DFS2 : 52

355 66 7
                                    

Athanansia menatap takjub pohon - pohon yang tinggi menjulang dihadaannya ini adalah kali pertama ia menginjakan kakinya ke air terjun legendaris ini.

"HACUHHHH!! Astaga tempat ini benar - benar sia--- mmppphhhhhhh!!!"

Alexa lagsung membungkam paksa mulut jahat Alex sebelum ia mengumpat. "Jaga etikamu!! Ini bukan tempat sembarangan" ucapnya lalu melepas bungkamannya.

Lucas menatap kearah dalam hutan yang gelap dan sunyi itu hawa disini cukup dingin dan mencekam pantas saja jika hutan ini dijuluki hutan kematian. Tak lama ia melirik kearah Athanasia yang memeluk erat tangan kanannya sambil menatap takut kearah hutan, Lucas tersenyum melihatnya.

"Jangan takut tuan putri aku akan melindungimu"

"Tapi apa kau yakin ini aman?"

"Memangnnya sejak kapan aku gagal melindungimu?"

Athanasia diam "Awas saja ya kalau kau tak melindungiku dengan benar!!!"

Lucas hanya terkekeh "Leon apa persiapanya sudah?"

"Sudah semua keperluan sudah kami bawa"

"Kalau begitu ayo masuk!"

Kelima orang itu langsung melangkahkan kakinya memasuki hutan. Hawa sudah terasa berbeda saat kaki kelimanya melangkah masuk, tidak  terlalu mencekam namun hawa nya terasa menenangkan. Athanasia bahkan sampai menutup matanya saat berjalan di area hutan.

"Kau meniikmatinya ya?"

Athanasia membuka matanya dan menatap Lucas saat mendengar matanya "kan  hawanya enak jarang - jarang aku dapat hawa kayak gini"

"Karena kau terlalu sibuk dengan para bangsawan yang menyebalkan itu!"

"Ya kuanggap itu pujian"

"Aku gak memuji tuh"

"Ya terserahmu saja!"

Athasia sangat malas berdebat dengan Lucas. Beralih pada Alex yang sibuk menatap Alexa yang tengah membaca peta begitupun dengan Leon kedua manusia itu kini berjalan di belakang Alexa layaknya penjaga yang menjaga tahanannya.

"Bisakah kalian berhenti memandangiku?" tanya Alexa yang mulai risih.

"Tidak!!" Jawab keduuanya kompak.

"Alex!! Leon!!! Berdiri di belakang Athanasia sekarang" perintah Lucas yang juga jengah dengan sikap keduanya.

Alex dan Leon langsung berjalan di belakang Athanasia sesuai perintah Lucas walaupun dengan berat hati.

"Suhu disini cukup ekstrim pakai ini" Ujar Lucas sambil memberikan Athanasia syal merah yang sengaja ia bawa.

"Terima kasih"

Mengingat syal merah ia jadi ingat waktu pertama kali bertemu Lucas yang pria itu beriikan adalah syal merah ini sebagai pengganti syal yang tak sengaja ia hilangkan. Jadi bagaimana ya kabar syal itu?

Tap!!!!

Deg!!!!

Tiba - tiba saja tanah yang mereka pijak mulai bergetar seakan - akan mau runtuh. Apa - apaan ini?!

"ATHANASIA!!! PEGANG TANGANKU ERAT- ERA!!!!!!!!! ATHANASIA!!!!!!"

DEG!!!!!

Seakan ada suatu yang memperlambat waktu mata Athanasia terbelak saat melihat Lucas yang terjatuh tepat di hadapannya.

"Jangan pernah lepaskan tanganku ya!"

"Mana mungkin aku melepaskanmu!!!"

DEG!!!!!

Destiny From the Sky ( WMMAP )Where stories live. Discover now