[09.1] Twins

5.7K 346 8
                                    

👉👈 👉👈 👉👈
.
.
.

"Hari ini pulang jam berapa?"

"Jam 9 malem. Lo bisa tidur duluan kalau udah ngantuk. Soal makan, ntar gue bisa siapin sendiri"

"Kalau jam 9 malem aku bisa nunggu. Nanti aku masakin makanan kesukaan kamu. Karma"

"Emangnya lo nggak capek? Ntar pesen aja makannya. Kasian gue sama lo"

"Nggak apa-apa. Lagian aku kerjanya nyantai kok, nggak kayak kamu"

"Yaudah, terserah lo aja. Tapi jangan maksain diri"

Karma berjalan mendekat kearah saudaranya. Berdiri dekat didepan sang adik. Telapak tangannya ia sampirkan diatas kepala sang adik.

"Gue berangkat dulu. Lo berangkatnya masih nanti, kan?" Sang adik mengangguk. Karma tersenyum, dan pamit pergi untuk bekerja.

Karma Akabane, pemuda berusia 20 tahun ini menjalani kehidupannya setelah lulus SMA dengan bekerja. Ia bekerja apa saja, keluarganya tidak sekaya yang kalian pikirkan. Meskipun juga tidak semiskin yang kalian pikirkan juga. Bisa dibilang, keluarganya dalam kategori mampu. Tapi, Karma enggan meneruskan pendidikannya di bangku kuliah dan memutuskan untuk bekerja. Sang adik mengikuti jejak kakaknya untuk langsung bekerja.

Nenek mereka menderita sakit yang parah. Untuk membayar biaya rumah sakit membutuhkan uang yang tidak sedikit. Dengan penghasilan kedua orang tuanya yang pegawai negri hanya cukup untuk membayar biaya rumah sakit setiap bulannya dan hanya memiliki sisa sedikit. Maka dari itu, Karma dan adikknya bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka.

Seperti biasa, tepat pukul 6 pagi Karma keluar dari rumahnya. Ia sudah siap untuk berangkat kerja. Tempat kerja yang dia tempati bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Itu yang menguntungkannya karena tidak perlu ongkos jalan.

Cafe tempat ia bekerja sudah terlihat didepan mata. Dengan segera Karma masuk kedalam cafe lewat pintu belakang.

Setelah menyapa beberapa rekan kerjanya, Karma mengambil seragam miliknya di loker dan berganti baju dengan cepat.

"Karma-kun terlihat tampan seperti biasanya." Sang atasan menyapanya dengan ramah. Karma tersenyum senang dan undur diri.

"Karma, sebelah sini" seorang pemuda dengan seragam yang sama memanggilnya. Tangannya sudah membawa barang yang akan ia perlukan.

Setiap harinya cafe akan buka pukul 8 pagi. Dan sekarang semua pegawai cafe tersebut tengah bersih-besih. Ada yang menyapu, mengepel lantai, membersihkan kaca dan menata meja kursi yang tidak pada tempatnya.

Karma menghampiri Isogai, pemuda berpucuk lucu tersebut tengah membersihkan meja dan kursi yang kotor akibat debu.

"Lo bersihin yang bagian sini dulu, gue tadi dipanggil boss buat beresin area kasir" Karma mengangguk, dan membiarkan Isogai pergi.

Satu persatu meja dan kursi sudah dibersihkan dengan sempurna. Pekerjaan yang lainnya juga hampir selesai. Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul 8 kurang 15 menit.

Dengan membawa nampan berisi beberapa gelas dengan air dingin, boss mereka menghampiri pegawai miliknya yang tengah bersantai. Duduk dilantai dengan meluruskan semua kakinya.

"Kalian sudah bekerja keras, sebagai gantinya saya buatkan minuman untuk kalian"

"Terima kasih banyak, boss" jawab mereka serempak. Dan langsung mengambil minuman yang ditujukan untuk mereka. Meminumnya dengan sekali tegukan.

"Sekarang, ayo buka Cafe dan bekerja lebih keras lagi" boss mereka menepuk tangannya sebanyak dua kali. Memerintahkan anak buahnya untuk segera bergegas membuka Cafe. Setiap pagi harinya, selalu seperti ini. Menyenangkan bukan?

AsaKaru Story Where stories live. Discover now