DFS : 37

502 70 20
                                    

"Kau hanya perlu istirahat yang cukup baru kau bisa keluar dari sini" jelas Athanasia pada sosok pemuda yang masih diam membisu.

Hari ini Athanasia diminta Lucas untuk mengecek keadaan Leon yang pingsan setelah memberikan informasi yang cukup mengejutkan itu.

"Terima kasih tuan putri!" Ujar Leon.

Athanasia sebenarnya masih sangat kesal lantaran ucapan Leon kemarin, namun kalau dilihat-lihat  tak ada raut khawatir sama sekali dari wajah Leon. Padahal tunangannya sedang diculik lho!

"Apa kau tak khawatir dengan tunanganmu?"

Leon menoleh lalu tersenyum "saya juga tidak tahu putri, toh walau dia hilang pun pertunangan ini akan terus berlanjut" ucapnya.

"Lalu kenapa kau tak meminta bantuan adikmu? Dia kan tak ingin kau bertunangan dengan Selena"

Deg!!!

Leon terdiam saat mendengar ucapan Athanasia, namun tak lama ia pun merubah mimik wajahnya dan kembali tersenyum.

"Saya sendiri juga tidak tahu putri. Semenjak kejadian itu saya tak lagi dekat dengan Leanna" ucapnya.

Athanasia menyirit heran saat membaca mimik wajah Leon yang sangat datar seolah-olah sedang marah. Ntah mengapa tapi Athanasia merasakan kalau mantan kekasih sahabatnya ini sedang menyembunyikan sesuatu yang sangat besar.

"Apa kau tak merindukan Alexa?"

Ntah mengapa Athanasia ingin terus berbicara pada anak buah Lucas ini.

Leon terdiam lalu tersenyum "jika ditanya seperti itu anda pasti tahu jawabannya putri. Siapa yang tak rindu dengan orang yang dicintai?"

"Lalu apa kau tak mencoba mencari Alexa?"

"Saya percaya takdir putri jadi kalau dia memang takdir saya dia pasti akan kembali lagi pada saya"

"Lalu saat dia kembali kau sudah menikah?!"

"Haha........ Ntahlah saya juga tak tahu. Tapi saya masih percaya garis takdir saya akan bersamanya"

Athanasia bungkam saat mendengar ucapan Leon, dapat ia lihat tatapan Leon yang sangat yakin dengan setiap ucapannya.

Takdir ya?

Bicara soal takdir Athanasia jadi teringat akan wasiat sang Ratu yang mengatakan kalau garis keturunan Obelia yang melahirkan sosok gadis takdirnya sudah ditulis oleh langit.

Apa itu tandanya takdir Athanasia bersama dengan Lucas?

-DFS-

Athanasia kini berjalan di area kampusnya untuk mengambil beberapa berkasnya yang masih tertinggal. Dengan tangan yang membawa berkas Athanasia berjalan turun dari tangga kampusnya dengan langkah tergesa-gesa. Ia harus cepat-cepat kembali kalau tak mau ketahuan oleh para wartawan.

Athanasia berjalan di area taman yang lumayan sepi karena ini masih jam kerja dan para mahasiswa masih sibuk di dalam kampus. Mata Athanasia menatap beberapa orang yang tengah duduk-duduk santai di salah satu gang yang harus ia lewati. Dengan nyali besar Athanasia berjalan melewati pria tersebut.

"Hei nona mau kemana?!"

Deg!!!

Athanasia langsung menghentikan langkahnya saat sosok pria bertubuh besar menghadang jalannya.

ARGH!!!!

Ayolah!!

Kenapa harus sekarang!?

"Serahkan uang mu nona!!" Ujar pria di depan Athanasia.

Athanasia diam tapi ia memasang kuda-kuda siap untuk lari sekencang mungkin.

"Akan lebih baik kalau kalian melepaskannya!!"

Athanasia menangkap siluet sosok gadis berkucir dua dari arah belakang.

"Siapa kau hah?! Jangan ikut campur!!!"

"Aku gak akan ikut campur kalau kalian gak berbuat yang aneh-aneh!!"

"Sialan!! Cepat habisi dia!!"

"Woahhh kau ini kejam sekali menyuruh anak buahmu menyerang gadis itu kan sama saja seperti pengecut!"

Athanasia terkejut saat melihat senyum remeh sang gadis penolongnya yang seolah-olah menantang para preman itu.

Para preman mulai maju menyerang sosok gadis berpakaian hitam itu. Sang gadis hanya menyeringai lalu menangkis semua serangan yang hendak mengenainya.

"Heh? Apa ini? Gerakan lelet kek siput!! ara - ara!!!!" Ujarnya sinis.

Sang pria tak terima dan langsung menyerang sosok sang gadis misterius itu.

BRAK!!!

Argh!!!!

Syut!!!

Bruakkkkk!!!!

Athanasia kaget saat melihat gerakan lincah sang gadis dalam menghadapi dan menghindari serangan tiap serangan. Si gadis itu begitu lihai dalam mengelak dan menyerang balik, hingga dalam 5 menit lima preman itu ambruk dengan wajah babak belur.

"Ara..... Ara.... Hanya segitu aja? Mengecewakan!!" Ujar sang gadis sambi membersihkan tangannya yang dibungkus dengan sarung tangan.

Cklik!!!

"Jangan mendekat!! Atau ku tembak dia?!!" Teriak sang ketua yang sudah siap pistol di tangannya yang mengarah pada Athanasia.

Suasana semakin memburuk.

Si gadis terdiam dengan wajah datarnya.

Athanasia terdiam kaku saat pistol itu mengarah tepat di kepalanya

Sekarang apa yang akan terjadi?

Apakah sang gadis dapat menyelamatkan Athanasia?








Jumpa Januari ya wak wkwk

Destiny From the Sky ( WMMAP )Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ