Debaran aneh

16.5K 1.3K 10
                                    

Author Pov

Perlahan Vina membuka matanya, ia tampak kebingungan karena saat ini sudah berada di dalam kamar. Seingatnya tadi masih menaiki motor bersama Danton yang menyebalkan namun sayangnya tampan itu.

Vina turun dari ranjang dan keluar kamar, di ruang tengah masih ramai rekan - rekannya yang asik berbincang karena baru jam 8 malam.

"Ibu Danton sudah bangun?" Sapa dr. Alex pada Vina membuatnya mendengus kesal.

"Enak saja kalau ngomong."

"Lah emang iya, naik motor saja sampai ketiduran saking nyamannya dan dengan romantisnya Danton menggendong dr. Vina ke kamar loh." Kata dr. Alex lagi, Vina terkejut mendengar jika Danton menyebalkan itu yang menggendongnya ke kamar.

"Serius?" Tanya Vina yang di angguki rekan - rekan lainnya juga.

"OMG!, kenapa saya nggak di bangunin sih dok."

"Tadinya saya mau bangunin dokter tapi Danton melarangnya dan akhirnya gendong dokter ke kamar, sweet banget tau dok." Jawab dr. Dwi membuat Vina mencebik kesal, sweet dari mana coba yang ada tubuh Vina saat ini sudah di sentuh oleh Danton itu dengan modus menggendong karena Vina yang ketiduran.

"Selamat malam."

"Malam." Kami semua menatap ke arah pintu yang ternyata ada serda Agung.

"Maaf mengganggu, saya diminta kesini oleh Danton mengundang semua rekan untuk menikmati malam minggu di luar sambil bakar - bakaran, kebetulan ada warga yang membagi jagung dan singkong." Kata Serda Agung.

"Wah boleh tuh dari pada jenuh mending gabung sama om loreng, cuci mata." Kata dr. Dwi yang langsung di sambut sorakan yang lainnya.

"Ayo kawan kita meluncur." Kata dr. Alex.

"Saya nggak ikut, mau tidur saja." Jawab Vina tiba - tiba saja.

"Loh, dokter Vina wajib ikut ini perintah Danton, katanya kalau nggak ikut Danton sendiri yang akan kesini." Jawab Serda Agung.

Vina melotot tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh serda Agung, bagaimana bisa Danton itu memaksanya untuk ikut, benar - benar cari ribut.

"Bilangin sama Danton menyebalkan itu, kalau saya nggak bisa di paksa lagian dia ini siapa main paksa orang saja." Jawab Vina.

"Nanti dokter bilang langsung saja sama Danton, sekarang dokter Vina ikut ya saya mohon soalnya kalau saya nggak berhasil bawa dokter bakal di suruh sikap tobat sampai pagi." Jawab serda Agung memelas membuat Vina makin kesal.

Danton menyebalkan itu malah memanfaatkan jabatannya untuk menindas anggotanya, Vina nggak bisa diam saja, Danton menyebalkan itu harus di beri ceramah agar tak seenaknya sendiri.

"Oke saya ikut, ayo semua lets go." Kata Vina yang langsung berjalan keluar menuju pos yang sudah ada api unggunnya.

Vina berjalan paling depan, sengaja mencari keberadaan Danton menyebalkan itu tapi yang di cari malah nggak terlihat batang hidungnya sama sekali.

Hingga acara bakar jagung dan singkong yang di selingi nyanyian dari para prajurit berlangsung Danton belum juga terlihat membuat Vina kesal, dia sudah memaksa Vina untuk datang dengan mengancam anggotanya sedangkan dia sendiri nggak datang.

"Cari saya ya." Bisik seseorang tepat di telinga kanan Vina dan dia pun langsung menoleh ke kanan ternyata Danton menyebalkan yang sedang tersenyum sangat manis memamerkan lesung pipinya.

Mata mereka saling mengunci, jarak wajah mereka hanya beberapa cm saja, sangat dekat siapapun yang melihatnya pasti  mengira mereka akan ciuman.

Deg

Alvina Kaulah Takdir CintakuOnde histórias criam vida. Descubra agora