Ibu Persitku

11.5K 909 5
                                    

Selamat malam 😊
Danton tampan dan dokter cantik Up nih
Semoga suka
.
.
Jangan lupa Votement'a
.
Happy reading 😘
.
.
.
.

Alvina Pov

Adzan subuh sudah berkumandang, aku menatap wajah pria yang sejak semalam tidur memelukku dengan erat, memberiku kenyamanan dan juga kehangatan, dia suamiku Ganendra, danton galak yang sudah membuatku jatuh cinta dengan berbagai hal ajaibnya.

Aku yang tak ingin mengenal cinta, justru harus jatuh pada pesonanya, padahal dia sangat menyebalkan, tapi entah kenapa aku justru menyukai setiap tingkah absurdnya.

Aku jadi ingat obrolanku dengan suster Mimi saat di Kalimantan, jaga klinik berdua. Suster Mimi bilang aku tak boleh terlalu membenci mas Nendra, karena benci dan cinta itu bedanya sangat tipis.

Suster Mimi juga bilang, jika tidak ada sesuatu yang mustahil jika Allah sudah berkehendak, apa lagi jika mas Nendra sering terbangun di sepertiga malam, menggelar sajadah dan meminta pada sang pemilik hati yang mampu membolak - balikkan hati manusia.

Ternyata semua memang benar, rasa benciku pada mas Nendra berubah menjadi rasa cinta yang sangat dalam. Aku juga baru tahu jika mas Nendra sering meminta untuk kembali dipertemukan lagi denganku, meski mas Nendra tidak tahu siapa namaku, dia meminta hanya dengan membayangkan wajahku.

Sungguh aku sangat terharu saat mendengar langsung dari mas Nendra, aku tidak menyangka jika dia benar - benar mencintaiku dan menginginkan aku menjadi istrinya.

Aku pikir dia playboy yang mudah mengumbar kata cinta pada siapapun, nyatanya mas Nendra tidak pernah pacaran, aku tahu cerita mas Nendra dari empat sahabatnya. Mas Nendra sama seperti bang Vino, di kenal orang playboy tapi nyatanya tidak pernah menjalin hubungan dengan gadis manapun, aku tahu bang Vino lebih dari siapapun, dia memang gesrek seperti mas Nendra tapi aslinya, mereka berdua pria baik, setia, peduli sesama dan sangat menghargai wanita.

Aku membingkai wajah tampan mas Nendra, mengecup keningnya. Jika sedang tidur dia terlihat sangat menggemaskan, aura sangar dari prajuritnya lenyap, yang ada aura pria manja.

"Mas, bangun sudah subuh." Aku berusaha membangunkan mas Nendra yang memelukku. Sejak aku pindah ke ruang rawat inap, mas Nendra tidur satu bed bersamaku, karena aku yang memintanya.

"Sepuluh menit lagi yang." Jawabnya sambil terus memejamkan mata, tangannya masih memeluk erat tubuhku.

"Sudah adzan, bangun." Kataku lagi sambil mengusap pipinya.

"Iya iya ini mas bangun." Jawabnya sambil perlahan membuka mata elangnya, tersenyum manis padaku dan mengecup bibirku.

"Morning sayang."

"Morning." Jawabku tersenyum, "Shalat dulu sana, sebelum jam tujuh mas 'kan harus sudah di yon." Kataku dan dia mengangguk, kembali mengecup bibirku lalu turun dari bed, berjalan menuju kamar mandi.

Hari ini mas Nendra akan bertolak ke Australia, untuk mengikuti lomba menembak militer yang rutin tiap tahun di adakan. Kalau boleh meminta, mungkin aku akan meminta mas Nendra tetap berada di sini, di sampingku. Tapi, aku tak boleh egois, aku ibu persit yang harus mendukung setiap tugas yang di emban suamiku.

Aku bersyukur, meski mas Nendra pergi bertugas, di sini aku tak akan merasakan kesepian karena semua keluargaku selalu ada untuk menemaniku. Bukan hanya aku yang memberi support pada mas Nendra, tapi juga seluruh keluarga, bahkan bang Vino yang sering ribut dengan mas Nendra, semalam memberikan dukungannya dan banyak memberi nasihat, meskipun nasihatnya tetap saja di selingi guyonan recehnya.

Alvina Kaulah Takdir CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang