OMG!

9.8K 879 21
                                    

Selamat malam 😊
.
Danton tampan Up
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
.
Happy reading 😘

.
.
.
.

Tepat jam tiga sore semua team kontingen sampai di kesatuan, kami langsung di sambut dengan pengalungan bunga oleh Kadispenad, Danyon dan wadanyon juga turut menyambut kedatangan kami dengan bangga, di dampingi para ibu persit juga pastinya.

Selesai penyambutan, kami di persilahkan untuk bertemu keluarga yang juga sudah menunggu kedatangan kami. Mataku memindai setiap sudut aula, mencari keberadaan istri dan juga keluargaku, tapi nihil aku tidak menemukan siapapun, bang Alvand dan mbak Zia yang tadi ikut menyambut juga saat ini tak terlihat, entah pergi kemana mereka, mungkin dua keponakanku yang di tinggal di rumah dengan mbak rewel, makanya mereka pulang cepat.

Aku melangkahkan kaki keluar aula, aku tidak masalah tak ada yang menjemputku, mungkin papah mamah sedang tugas, ayah juga pasti sibuk di rumah sakit, mommy pasti sibuk menemani isrriku di rumah sakit, bang Vino juga pasti sibuk mengurus kasus yang sedang dia tangani, sebaiknya aku ke rumah sakit menemui istriku, aku benar - benar sudah merindukannya.

Aku mengambil ponsel, mencari aplikasi untuk memesan ojol, lebih baik naik ojol biar cepat sampai, belum juga aku memesan mataku tak sengaja melirik ke depan. Betapa terkejutnya aku melihat semua yang aku cinta berada di depan sana, memegang spanduk bertuliskan.

'Welcome Lettu Ganendra Badhrika Mahya, We Miss You'

Aku benar - benar terkejut, bukan karena melihat tulisan di spanduk ataupun papah mamah dan seluruh member family D2R, tapi aku terkejut dengan wanita yang memakai jilbab berwarna cream dan gamis berwarna hijau army, dia tersenyum sangat manis padaku, berada di tengah membawa buket bunga.

Senyum yang selalu aku rindukan, senyum yang sudah membuatku mabuk kepayang, senyum yang selalu sukses mengalihkan duniaku, senyum yang selalu menimbulkan desiran dalam dadaku, senyum yang lagi dan lagi membuatku jatuh cinta untuk kesekian kalinya.

Dia istriku, wanita yang sangat aku rindukan, saat ini berdiri dengan tegap dalam balutan busana muslim. Demi apapun, aku sangat bahagia melihat istriku yang sudah sehat, dia sudah lepas dari kursi rodanya, ditambah dengan perubahannya yang saat ini mengenakan jilbab sama seperti mbak Zia.

Bulir air mataku langsung berjatuhan tak tertahan, aku langsung sujud syukur karena Allah lagi - lagi mengabulkan doaku. Aku berdiri menatap istriku yang saat ini merentangkan kedua tangannya, memintaku untuk segera memeluknya dan aku langsung berlari untuk memeluknya.

Aku kembali menangis dalam pelukannya, aku memeluknya sangat erat, betapa aku sangat merindukan wanita ini dan betapa aku sangat bahagia melihatnya yang sudah sehat.

"Mas sangat rindu yang. " kataku, Vina mengusap bahuku.

"Vina juga rindu mas." Jawabnya dengan suara yang bergetar, aku melepas pelukanku, membingkai wajah cantiknya dengan kedua tanganku, mengecup keningnya cukup lama dan juga si tipis manis yang sudah membuatku kecanduan, aku mengecup bibir istriku, hanya mengecup dan hanya sekali, tapi ...

"Ya ampun Nendra ada bocah!"

"Anak gue, matanya ternoda!"

"Ya ampun mata suci pejuang cinta ternoda."

Dan masih banyak lagi gerutuan lainnya, aku hanya tertawa saja melihat mereka yang punya anak sibuk ngoceh dan menutupi mata anak mereka, kecuali si pejuang cinta yang sibuk menutup matanya sendiri dengan sok polosnya, dia menutup mata dengan tangannya, tapi jari - jarinya merenggang, sama saja bohong karena masih bisa melihat dari sela jarinya.

Alvina Kaulah Takdir CintakuWo Geschichten leben. Entdecke jetzt