[09.3] Sequel of Twins

3.9K 284 12
                                    

♥♡♥
.
.
.

"Karma, sarapan sudah siap." Shiho berteriak untuk memanggil kakaknya yang masih berada didalam kamar. Merapikan pakaiannya sebelum berangkat kerja.

Pagi ini seperti biasanya, Karma mematut dirinya. Memperhatikan penampilannya sekali lagi sebelum berangkat kerja. Ia ingin terlihat rapi, meskipun ditempat kerjanya nanti ia harus mengganti bakaiannya dengan seragam. Tapi, ia ingin saat berangkat kerja ia memiliki penampilan yang rapi.

Ia keluar kamar setelah itu, mendudukkan dirinya didepan makanan yang sudah disiapkan oleh sang adik. Ia duduk lalu mencoba satu suap makanan, memasukkannya kedalam mulutnya.

Rasanya enak seperti biasa, Karma memujinya. Sudah biasa bagi Karma untuk memuji apapun masakan adiknya.

"Nanti aku pulang malam, lagi."

"Perlu gue jemput?"

"Tidak usah, aku bisa sendiri."

Tapi, sekarang ada yang berbeda. Mereka saling menarik diri. Bukan bermaksud untuk menjauh, hanya saja sedikit menghindar. Atau, itu hanya berlaku untuk Shiho. Bagaimanapun, disini yang salah adalah dirinya. Atau, bukan?

Intinya, Shiho berusaha untuk sedikit menghindar dari sang kakak. Ini tidak mudah, kau tahu?! Saat kita hanya tinggal berdua dengan seseorang, dan disisi lain kau juga harus menghindar darinya. Ini sangat sulit. Bahkan keduanya masih tidur di satu kamar.

Karma sendiri, cuek. Bukan bermaksud untuk tidak peduli, hanya saja ia mencoba untuk bersikap biasa saja. Seperti biasanya saat sebelum ada 'kejadian' beberapa hari yang lalu. Ia terlihat sangat tenang, tapi tidak dengan pikirannya. Kadang kepalanya merasa sakit hanya karena memikirkan kejadian tersebut berulang-ulang.

"Gue berangkat." Karma meletakkan sumpitnya, meminum air putih sampai habis dan pamit untuk berangkat kerja. Shiho di depannya hanya mengangguk, tanpa mengantar sang Kakak sampai pintu depan seperti kebiasannya dulu.

Karma berangkat setelah itu, memakai sepatu dan keluar dari rumah. Ia masih berjalan kaki saat berangkat kerja. Menikmati udara pagi yang masih segar. Rasanya menyenangkan.

Ia masuk kedalam cafe melewati pintu belakang. Nagisa menyapa saat melihat dirinya masuk. Pemuda dengan rambut warna biru cerah tersebut berjalan kearah Karma. Mengucapkan selamat pagi dan menyuruhnya untuk cepat berganti pakaian. Mereka harus cepat dan membuka cafe setelah itu.

"Karma, lo ada masalah?" Karma menoleh, mendapati temannya yang berdiri tak jauh darinya.

Karma menggeleng, "Nggak ada apa-apa. Kenapa?" Pemuda berpucuk itu hanya mengerutkan dahinya.

"Kalau begitu, mari bekerja." Tanpa menjawab pertanyaan Karma, ia melangkah dengan riang dan menarik Karma keluar dari ruang karyawan.

Toko sudah buka, dan ada beberapa pelanggan yang sudah duduk, siap untuk mendapatkan pesanannya.

"Apa yang ingin anda pesan?" Karma bertanya dengan sopan saat salah satu pelanggan mengangkat tangannya. Setelah mencatat pesanan ia kembali ke belakang.

Begitulah setiap harinya Karma menjalani rutinitasnya selama berada ditempat kerja. Setidaknya saat ia bekerja ia bisa melupakam sedikit masalahnya.

AsaKaru Story Where stories live. Discover now