hampir semua orang menoleh kearah seorang pemuda berambut merah. Sedangkan pemuda lain yang diteriakinya melenggang dengan santai. Membuat pemuda berambut merah tersebut memejamkan kedua matanya, lelah.

Karma -pemuda berambut merah- membuka kedua matanya perlahan, dan menghembuskan napas lelah. Kapan dirinya bisa damai barang satu hari. Setelah selesai menenangkan dirinya, Karma ikut melangkahkan kakinya. Menyusul kemana pemuda berambut oranye tersebut pergi.

Dengan langkah yang sedikit menghentak, Karma sampai disamping pemuda tersebut.

"Shuu, sialan."

"Apa lagi, heh." Gakushuu tanpa menoleh kearah Karma, menjawab dengan pelan. Seingatnya, dia tidak pernah berbuat salah. Lagipula, kapan seorang Gakushuu berbuat salah.

"Ya ngapain situ bilang ke om preman."

Om preman, seorang laki-kali paruh baya yang masih terlihat sangat muda. Seorang ayah yang memiliki aura sangat kuat, banyak sekali orang yang merasa takut jika berada didekatnya. Sialnya, om preman yang dimaksud Karma tadi adalah ayah Gakushuu.

"Lo takut? Bukannya didunia ini nggak ada yang lo takutin?"

"Ya tapi ini ayah, lo."

"Kan gue cuma ngomong yang sebenarnya. Kalo lo pacar gue, udah lebih dari setahun dan ayah gue cerewet mulu nanyain lo siapa gue."

"Tapi gue belum siap."

Lalu keduanya berhenti, duduk disisi jalan yang lumayan sepi. Hari juga sudah menjelang sore. Gakushuu mengubah arah duduknya, kali ini menatap Karma yang duduk di depannya.

"Siap nggak siap lo harus siap."

"Ya, tapi gue belum siap." Karma mengulangi kata-katanya lagi. Entah kali ini sudah keberapa kali ia mengatakan hal ini.

"Lo takut?"

"Iyalah!"

"Kenapa?"

Pertanyaan Gakushuu mampu membuat Karma terdiam. Lalu, dia mikir. Kenapa dia takut?

"Takut ayah lo nggak suka sama gue." Akhirnya setelah beberapa menit terdiam, Karma membuka mulutnya. Gakushuu menaikkan satu alisnya.

"Kenapa gitu?"

"Ya, takut aja." Karma mengalihkan pandangannya kearah lain. Enggan menatap Gakushuu.

"Takut kalau lo pergi dari gue seandainya ayah lo nggak ngerestuin." Lirih Karma, lalu detik berikutnya wajahnya memerah sempurna.

Gakushuu telak. Entah kenapa ejekan yang biasanya ia lontarkan kali ini sirna begitu saja. Jarang sekali dia bisa melihat Karma seperti ini.

Lalu, Gakushuu menarik tubuh Karma. Membawa tubuh sang terkasih kedalam pelukannya. Lalu mengecup pucuk kepala Karma.

"Nggak akan." Balas Gakushuu.

"Hm."

🍒

AsaKaru Story Where stories live. Discover now