KKB

9K 810 25
                                    

Selamat malam 😊
.
Up Danton tampan
.
Vindra sudah menjelang End nih, tinggal beberapa bab lagi, ada yang mau di sampaikan?
.
Yang sayang Vindra absen dong dari kota mana saja?
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Agar author tahu kalian semua suka ceritanya atau nggak
Nggak sulit kok cuman tekan ☆ doang
Kalau sudi comment  juga boleh, biar author makin semangat 😊
.
Happy reading 😘
.
.
.
.

"Jadi, bukan Vina?" Tanyaku terkejut saat mendengar penjelasan dari dansatgas, Letkol Raka Putra Mahya, putra pertama dari adik papah, dunia militer bagiku memang sempit karena dimana pun aku pergi, selalu saja bertemu dengan keluargaku dari klan Mahya, bukan hanya di matra darat tapi juga di laut dan udara selalu ada nama Mahya yang aku temui.

"Vina? Istri kamu maksudnya? Kamu mau istri kamu masuk ICU lagi?" Aku langsung menggeleng dengan cepat, tentu saja aku tak menginginkannya, amit - amit jangan sampai istriku masuk ICU lagi, sudah cukup karena pria gila itu dia masuk ICU, aku tak akan sanggup jika harus melihat istriku terbaring tak berdaya lagi di ICU, apalagi sudah ada triby, bisa nangis bareng sama triby.

"Tentu tidak ndan, saya nggak akan sanggup, apalagi sudah ada triby." Jawabku.

"Kalau kamu mau pulang, saya kasih izin dua hari, nggak lebih ya, buat ketemu Letjen Hadi dan juga baby triby, bonusnya bisa ketemu istri juga." Kata Letkol Raka tersenyum, aku pun terseyum.

"Siap, terima kasih, tak perlu ndan, saya izin menghubungi mereka saja di sela istirahat."

Ya, walaupun aku menginginkan bertemu keluargaku, tapi menerima tawaran dari Letkol Raka tak sejalan dengan hati nuraniku, aku sudah memantapkan hati untuk menyelesaikan tugas ini, aku yakin jika aku pulang pun maka Vina dan papah akan kecewa, aku tahu betul mereka tak pernah mau jika aku mencampuradukkan antara tugas dan urusan pribadi.

Letkol Raka tersenyum dan mengangguk, "Bagus, saya bangga denganmu Lettu Ganendra Bhadrika Mahya, kamu prajurit sejati, benar - benar keturunan Mahya, tak di ragukan lagi."

"Siap, terima kasih, kalau begitu saya undur diri." Kataku memberi hormat, yang di angguki Letkol Raka, meski kami saudara dan dari silsilah keturunan aku lebih tua, tapi dari pangkat jelas lebih tinggi Letkol Andi karena papah memang yang paling terakhir menikah, makanya usiaku lebih muda.

Aku segera melangkah ke barak, tempat istirahat selama di sini, kembali mengambil ponsel dan mencoba menghubungi ponsel Vina, masih berharap jika mami dari anak - anakku akan mengangkatnya.

Tadi, Letkol Raka memberitahuku jika papah masuk rumah sakit karena serangan jantung, tapi semua bisa di atasi ayah Dhika. Vina memang sempat mengalami komplikasi pasca operasi, tapi tidak begitu fatal dan bisa segera diatasi mommy dan team. Vina masih dalam pemantauan, belum begitu sehat, ayah Dhika memang selalu begitu jika putri satu - satunya sakit, raut wajah sedih tak pernah bisa di sembunyikan, Vina permata keluarga Abhimanyu, dia kesayangan ayah Dhika.

Aku lega papah bisa dengan cepat ditangani ayah, begitu juga kabar istriku yang baik - baik saja, dia wanita hebat bisa melewati semuanya dengan sangat baik, meski aku tak ada di sampingnya.

Hatiku tak salah memilih dia menjadi istri dan juga mami untuk anak - anakku, meski dulu saat awal aku mendekati galaknya melebihi singa betina, suka sekali membuatku uring - uringan dengan berbagai tingkahnya, sekarang aku sangat bahagia dan bersyukur karena setelah menyandang gelar Nyonya muda Mahya, Vina makin banyak berubah, dia makin manis dan selalu membuatku jatuh cinta berulang kali.

Alvina Kaulah Takdir CintakuOnde histórias criam vida. Descubra agora