DFS : 3

1.3K 150 27
                                    

Lucas menghela nafas untuk kesekian kalinya, ia memutar kursi kerjanya menghadap tepat di jendela kantornya menatap markas angkatan udara milik Arlanta yang begitu luas. Ini adalah hari ketiga setelah Lucas mengatakan hal yang ambigu itu pada Athanasia dan juga 3 hari dimana ia menghindari kontak dengan kedua adiknya yang teramat kepo.

Handphonenya terus berbunyi membuat Lucas ingin membantingnya sekarang juga.

Sial!!!

Kalau gini Lucas benar - benar ingin memenggal kepala kedua adiknya lalu mencincangnya dan memberikannya pada hewan reptil.

Bagaimana tak pusing kalau adiknya selalu mengirimkan pesan yang sama di setiap menitnya?!

Tapi ini lebih baik dari pada para wartawan yang tau. Lucas yakin para kaparat sialan itu bakalan mengejar-ngejarnya sampai Lucas tak bisa tidur.

"Hah menyebabkan" umpat Lucas sambil memijat pelipisnya.

Lucas kembali menatap kearah jendela, menatap para tentara yang tengah berlalu - lalang. Tak lama terdengar suara telefon berdenting, membuat lamunan Lucas buyar. Ia kembali berbalik, lalu mengangkat telepon yang ada di meja kerjanya.

"Lapor pak nona Zenith ingin berjumpa dengan anda"

"Usir!!"

"Kami sudah berusaha pak tapi beliau memaksa dan sekarang menuju kantor anda"

"Ya sudah biar ku urus"

Tok!!!! Tok!!!

Bersamaan dengan sambungan telepon yang terputus terdengar suara ketukan pintu yang membuat Lucas menghela nafas jengkel.

Tadi adiknya sekarang si gadis tak berguna! Batin Lucas mengumpat kesal.

Tok!!! Tok!!! Tok!!!

Suara ketukan pintu kembali terdengar, membuat Lucas hampir naik pitam dibuatnya.

Sebenarnya apa maksud gadis itu kemari?!!

Pada akhirnya Lucas memutuskan untuk menghubungi Alexa agar gadis bar - bar itu dapat mengusir si tamu tak di undang itu.

"LUCAS SIALAN MAU APA KAU MENG--"

"Ada tugas untukmu adikku datang kemari dan usir si hama gak guna itu!!"

"Hama itu lagi? Mck!! Tapi imbalan ku apa?"

"Ku ajak kau ke Obelia Minggu depan"

"Huh? Hanya itu? Kagak ah gak seru! Gimana kalau kau ceritakan apa maksud omonganmu kemarin?"

"Yaya terserah! Cepat datang 5 menit gak lebih!"

Tut!!! Tut!!!

"LUCAS!! BUKA PINTUNYA!! AKU INGIN BICARA DENGANMU!!"

Lucas bercak kesal mendengar teriakan itu.

Brak!!!

"Lucas!! Kenapa gak buka pintu dari tadi?! Aku sudah menunggunmu membuka pintu" seru Zenith marah - marah.

Lucas hanya menatap datar perempuan di depannya. Tak lama sosok penyelamat bayaran Lucas datang dengan tampang dataran.

"Kak ayo pergi!! Aku sudah memanggil pembasmi hama agar kantor mu tak didatangi hama gak guna lagi" ujar Alexa sambil berjalan menghampiri Lucas.

"Apa maksudmu?! Kau kira aku hama?" Tanya Zenith tak terima.

Alexa berhenti dan menatap wajah Zenith dengan tatapan penuh tanya. "Huh? Aku tak bilang kalau kau itu hama lhoo"

Destiny From the Sky ( WMMAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang