[11] Life

4.3K 291 64
                                    

🍁🍀🍁
.
.
.
Semua tentang hidup harus menyenangkan. Harus selalu bahagia dan berharap suatu saat nanti, saat kita sudah tidak ada, kita akan bisa mengingat hal yang membuat kita bahagia.

Hidup bukan melulu tentang kesedihan, keterpurukan, masalah dan hal yang menyedihkan. Kita harus selalu merasa bahagia, setidaknya untuk kita sendiri.

Contohnya, aku. Sebentar lagi aku akan mati. Mungkin besok atau lusa. Bisa saja aku mati hari ini.

Beberapa minggu yang lalu, orangtuaku membawaku ke dokter. Dan kalian tahu apa yang dokter katakan padaku? Aku tidak bisa hidup lebih lama lagi.

Hidupku tinggal 6 bulan dimulai saat itu. Tidak sampai satu tahun lagi aku menjalani hidupku. Tapi aku bahagia. Setidaknya, aku masih bisa mempertahankan senyumku.

Kali ini aku pergi ke apotek sendiri, membeli obat pereda nyeri kepala. Aku sering datang kesini sampai pegawai disini hafal denganku.

"Ada perlu yang lainnya?" aku menggeleng untuk menjawab pertanyaannya.

Saat aku sudah mendapatkan obatku, seorang laki-laki masuk kedalam apotek dan membeli obat sakit perut.

Setelah aku mendapatkan kembalianku, aku segera pergi dari sana. Sejujurnya, aku tidak terlalu suka dengan bau obat-obatan.

Aku pulang kerumah, kedua orangtuaku entah sekarang ada dimana. Setelah membawaku kerumah sakit tempo hari, mereka seolah menghilang dari kehidupanku. Ayahku pergi, dengan alasan menjaga nenek yang sekarang mulai sakit-sakitan. Dan Ibuku pergi, dengan alasan Ayahku tidak akan sanggup merawat nenek sendirian. Lalu aku? Aku seolah dibuang oleh mereka berdua. Sekarang aku tinggal sendiri, tanpa orangtua yang mengawasiku.

Aku masuk kedalam kamarku, kamar kecil namun terasa sangat nyaman bagiku.

.

"Akhirnya kau masuk sekolah, Karma. Gimana liburanmu kemarin? Pasti menyenangkan~ aku iri sekali." Seseorang bernama Maehara berseru dan menyambutku saat aku masuk kedalam kelas.

Aku tertawa dan berjalan menghampirinya. Duduk dibelahnya, "Menyenangkan sekali. Mungkin minggu depan aku akan izin lagi."

"Aku ikut!" serunya. Dan kemudian beberapa temanku mendatangiku. Bertanya denganku tentang 'liburan' yang aku alami kemarin.

Meski hidupku tinggal 6 bulan lagi, aku tidak mau menyia-nyiakan hidupku. Aku harus menjalani kehidupanku seperti biasanya. Menjalani kehidupan sebagai murid SMA kebanyakan.

Lalu guru yang mengajar di jam pertama masuk kelas. Dan yang tidak kami duga beliau membawa satu murid dibelakannya. Setelah guru memberitahu kami, ternyata dia murid pindahan.

Ah! Setelah aku ingat-ingat, dia orang kutemui di apotek kemarin, bukan? Orang itu memperkenalkan dirinya didepan kelas. Dan aku jujur saja, tidak memperhatikannya. Lalu bu guru menyuruhnya duduk didekat mejaku. Yang memang tidak berpenghuni.

Duduk dibagian paling belakang kelas mempermudahkanku untuk sekedar tidur sebentar didalam kelas. Aku bukan murid teladan yang setiap waktu memperhatikan guru. Aku hanya murid biasa yang sering bosan dengan apa yang guru sampaikan didepan sana.

Aku menegakkan tubuhku, menatap kearah depan dan entah kenapa kepalaku terasa berputar. Dan akhirnya aku tidak sadarkan diri.

Aku terbangun dengan sudah berbaring di ranjang UKS -aku rasa-. Aku mengedarkan pandanganku dan menemukan murid baru tersebut duduk tak jauh dariku.

"Ah. Kau sudah bangun rupanya. Gimana keadanmu?"

Aku menganggukkan kepalaku. "Sudah lebih baik. Makasih sudah membawaku kesini."

AsaKaru Story Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang