Peri Kayangan

9.6K 861 9
                                    

Selamat malam 😊
.
Danton tampan up nih 😘
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Happy reading 😘
.
.
.
.

Ganendra Badhrika Mahya

Siapa yang tak bangga, terpilih sebagai kontingen TNI dalam ajang AASAM (Australian Army Skills at Arms Meeting) di Puckapunyal Military Range, negara bagian Victoria, Australia. Kami berhasil menyabet juara umum, kami berhasil mendapatkan 32 emas, 15 perak dan 10 perunggu mengalahkan peserta dari 20 negara.

Ini bukan kemenangan kami, tapi kemenangan untuk seluruh rakyat Indonesia. Aku bangga menjadi bagian dari perwakilan bangsa, mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasioanal.

Aku bisa membuktikan kemampuanku yang sebenarnya, bukan karena bayang - bayang nama kedua orang tuaku ataupun nama keluarga besar Mahya yang jelas berkibar mentereng di dunia militer. Sudah bukan rahasia umum, dari zaman kakek buyutku sudah terjun di dunia militer.

Jadi, di dalam keluarga Mahya sudah turun temurun baik yang pria atau wanita menjadi prajurit TNI, bahkan para menantu juga sebagian besar anggota TNI atau Polri. Seperti mamah contohnya, beliau ibu kowad yang karirnya mentereng, mamah adik letting papah yang di jodohkan oleh opa.

Meski keberangkatanku ke Australia ada drama, di mana aku yang tak tega meninggalkan istriku, karena dia baru saja bangun dari tidur panjangnya. Tapi, dengan tegarnya Vina memberikan dukungan dan semangatnya untuk aku, meskipun harus di selipi ancaman yang bikin ngilu.

Bukan hanya Vina, abang ipar paling ngeselin juga tiba - tiba saja mengajak gencatan senjata, dengan bijaknya memberikan berbagai nasihat untukku, bang Vino memang menyebalkan, tapi sejujurnya aku tahu jika dia sangat menyayangiku, aku benar - benar merasakan memiliki abang. Hanya saja cara kita berdua mengungkapkan rasa sayang lain dari yang lain, Vina bilang aku dan bang Vino sama - sama gesrek jadi saat bertemu ya amburadul karena menjadi duo gesrek.

Aku hanya tertawa saja, tak apa di bilang gesrek asal dia bahagia. Aku ingin selalu melihat istri tercintaku bahagia, cukup sudah kesedihan yang kemarin, aku yakin di balik kesedihan akan datang kebahagiaan.

Alvina, nama itu yang bertahta di hatiku dan selalu aku ucap dalam doaku. Nama wanita yang sudah memberikanku begitu banyak kebahagiaan.

Alvina sayang, suami tampanmu ini sungguh benar - benar merindukanmu, aku ingin memelukmu, menghirup aroma tubuhmu yang selalu aku rindu.

Tak terasa hari ini sudah hari terakhir untuk kami semua, karena besok pagi sudah kembali ke tanah air, mempersembahkan apa yang sudah kami semua dapatkan di sini untuk bangsa dan negara.

Aku mengambil ponselku di saku celana, saat inu aku sedang berada di luar kamar, niatnya ingin menghubungi istriku karena sudah tiga hari aku tak bisa melihat wajahnya meski hanya sebentar, tiga hari ini aku dan istriku hanya bisa bertukar pesan karena kegiatan di sini benar - benar padat merayap.

Tapi, aku mengurungkan niatku untuk menghubunginya, karena sudah terlalu malam, pasti istriku sudah tidur, biarlah besok pagi sekalian bertemu langsung.

Aku membuka aplikasi instagram, scroll melihat - lihat postingan keluargaku, karena sejujurnya aku hanya memfollow keluargaku saja. Saat aku sedang scroll kebawah, aku melihat postingan bang Vino, aku tertawa geli melihat postingannya yang sedang menggandeng Doli, monyet milik tetangga samping kanan rumah ayah Dhika dengan caption.

Lebih baik menggandeng nona Doli, dari pada menggandeng kamu yang hanya cinta seragamku

Coment dari para followers-nya lucu - lucu sekali, aku jadi punya ide untuk mempostimg foto. Akhirnya aku membuka galeri, mencari foto mana yang akan aku posting.

Alvina Kaulah Takdir CintakuWhere stories live. Discover now