Bahagia

8.4K 749 10
                                    

Hai selamat pagi 😊
Sengaja Up pagi, maaf ya terlat up
Saat ini author sedang dalam perjalan ke Brebes
Beberapa hari ini memang sibuk membenahi hati dan pikiran untuk memantapkan pindah
.
Up Danton tampan
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Agar author tahu kalian semua suka ceritanya atau nggak
Nggak sulit kok cuman tekan ☆ doang
Kalau sudi comment  juga boleh, biar author makin semangat 😊
.
Happy reading 😘
.
.
.
.

Alvina Putri Abhimanyu

Aku penasaran dengan tamu yang datang, mas Nendra kenapa belum kembali juga, aku berdiri hendak menyusul mas Nendra namun lagkahku terhenti saat mas Nendra berjalan masuk diikuti tiga orang. Tiga orang itu masing - masing membawa bucket bunga, cake dan kotak kado membuatku mengernyitkan dahi, siapa yang ulang tahun? Batinku.

"Taruh di situ saja mas, terima kasih ya." Kata mas Nendra pada mereka bertiga yang langsung dilaksanakan.

"Apa ini mas?" Tanyaku saat ketiga pria itu sudah keluar.

"Kamu juga lupa yang?" Aku berdecak, bukannya menjawab pertanyaanku malah tanya balik, aku mengangguk.

"Ini dari keluarga kita, ternyata hari ini wedding anniversary kita yang, mereka saja ingat kenapa kita lupa ya yang." Kata mas Nendra terkekeh.

Wedding anniversary? Ya ampun, kenapa aku juga lupa dengan hari bahagia aku dan mas Nendra.

"Pantas saja mereka meminta kita honeymoon, karena sudah ada yang mereka persiapkan untuk kita mas, sweet banget sih mereka." Kataku yang sudah berkaca - kaca, sungguh aku bahagia dengan apa yang mereka semua berikan padaku dan juga mas Nendra, mereka amat sangat baik untuk kami.

Mas Nendra mendekat, memeluk tubuhku, "Mereka sayang sama kita yang, terutama kamu, karena istri mas ini memang kesayangan semua orang, happy wedding anniversary sayang, semoga apa yang menjadi doa dan keinginan kita akan segera Allah kabulkan, semoga rumah tangga kita selalu bahagia hingga Surga-Nya." Kata mas Nendra.

"Aamiin." Kataku sambil mengurai pelukan mas Nendra, "Terima kasih ya mas sudah dengan gigih meluluhkan hati Vina, terima kasih sudah memilih Vina menjadi pendamping hidup mas, maaf jika Vina masih banyak kekurangan, maaf jika Vina masih belum bisa membahagiakan mas, maaf ... "

Cup

Mas Nendra mengecup bibirku sekali dan menatapku, "Tak ada yang perlu di maafkan, mas bangga dan bahagia bisa bersama kamu sayang." Kata mas Nendra dengan kedua tangan yang membingkai wajahku, kembali menyatukan benda kenyal itu dan dengan senang hati aku melingkarkan kedua tanganku di lehernya, menikmati setiap hisapan dan gigitan yang mas Nendra berikan, aku sangat menyukai ini, karena mas Nendra selalu melakukannya dengan sangat lembut.

Drrrttt Drrrttt

Kami melepas pagutan saat ponsel milikku bergetar, aku mengambilnya untuk melihat siapa yang sudah menghubungiku, ternyata panggilan video yang masuk dari Ayah.

"Siapa?" Tanya mas Nendra.

"Ayah." Jawabku dan mas Nendra mengangguk, aku mengangkatnya, menyenderkan pada gelas di atas meja makan.

Alvina Kaulah Takdir CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang