Sumba

9.2K 800 14
                                    

Selamat malam 😊
.
Up Danton tampan
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Agar author tahu kalian semua suka ceritanya atau nggak
Nggak sulit kok cuman tekan ☆ doang
Kalau sudi comment  juga boleh, biar author makin semangat 😊
.
Happy reading 😘
.
.
.
.

Siang ini aku dan Vina langsung bertolak ke Sumba NTT, destinasi kedua honeymoon kami. Sampai di Resort yang lagi - lagi kelas bintang lima dan termewah di sini, benar - benar ya mereka semua ingin memanjakan aku dan Vina dengan segala kenyamanan.

"Mas."

"Hmm."

"Kita ketemu Aliqa sekarang ya, Vina kangen banget."

"Kamu nggak cape? Kita habis perjalanan darat dari bandara ke sini saja hampir tiga jam loh yang, hari juga sudah gelap, besok saja ya." Kataku, tapi wajah cantik istriku langsung cemberut, kalau sudah cemberut begitu pasti ujungnya ngambek. Aku berjalan mendekatinya yang duduk di atas ranjang, aku duduk di sampingnya.

"Mas nggak melarang kamu ketemu Aliqa, mas hanya nggak mau kamu kelelahan karena belum istirahat, bagaimana kalau Aliqa yang di suruh kemari? Mas yang bilang, nanti minta sopir travel jemput dia."

Vina menggeleng, "Jangan mas, kasihan jauh, katanya dua jam dari sini." Aku langsung melongo mendengar jawabannya, dua jam dan dia meminta kesana sedangkan hari sudah gelap, benar - benar istriku ini.

"Ya sudah besok saja, sekarang istri mas yang cantik ini ganti baju dan istirahat sebentar sambil menunggu makan malam di antar." Kataku dan Vina mengangguk.

Makan malam datang bertepatan dengan Vina yang keluar dari kamar mandi, aku tersenyum menatapnya.

"Sini, makan dulu." Kataku, Vina mengangguk dan berjalan mendekatiku, kali ini aku yang mengambilkan makanan untuknya, aku tak tega melihat wajahnya yang terlihat letih.

"Mas."

"Hmm."

"Besok, Aliqa boleh nginap di sini nggak? Semalam saja sama kita, Vina kengen." Katanya.

Sebenarnya aku ingin berkata jangan, tapi lagi - lagi aku tak tega, aku tersenyum dan mengangguk.

"Iya boleh." Jawabku, Vina langsung tersenyum dan mencium pipiku.

"Mamacih papi Nendra." Katanya membuatku terkekeh.

"Sama - sama mami Vina."

Kami pun makan malam seperti biasa, dalam diam hingga makanan kami habis.

"Habis makan istirahat ya." Kataku, Vina menatap, "Kenapa? Mas salah?" Tanyaku.

"Memangnya malam ini mas nggak minta?" Tanya Vina membuatku tersenyum.

"Memangnya boleh?" Tanyaku sambil mendekatkan wajahku dan mengecup bibirnya.

Vina menggeleng, "Vina cape mas, tapi kalau mas minta ya Vina mau, tapi Vina gaya batu ya." Jawabnya sambil tertawa, aku pun ikut tertawa mendengar jawabnnya.

"Memangnya renang pakai gaya batu, eh gaya batu berarti diam saja dong." Kataku dan Vina mengangguk.

"Tuh tau."

"Nggak ah, nggak enak." Jawabku membuat Vina tertawa.

Aku juga tak tega memintanya, aku nggak mau Vina terlalu lelah, honeymoon ini bukan untuk terus - terusan bercinta dengannya, karena yang terpenting buatku selama honeymoon bisa 24 jam nonstop bersamanya sudah lebih dari cukup.

Alvina Kaulah Takdir CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang