DFS : 38

440 73 21
                                    

DOR!!!!!

Tes!!!

Tes!!!

Darah segar mulai mengalir deras setelah tembakan tersebut, kejadian itu seakan-akan menjadi slow mo di depan matanya. Tak lama tubuhnya ambruk diatas tanah dengan darah yang terus mengalir deras tak mau berhenti. Bahkan ada beberapa bercak darah yang mengenai sepatu high heels berwarna biru itu.

Apa-apa ini?

Tubuh Athanasia bergetar hebat melihat apa yang baru saja ia lihat, kejadian yang sangat tak terduga benar-benar terjadi di mata Athanasia. Ia kemudian menatap sosok yang masih berdiri tak jauh darinya, sosok tersebut juga sama-sama terkejutnya dengan Athanasia. Namun tak lama si gadis penyelamat itu menatap kearah langit membuat Athanasia juga ikut melihat kearah langit.

'bayang siapa itu?' batin Athanasia saat melihat sosok bayangan di atas gedung-gedung tinggi.

Athanasia yakin kalau dialah yang menembak mati preman yang hendak menembaknya tadi.

Tapi kenapa?

Apa alasannya?

Kembali pada sosok gadis yang masih menatap salah satu atap gedung dengan tatapan datar, ia tak menyangka kalau sedang diawasi dan seseorang itu menembak mati preman sialan itu. Tak lama ia kembali mantap Athanasia yang juga menatapnya, ia harus segera pergi dari sini sebelum rentetan pertanyaan keluar dari mulut sang putri Obelia.

"Jangan bergerak! Anda sudah terkepung!!"

Mata merah sang gadis dapat melihat beberapa orang bersenjata tengah mengarahkan senjatanya padanya.

Sialan!!

Padahal ia berniat tak ada kekerasan lagi.

"Saya harap anda dapat menyerah dengan damai nona!!"

Athanasia kaget saat mendapati sosok Leon yang berdiri di belakangnya dengan sebuah pistol yang mengarah pada gadis yang menolongnya tadi.

"Ara-ara!! Padahal aku hanya berniat menolong lho masa aku dikepung kek penjahat?" Sang gadis menoleh menatap datar kearah Leon.

Mata Leon melebar kala melihat sosok gadis yang ia lihat, tak salah lagi dia adalah salah satu gadis yang ia lihat saat peristiwa ledakan itu.

"Cepat tangkap dia dan bawa ke hadapan pangeran Arlanta!!" Perintah Leon.

"Baik!!!"

Para anak buah Leon langsung mendekati gadis berambut hitam itu.

"Ara-ara!!! Maaf sekali ya tapi aku sedang tak ingin bertemu dengannya untuk saat ini!! Jadi maaf kalau main kasar!!" Ucapnya lalu langsung menendang orang-orang yang hendak menangkapnya.

Pertarungan tak dapat terhindari si gadis berambut hitam itu melumpuhkan semua pasukan Leon dengan gampangnya. Leon yang melihat itu langsung memasang kuda-kuda hendak menembaknya.

Bom!!!!

Belum sempat Leon menembak tiba-tiba saja ada sebuah bom asap yang meledak di dekat sang gadis, Leon refleks melindungi Athanasia dari asap tersebut.

Tak butuh waktu lama gas tersebut langsung hilang dalam hitungan menit dan dapat Leon lihat para anak buahnya yang sudah tergeletak lemas di atas tanah.

Sialan!!

Dia berhasil lolos!!!

"Anda tidak apa-apa tuan putri?" Tanya Leon.

"Aku tidak apa-apa!! Tapi kenapa kau menyerang gadis itu? Dia sudah menolongku tadi!!"

"Maaf putri saya tidak tahu, saya kira dia yang menyerang anda karena dia juga yang menyerang markas beberapa hari lalu"

Destiny From the Sky ( WMMAP )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang