Untung cinta

14.5K 1.2K 15
                                    

Sudah satu bulan Vina dan Timnya berada di tanah Borneo mengabdikan diri melayani masyarakat, banyak hal baru yang Vina dan Timnya dapatkan selama di sana. Salah satunya keterbatasan peralatan medis yang tak selengkap saat mereka bertugas di Rumah Sakit ABDI Jakarta.

Ganendra, Danton tampan yang sangat suka menggoda Vina sudah tiga hari tak terlihat membuat Vina bernafas lega, hidupnya terasa tenang tanpa kehadiran Danton menyebalkan itu.

Saat ini Vina sedang berjaga di Klinik bersama suster Mimi sedangkan yang lainnya berkunjung dari rumah ke rumah penduduk untuk pemeriksaan dan penyuluhan kesehatan. Ada juga yang membantu para prajurit TNI mengajar di sekolah.

Tim yang dipimpin Vina ada 9 orang, 10 beserta Vina yang terdiri dari 4 dokter dan 6 perawat.

"Sudah beberapa hari ini Danteng nggak kelihatan ya dok." Kata suster Mimi membuka obrolan, Vina menoleh ke samping kirinya dimana suster Mimi duduk.

Danteng? Siapa dia, kenapa Vina nggak kenal, padahal hampir semua prajurit Vina sudah mengenalnya, apa Danteng warga sipil?.

"Danteng? Siapa itu sus?" Tanya Vina.

"Masa nggak tahu sih dok?" Suster Mimi justru tanya balik membuat Vina berdecak.

"Kalau saya tahu ngapain saya tanya Sus."

"Danteng itu Danton ganteng dok, masa nggak tahu sih padahal Dantengkan fans berat dokter Vina." Jawab Suster Mimi membuat Vina cengo mendengarnya.

Sejak kapan Danton menyebalkan itu di panggil Danteng, bahkan demi mimi peri yang katanya masih perawan Vina baru tahu panggilan itu saat ini. Vina yang kudet apa memang kurang peka jika mengenai Danton itu?.

"Apaan sih, ganteng dari mananya Sus? Kalian ini terlalu berlebihan tahu, kalau dia dengar bisa besar kepala di bilang ganteng." Kata Vina tak terima.

"Memang ganteng dok, ya ampun dia itu calsum idaman banget dok, pokoknya sempurna deh dia itu ya pelukable, sandarable dan calsumable banget dok, satu lagi hot daddy dok, saya pernah lihat Danteng gendong anak kecil uunncchhh nggak nguatin banget dok." Kata Suster Mimi dengan memperlihatkan ekspresi yang gemas pada Danton membuat Vina mencebikkan bibirnya.

Vina menyentuh dahi Suster Mimi, "Padahal normal loh."

"Saya normal dan sehat ya dok." Kata Suster Mimi cemberut, Vina terkekeh melihatnya.

"Gitu saja ngambek, nanti cantiknya berkurang loh. Lagian Suster berlebihan sekali, saya nggak setuju dengan apa yang suster katakan mengenai Danton menyebalkan itu."

"Jangan terlalu benci sama Danton dok, karena benci dan cinta itu bedanya sangat tipis, jangan sampai nanti malah dokter yang sangat mencintai Danton." Kata Suster Mimi.

"Nggak akan mungkin terjadi Sus." Jawab Vina.

"Kita nggak tahu kedepannya dok, siapa tahu Danteng setiap sepertiga malam menggelar sajadah meminta pada pemilik hati untuk membolak balikkan hati dokter agar menerima Danteng, kan nggak ada yanga tahu dok."

Vina terdiam mendengar perkataan Suster Mimi, sejujurnya dia juga sudah merasakan debaran aneh setiap berada di dekat Danton, bahkan jantungnya suka dengan tak tahu dirinya berdetak kencang hanya karena Vina mendengar nama Ganendra Badhrika Mahya, Danton menyebalkan yang suka menggodanya itu di sebut.

Tapi Vina tetaplah Vina, dia tak mau memikirkan hal begituan terlalu berlebihan, biarkan saja waktu yang akan menjawabnya.

"Nggak usah nakutin saya Sus, sudah ah jangan bahas dia lagi, oya Sus gimana perkembangan kamu sama Serda Adit?" Tanya Vina sambil menaik turunkan kedua alisnya menggoda Suster Mimi, dia sengaja mengalihkan pembicaraan karena jantungnya sudah maraton sejak Suster Vina membahas Ganendra.

Alvina Kaulah Takdir CintakuWhere stories live. Discover now