DFS : 20

698 100 18
                                    

Lucas kini menatap bosan kearah Athanasia yang sibuk dengan laptop miliknya. Hampir 2 jam lebih Athanasia menemani Lucas namun gadis itu malah sibuk sendiri dengan laptopnya, alasannya karena ada tugas dadakan dari dossen yang harus Athanasia kumpulkan hari ini juga.Lucas mengumpat dalam hati karena mengusir si kembar tadi, tahu gini Lucas tak akan mengusir kedua adiknya itu.

"Hei.... apa tugasnya sesusah itu sampai - sampai kau mengabaikanku 2 jam lebih?!"

"Suthhh.............. bentar lagi selesai sabar dong!!!"

Lucas bercak kesal, pada akhirnya ia meilih untuk bermain game online yang ada di handphonnya. "Hei..... kudengar kau seberntar lagi sidang" ujar Lucas basa - basi.

"Eh..... iya minggu depan aku akan sidang, kenapa memang?"

"Enggak cuma tanya aja. Dan soal pernikahannya bagaimana? Kau mau mempersiapkannya kapan?"

Athanasia langsung menghentikan aktivitasnya, ia hampir melupakan soal pernikahan karena sibuk dengan beberapa skipsi dan masalah yang datang.

"Aku sih terserah kau saja. Apa ibumu sudah menyiapkan sesuatu?"

"Gak banyak cuma dekorasi pernikahan, gaun, makanan, tempat repsepsi, undangan, dan seserahan itu aja sih"

HEH!

"Ibumu sudah menyiapkan semuanya dong?!"

Lucas mengangguk "iya katanya biar kita gak ribet"

"Kenapa kau gak bilang padaku? Ini pernikahanku masa yang nyiapin calon mertuaku?!"

"Kau sibuk dengan skipsimu jadi ibu tak mau merepotkanmu. Lagipula gak ada salahnya kan? Kau cukup terima jadi aja, lagipula kita ini paasangan muda butuh banyak bimbingan"

Athanasia terdiam, ia tak menyangka kalau Lucas akan mengatakan kata - kata seperti itu. Dalam hatinya bersyukur memiliki mertua seperti Bunda Aria, Athanasia jadi bisa merasakan kasih sayang ibu yang sudah lama tak ia dapatkan.

"Ah..... kira - kira bagaimana kabar ibumu? Sudah lama aku tak bertemu dengannya"

Lucas mematikan ponselnya dan meletakannya di atas meja, "Mau bertemu dengannya? Aku bisa membawamu bertemu dengannya"

"kapan?"

"ya nanti lah"

"Gak! kau itu masih sakit bagaimana jika kambuh nanti?!"

Lucas memutar bola matanya malas, padahal ia hanya kelelahan saja mengapa semua orang menganggapnya seperti orang yang terkena demam?!

"Hei kau ini calon dokter kan? dan kau juga tahu kalau aku hanya kelelahan, jadi jangan menganggapku sakit demam oke!"

"Sak karepku!!"

Golok mana golok?!

Bacok orang dosa gak sih?!

Lucas geram sendiri jadinya!

Gak adiknya

Gak ibunya

Gak calon istrinya semuanya sama

MENYEBALKAN!!!

"Tsk!! serah - serah"

Athanasia terkekeh saat melihat raut wajah Lucas yang kesal, lucu sih kalau dilihat - lihat. Kapan lagi Athanasia akan mengerjai Lucas seperti ini? Athanasia kini menatap Lucas yang sedang memandang kearah jendela, ia tertegun saat melihat wajah Lucas yang berkali - kali lipat tampannya karena terkena sinar matahari. Rambut hitam malam yang berkilau, dan jangan lupakan mata rubynya yang bersinar akibat sinar matahari.

"Ambil ini anggap saja ini pengganti syalmu untuk sementara!"

DEG!!!

Athanasia langsung berjalan kearah Lucas dan memegang kedua pipinya, menatap lamat - lamat mata Lucas yang terasa tak asing baginya.

Sedangkan Lucas kaget bukan main saat mendapatkan hal mengejutkan dari Athanasia, jarak keduanya ini sangatlah dekat bahkan hidung keduanya nyaris bersentuhan.

Apa - apaan gadis ini?!

"SAMA!!!"

Hah?

"Jadi kau yah yang malam itu menolongku?!" tanya Athanasia.

Menolong?

"Apa maksudmu?"

"Syal marah dengan aroma mint!! Pantas saja aku familiar dengan bau tubuhmu!!"

Hah?

Lucas masih tak paham dengan arah pembicaran Athanasia.

Syal merah?

Aroma mint?

"Ish...... Saat festival musim dingin!!!"

Festival musim dingin?

"Oh...... si gadis ceroboh itu yah?!

BRUAKKK!!!

"ARGH!!! "

Lucas refleks mengaduh sambil memegangi keningnya yang ditubruk oleh kening Athanasia tadi. "Apa - apaan kau ini?!"

"Aku gak ceroboh yah!!!"

"Ya ya terserah mu!"

"Akhirnya aku menemukanmu! sudah lama aku mencarimu tahu!!!"

Mencari Lucas?

"Kenapa?"

Athanasia tersenyum "terima kasih karena sudah menyelamatkanku saat itu"

Lucas tertegun saat melihat senyuman Athanasia, senyuman yang sama yang pernah Lucas lihat dulu.

"Tolong jaga putriku Lucas!"

"Itu tugasku jadi jangan berterima kasih bukankah aku sudah mengatakan itu istri?"

BLUSH!!!

Wajah Athanasia sontak memerah saat itu juga, ia sontak menjauhi Lucas dan memalingkan wajahnya.

SIALAN!

Kenapa Athanasia terus berdebar kalau berada di dekat pemuda ini?

****

























Hallo semuanyaaa ada yang riindu gak?? wkwk

Disini aku mau ngumumin kalau part pendekatan udah selesai!!! Mulai part kedepan adalah part persiapan pernikahan!!!

Jangan lupa siapkan uang buat menghadiri pernikahan keduanya wkwk

Oke aku bakalan hiatus beberapa minggu kedepan karena aku ada ujian praktek, maaf ya kalian harus menunggu wkwk

see you:*







Destiny From the Sky ( WMMAP )Where stories live. Discover now