[22.2] Felicity

662 100 7
                                    

Felicity
.
.
.

Karma dengan langkah besar memasuki perusahaan yang sudah bersamanya selama hampir dua tahun. Perasaannya senang, ah, setiap hari juga ia merasa senang.

Langkah kakinya sedikit melambat saat melewati ruang kerja Gakushuu. Ia melirik sedikit kedalam, bisa ia lihat jika Gakushuu sudah tampak sibuk dengan pekerjaannya. Karma menggelengkan kepalanya, kekasihnya itu masih saja tidak berubah. Dasar, gila kerja.

Karma kembali melangkahkan kakinya dengan cepat. Pekerjaannya sudah menunggunya di atas meja.

Sapaan pagi ia teriakkan saat memasuki ruang kerjanya. Beberapa teman kerjanya terlonjak karena teriakan Karma yang tiba-tiba.

"Bisa biasa aja nggak? Nggak usah teriak-teriak!" Ue yang tempat kerjanya berada di dekat pintu menggerutu sebal. Sedang sang pelaku hanya tertawa dan menuju ke tempat kerjanya.

Sebelum mulai mengerjakan pekerjaannya, ia mengambil ponsel pintarnya. Mengetikkan beberapa kata dan mengirimkannya ke seseorang yang berada di ruang sebelah.

.

Gakushuu yang tengah sibuk mengerjakan tugasnya sedikit terganggu dengan getar ponselnya. Mengingat jika bisa saja ada hal penting, ia dengan segera melihat ponselnya. Dan mendapati sebuah pesan yang sama sekali tidak berguna.

Setelah membalas beberapa patah kata, Gakushuu kembali meletakkan ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membalas beberapa patah kata, Gakushuu kembali meletakkan ponselnya. Sedikit menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku pacarnya.

Meski sudah hampir satu tahun bersama, sifat Karma yang seperti itu masih saja membuat Gakushuu tak habis pikir. Tapi dengan sifat Karma yang seperti itu juga, berhasil mengalahkan egonya yang besar sekali.

Ia jadi teringat, saat-saat dimana ia merasa kosong tanpa kehadiran Karma. Entah, dulu bagaimana kejadiannya, yang Gakushuu ingat Karma mulai sedikit menjaga jarak darinya.

Sifat Gakushuu yang kaku dan susah bergaul sebenarnya juga menyusahkan untuk dirinya sendiri. Ia ingin seperti beberapa temannya yang mudah bergaul, tapi susah sekali ia melakukan hal tersebut. Gakushuu tidak bisa, ia tidak terbiasa menunjukkan ekspresinya kesemua orang. Ia orang yang terlalu tertutup?

Pandangan Gakushuu menerawang, ia abaikan beberapa kertas yang sedari tadi ia pandangi.

"Gue ... suka sama lo, Shuu." Di bulan ke enam Gakushuu bekerja, sebuah pernyataan cinta ia dapatkan. Terlebih lagi, pegawai rambut merah tersebut pelakunya.

Panggilan Shuu, ia dapatkan saat Karma mengetahui nama depannya. Bisa Gakushuu ingat, bagaimana reaksi Karma begitu mengetahui nama Gakushuu. Dan detik itu juga, Karma mulai memanggilnya dengan sebutan 'Shuu'.

AsaKaru Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang