[14] Koro-sensei

2K 239 26
                                    

🐙

Gedung sekolah ini masih sama, masih berupa gedung tua. Dengan satu ruang kelas, ruang guru, laboratorium, toilet dan ada gudang barang disebelah bangunan utama. Lapangan yang berada didepan gedung pun masih terawat. Setelah mereka semua lulus tiga tahun lalu, mereka mengumpulkan uang yang ia terima dari imbalan yang diberikan pemerintah untuk mereka. Membali seluruh gedung tersebut. Merawatnya seperti saat mereka semua masih berada dikelas ini.

Akabane Karma melangkahkan kakinya perlahan. Menghirup udara yang sudah lama tidak ia hirup. Ingatan saat mereka menempuh pendidikan disini melintas begitu saja didalam pikirannya. Ia terkekeh pelan.

Ia melangkah masuk, memasuki ruang kelas yang selama satu tahun ia gunakan. Yang mampu memberikan pelajaran hidup yang sangat berarti untuknya dan teman-temannya. Ini bukan hari dimana ia dan teman-teman sekelasnya berjanji untuk bertemu. Ia hanya ingin merasakan bagaimana rasanya saat ia berada didalam kelas ini.

Pemuda bersurai merah teesebut duduk dibangku belakang. Bangku yang selama satu tahun ia tempati. Ia duduk disana, ruang kelas ini masih sama. Masih sama saat mereka semua meningkalkan kelas ini. Meja-meja masih tertata rapi. Kedua matanya menyusuri setiap sudut kelas. Membayangkan semua teman-temannya berada disini saat ini. Kembali belajar bersama, mengejar sesuatu bersama.

"Ah~ menyebalkan." Gumamnya.

Karma bangkit, berjalan kedepan kelas. Mengambil kapur tulis yang tertata rapi dimeja guru. Ia mengambil kapur tulis berwarna kuning. Lalu, tangannya dengan telaten menggoreskan sesuatu dipapan tulis. Cukup lama ia berkutat disana.

Ia menundurkan kakinya beberapa langkah. Akhirnya selesai juga. Ia tersenyum bangga.

Gambar itu, guru yang tidak akan pernah ia lupakan. Guru yang akan selalu ia kenang sampai ia mati nanti. Guru yang mengajarinya banyak arti kehidupan. Bagaimana caranya ia menghadapi dunia yang kejam ini. Bagaimana caranya menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah yang lebih besar. Guru yang selalu mendukung semua muridnya. Guru yang sangat perhatian dan pengertian. Guru yang bisa segalanya. Guru yang sempurna.

'Koro-sensei.'

.

Setelah menyelesaikan gambarannya, Karma terduduk dilantai

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Setelah menyelesaikan gambarannya, Karma terduduk dilantai. Melipat kedua kakinya, lalu menyembunyikan wajahnya disana. Rasanya aneh sekali. Sudah lama ia tidak merasakan perasaan ini. Rasa sakit karena ditinggalkan seseorang yang sangat berarti baginya.

Air mata bahkan tanpa permisi mengalir keluar. Dengan sekuat tenaga, Karma menahan isaknya. Harusnya ia tidak boleh menangis seperti ini. Ia tidak boleh kelihatan lemah sekarang.

Selang setengah jam, seorang berambut jingga berlari masuk. Mencari seseorang yang beberapa menit lalu mengirimnya pesan. Perasaannya sedikit tidak enak tentang ini.

Ia sampai didepan kelas, lalu berjalan masuk. Pertama kali yang menarik perhatiannya adalah lukisan yang berada dipapan tulis. Papan tulis hitam yang biasanya kosong tersebut sekarang telah penuh dengan lukisan. Lukisan yang terlihat sangat memilukan.

Kepalanya menoleh kesembarang arah, lalu telinganya mendengar seseorang tengah menahan isak tangisnya. Gakushuu berjalan pelan, menghampiri Karma yang masih berada diposisinya. Gakushuu menghentikan langkahnya, jongkok didepan Karma. Lalu mengusap surai Karma pelan.

"Nggak apa-apa, aku disini sekarang." Ucap Gakushuu menenangkan. Karma masih sama, masih enggan menampilkan wajahnya.

Gakushuu mendekat dan memeluk Karma. Beberapa kali mengusap kepala Karma dan punggung Karma bergantian. Bermaksud agar membuat Karma tenang. Dengan sesekali membisikkan kata, "Aku ada disini, aku selalu ada disampingmu." Sampai Karma tenang dan berhenti menangis.

****

P.S : Ini hanya edisi kangen Koro-sensei. Gara-gara rewatch Assassination Classroom lagi di yt-nya Muse Indonesia. Ueueueueue kangen Koro-sensei.

AsaKaru Story Where stories live. Discover now