42. Duda Ting Ting

59.8K 4.4K 414
                                    

Lama ya? Haha.

Laptop lagi bermasalah jadi ngetik pake hp. Astoge, ternyata susah baaaat. Apalagi saya kan ratunya typo. Gatau gimana bisa. Padahal jari udah kecil pun. Dahlah ya, baca aja gengs.

🌜🌛



"Fris, beneran sakit?" Anin masih tidak menyerah menanyakannya.

"Dikit. Ya lagian gue kan baru semalem, Nin."

"Ya ampun, gue pesenin taksi aja deh ya buat lo."

"Lebay!" sentak Frisya. "Nggak sakit-sakit amat juga, Nin. Cuma kalo cara lo ngendarain motor kayak biasanya, polisi tidur diterjang, ya nyeri lah."

"O gitu." Anin manggut-manggut. "Gue jadi kepikiran sepupu gue, Fris."

"Yang ngasih tau lo kalo malam pertama tuh sakitnya dikit banget?"

Anin mengangguk. "Dia nggak ada ngeluh gitu paginya. Paling nggak kan kayak lo ya, nyeri dikit gitu. Atau jangan-jangan dia udah jebol dari dulu?!"

"Astaga."

"Terus, deg-degan nggak sih waktu mau gituan? Obrolan apa dan gimana buat memulai? Nggak mungkin kan langsung terabas. Terus emangnya nggak canggung gitu sekamar berdua atas bawahan? Hiiii, gue merinding bayanginnya, Fris."

Beneran anak satu ini, yang sudah menikah tuh Frisya. Kenapa jadi Anin yang repot mikirin malam pertama?

***

=====================================

BAGIAN TENGAH DIHAPUS

=====================================

"Le, jujur," keluh Frisya mulai pusing.

"Jujur, keperjakaanku baru hilang semalam. Sama kamu."

Frisya makin tersentak. Lalu buat apa kegalauannya selama ini yang berpikir Leo sudah membagi tubuh dengan Fenita? Lalu buat apa ia cemburu berat padahal nyatanya Leo memberikan semua tanpa kecuali justru kepada Frisya? Lalu buat apa seharian ini ia berpikir tato nama Fenita itu sudah dinikmati dengan banyak cara oleh si pemilik nama? Lalu buat apa Frisya susah-susah melarikan diri cuma karena tato sekecil itu? Dan yang paling penting, ini adalah salah Leo. Iya, salah lelaki itu kenapa super expert dalam hal menyentuhnya. Sampai Frisya berpikir bahwa Leo memang seorang Casanova.

Jadi ... Aaaaaaaakkkkkkkkkkk!!! Entah bahagia, entah menyesal yang Frisya rasa. Bahagia karena ternyata Leo seutuhnya miliknya. Dan menyesal atas pikiran-pikiran buruk yang sering terlintas sampai membuatnya galau berkepanjangan.

"Kenapa, Fris?" Masih menahan sakit, Leo duduk dan mengusap bahu Frisya. Sedikit berkeringat padahal AC sudah menyala.

Frisya menoleh ke Leo, tatapnya terarah tidak pasti. Bingung, senang, dan semuanya campur aduk.

"JADI SELAMA INI AKU NIKAH SAMA DUDA TING TING?!"

🌛🌜

Ada yang pernah request, sekali² Frisya yang bikin kesalahan. Tapi saya tydaccc maoo. Kesalahan Frisya udah banyak baaat di masa mudanya. Coba deh baca Menjemput Patah Hati, pasti kalian pen nampol dia. Asliiiiii. Makanya di cerita ini, biarin Frisya belajar jadi lebih baik ya🤗

Dan Leo, aduh si duda ini tuh hidupnya lempeng ayem tentrem loh jinawi agawe santoso. Sekalinya salah dan gagal dan hampir bangkrut, dia dapet Frisya deh yang udah lebih dulu makan asyem kecut gula leginya hidup. Jadi biarin Leo berterima kasih sama Frisya dengan bahagiain dia ya. Jangan diganggu😋

Etdah tumben panjang nih notes. Edisi bulan suci jadi nggak mau bikin kzl kalian.

Btw ....

Sad romance after marriage?

Romcom young adult?

Dihapus sebagian. Part lengkap ada di karyakarsa. Bisa akses melalui aplikasi maupun web atau klik link di bio.

Info. Cerita ini udah lama tamat di wattpad.

Dimulai dari part 32 nanti isinya cuplikan part, tapi lebih lengkap ada di Karyakarsa.

Bagi yang mau ikuti perjalanan si jutek dan om dud, bisa mampir di karyakarsa sebagai bentuk dukungan, semangat, dan apresiasi untuk ganstistatus.

TERIMA KASIH.

Username akun Karyakarsa: gantistatus (bisa dicari berdasarkan judul juga, atau klik link di bio)

Bisa lewat aplikasi maupun web karyakarsa.com

Jika ada pertanyaan tentang cara bacanya, bisa inbox karena jika komen kadang tenggelam.

Duda Ting TingWhere stories live. Discover now