[21] The Last Boss

1K 150 15
                                    

The Last Boss
.
.
.

"Besok ulang tahun ayah, kan?"

"Ayah siapa yang lu maksud?" Pemuda bersurai oranye tersebut mengerutkan keningnya.

"Ayah lo, lah. Bapak gue kan udah gak ada." Jawab Karma santai, pemuda berambut merah tersebut baru saja menghabiskan susu stroberi miliknya.

"Hapal banget ultah Ayah gue." Heran, karena Gakushuu sendiri sering melupakan hari ulang tahun sang ayah.

Di sampingnya Karma menggeleng, "Anak durhaka, pantes Ayah lo tampangnya sengak mulu tiap hari."

Mendengar perkataan Karma membuat Gakushuu tertawa terbahak. Memang hanya Karma yang mampu membuatnya tertawa seperti sekarang.

"Beli kue, ayok." Ajak Karma, keduanya kini tengah bersantai di taman. Taman yang terletak didekat rumah Gakushuu.

"Nanti aja, agak sorean. Sekalian Ayah pulang kerja."

"Kita belum nyiapin apa-apa hlo, Shuu. Gue yakin lo juga belum beli hadiah."

"Ayah gue udah tua, nggak perlu lah beli-beli hadiah segala."

Karma menghela napas, kekasihnya satu ini memang rada-rada. "Hadiah itu nggak tergantung umur kali, Shuu. Gue yakin, Ayah pasti seneng banget kalau dapet hadiah dari lo." Karma meyakinkan. Kalau dipikir-pikir lagi, terakhir kali Gakushuu memberikan hadiah ulang tahun untuk sang Ayah ketika dirinya umur 17 tahun. Itu sudah beberapa tahun yang lalu.

Gakushuu di tempatnya terdiam, memikirkan hadiah apa yang cocok untuk sang Ayah. Sudah lama sekali sejak keduanya berbincang dengan akrab. Sekarang, untuk sekadar mengobrol santai pun rasanya susah sekali. Dari dirinya yang sibuk mempersiapkan kerja dan sang Ayah yang masih sibuk bekerja di kantor.

Ia menghela napas, masih belum juga menemukan hadiah yang pas.

"Daripada mikir yang ribet-ribet, mending lo beliin dasi aja deh, Shuu." Usul Karma.

Setelah mempertimbangkan usul Karma, Gakushuu menyetujuinya. Lalu keduanya pergi ke pusat perbelanjaan, mencari dasi yang cocok untuk sang Ayah.

"Mau yang gimana? Polos, bercorak apa yang garis-garis?"

"Setau gue dasi yang biasanya dipakai Ayah sih polos semua."

"Gimana kalau beli dua? Satu polos, satunya garis-garis." Gakushuu mengangguk, berhubung Ayahnya juga belum mempunyai dasi yang garis-garis.

"Mau warna hitam, navy apa maroon? Nanti yang garis-garis warnanya navy sama putih aja, bagus kok." Karma serius sekali memikirkan hadiah yang cocok untuk Ayah Gakushuu. Membuat Gakushuu tersenyum senang.

"Warna maroon kayaknya bagus sih, itu aja." Tunjuk Gakushuu pada dasi yang tengah dipegang Karma. Warna maroon, sepertinya akan cocok dipakai untuk sang Ayah.

"Okkay, sekarang cari kue."

Setelah membayar dasi yang mereka beli, Karma dengan semangat menarik Gakushuu ke toko kue. Beberapa kue yang disimpan di etalase membuat Karma meneguk ludahnya, kelihatannya enak sekali.

"Mau rasa coklat, vanilla atau matcha?"

"Coklat aja."

"Eh bentar, liat deh yang item itu. Gimana kalau itu aja?" Tunjuk Karma pada salah satu kue berwarna hitam yang ada di sana.

"Kue item yang itu pesenan apa nggak ya, mbak?" Tanya Karma pada pelayan yang kebetulan ada di sana.

"Bukan kak, itu salah satu produk terbaru dari kami. Kebetulan hari ini baru di jual, kalau kakak berminat kakak bisa membelinya."

AsaKaru Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang