DFS2 : 59

531 57 8
                                    

Athanasia duduk di tepi ranjang dengan pandangan yang menatap kearah foto pernikahan nya. Dapat ia lihat wajah Lucas yang tersenyum tipis namun terkesan sangat tulus.

"Ya aku tampan tapi akan lebih tampan kalau kau melihatnya secara langsung"

Athanasia langsung memutar bola matanya malas saat mendengar suara Lucas yang baru saja keluar dari kamar mandi. Matanya menatap Lucas yang berjalan kearahnya.

Lucas menatap kearah Athanasia yang masih memakai mantel mandi berbulu, kenapa dia masih memakai pakaian itu?

"Kau mau mandi lagi?"

Athanasia menggeleng.

"Lalu? Kenapa kau masih memakai baju itu??" Tanya Lucas tak mengerti.

Wajah Athanasia langsung memerah "Ya terserah ku lah!!!" Ucapnya ngegas.

Athanasia sebenarnya malu karena ia memakai pakaian yang berbahan sangat tipis dan kurang bahan. Lucas yang paham dengan jahilnya berjalan mendekat kearah Athanasia membuta sang istri langsung panik.

"A-- Mau apa kau?!" tanyanya panik.

"Kita sudah menikah bukankah bukan masalah kalau melelakukannya?"

Athanasia langsung gugup mendengar suara Lucas yang terasa berat. Lucas berjalan mendekat kearah Athanasia mengikis jarak keduanya, dengan agresif Lucas langsung menyerang Atahansia mencium leher jenjang Athanasia memberikan beberapa jejak kepemilikan disana. Athanasia hanya bisa pasrah sambil meremas rambut Lucas, ntah mengapa tiba - tiba suasananya  mulai memanas. Tangan Lucas mulai melepas tali pinggang untuk membuka handuk berbulu Athanasia ciumannya beralih pada bibir Athanasia, tangannya sudah berhasil melepas baju yang menutupi Athanasia pandangan keduanya terasa sayu nafasnya juga tersenggal - senggal. Lucas kembali menciumi Athanasia di daerah leher sambil menggigit telinga Athanasia membuat Athanasia mendesah dan membuat gairah Lucas semakin tinggi.

"Bolehkan?" tanya Lucas dengan nafas yang tersenggal - senggal.

Athanasia mengangguk dan akhirnya Lucas melakukannya.

***

Alexa berjalan menuruni tangga untuk menuju keruang makan dapat ia lihat ruang makan yang hanya berisi Alex yang sedang memakan buah apel sambil menunggu makanan disajikan. Kenapa jam segini hanya ada Alex?

"Dimana kakak?" tanya Alexa sambil duduk di hadapan Alex.

"Gak tau aku baru saja datang"

Alexa terdiam ini hal aneh karena Athanasia adalah tipikal yang tak bisa melewatkan sarapannya tapi jam 9 dia belum tidur?

Tak lama terdengar suara derap langkah kaki yang membuat keduanya menatap ke sumber suara dan keduanya melihat Lucas yang baru saja turun.

"Em Lilian tolong bawakan sarapan putri ke kamarnya sekalian air hangat" ucap Lucas yang sudah duduk di meja makan.

"Baik pangeran akan saya siapkan"

Lucas langsung mengambil garpu dan pisau yang sudah di siapkan lalu mulai memotong steak di hadapannya.

"Kenapa Athanasia tak ikut turun?" tanya Alexa.

Lucas hanya diam dan fokus sarapan membuat keduanya menatapnya dengan tatapan aneh. Alexa menatap Lucas lamat - lamat mencari keanehan dari tubuh sang kakak.

"Kau sakit?" tanyanya lagi.

"Jangan berisik ingat tata krama di meja makan!!!" tegas Lucas.

Alexa hanya mendengus kesal lalu mulai memakan steak miliknya. Disisi lain Lilian berjalan kearah kamar Athanasia sambil membawakan sarapan untuk sang putri, saat sampai di depan kamar ia dengan sopan mengetuk pintu yang  masih tertutup itu.

"Permisi tuan putri ini sarapan anda"

"Masuklah Lily"

Setelah mendapatkan izin Lilian langsung membuka pintu dan berjalan masuk sambil membawa troli makanan dapat ia lihat sang putri yang masih duduk di kasur sambil menyelimuti dirinya dan hanya menapakan kepalanya saja.

"Anda baik - baik saja?" tanya Lilian khawatir.

Athanasia hanya dapat diam sambil menundukan kepalanya malu membuat Lilian bingung dibuatnya.

"Apa pangeran menyakiti anda?" tanyanya lagi.

Athanasia mengeleng "Lily bisakah kau membantuku bermake up dan menyisir rambut?" tanyanya lirih.

Lilian menatap lamat - lamat sang putri tak lama ia pun sadar maksud dari sang putri lalu mengangguk mengerti. "Apakah anda baru saja melakannya?" tanyanya jahil.

"Lily jangan bertanya begitu"

Athanasia malu bukan main ingatannya kembali mengingat kejadian tadi malam yang benar - benar memalukan. Disisi lain Alexa menatap Lucas yang baru saja selesai memakan makananya membuat Lucas kesal dibuatnya.

"Apa sih?! Kenapa kau menatapku seakan - akan mau memakanku hah?!"

"Kau belum menjawab pertanyaanku sialan" jawab Alexa tak kalah kesal.

Lucas menghela nafas panjang lalu bangkit dari duduknya dan itu tak luput dari pandangan Alexa, mata Alexa menyipit saat melihat sesuatu yang sangat mencurigakan.

"ARGH!!! KAU PRIA SIALAN!!!!"

Lucas dan Alex langsung kaget mendengar teriakan Alexa pandangan keduanya langsung menatap sang bungsu yang kini berdiri menatap Lucas  dengan mata terbelak. Alexa menunjuk Lucas sebentar lalu berlari menuju lantai atas tanpa bicara apapun.

"Woy!! Lo kenapa Xa?!" tanya Alex setengah berteriak.

"LUCAS SIALAN GUE GAK BAKAL MAAFIN LO KALAU ATHANASIA TERLUKA BANGKE!!!"

Hah?

Alex terdiam dengan tatapan tak paham sedangkan Lucas hanya dapat mengusap wajahnya kasar.

"Bang emang lo tadi malem ngapain?" tanya Alex dengan polosnya.

"Udahlah lupakan ayo pergi sekarang!!" jawab Lucas lalu beranjak pergi meninggalkan Alex yang masih tak mengerti apapun.


































Author mungkin akan sibuk karena urusan kuliah jadi ini hadiah untuk hari raya idul Adha. Selamat Hari Raya Idul Adha bagi yang merayakan :)

Destiny From the Sky ( WMMAP )Where stories live. Discover now