Selamat malam 😊
.
Up Danton tampan
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Agar author tahu kalian semua suka ceritanya atau nggak
Nggak sulit kok cuman tekan ☆ doang
Kalau sudi comment juga boleh, biar author makin semangat 😊
.
Happy reading 😘
.
.
.
."Ada apa mi?" Seru Aliqa.
Kami bertiga menatap Aliqa yang terduduk di atas ranjang kebingungan. Apa ini? Kenapa aku harus ada dalam situasi seperti ini, bahkan meski dalam mimpi saja aku tak pernah membayangkannya, rasanya kepalaku ingin pecah, benar 'kan tebakanku jika kehadiran sohib ambyar Vina akan mengacaukan honeymoon- ku.
"Nggak papa, Aliqa tidur lagi ya, tadi Mami lagi bercanda sama Ami Nolla." Kataku, Aliqa mengangguk dan kembali tertidur.
"Duduk!" Kataku pelan pada Nolla saat sudah memastikan Aliqa kembali tertidur, syukurlah dia percaya, mungkin karena sudah terbiasa melihat dua wanita ini berantem.
"Sini ponsel lu!" Kata Vina yang akan mendekati Nolla, tapi langsung aku tarik tangannya, aku peluk dengan satu tangan, jangan sampai dia lolos malah rebutan ponsel yang akan membuat resort ramai.
"Mas." Rajuk Vina menatapku.
"Mas yang bilang, kamu diam saja nanti Aliqa bangun yang, kasihan." Vina mengangguk.
"Hapus fotonya La." Kataku menatap Nolla.
"Nggak!"
"Kalau lu nggak mau hapus, gue pastikan foto dan keberadaan lu bocor ke mas duren." Kataku, aku yakin dia nggak akan bisa berkutik jika menyangkut mas durennya, yang saat ini sibuk mencari keberadaannya.
Nolla menatapku, "Kalian 'kan sudah janji akan merahasiakan semuanya."
"Ya sudah hapus fotonya, lagian lu kurang kerjaan banget deh, gangguin orang lagi mesra - mesraan, kenapa? Lu iri?" Tanyaku yang langsung mendapat lemparan bantal sofa dari Nolla, tapi langsung aku tangkap, untung nggak kena Vina.
"Sepertinya iya mas, jangan - jangan first kiss lu sama mas duren ya?" Goda Vina, membuat Nolla makin kesal.
"Bisa nggak sih, kalian nggak usah bahas dia, bikin badmood tau nggak!"
"Lu sendiri yang mulai, gue lagi sayang - sayangan sama mas Nendra malah lu ganggu."
Ya ampun, kepalaku benar - benar mau pecah, mereka berdua kalau dekat ya begini semenit akur semenit berantem, meski aku tahu jika mereka berdua saling menyayangi. Aku jadi berpikir kalau Vina dan Nolla ini versi perempuannya sedangkan aku dan bang Vino versi prianya.
"Oke, gue hapus fotonya dan silakan lanjutkan lagi sayang - sayangannya, gue mah apa atuh." Kata Nolla sambil berdiri dan berjalan menuju ranjang.
"Itu bocah kenapa sih mas, kenapa dia yang marah?" Tanya Vina menatapku, aku mengecup bibirnya sekali.
"Biar kan saja yang, sohib ambyar kamu memang begitu 'kan." Vina mengangguk.
"Mau lanjut lagi?" Tanyaku dan Vina menggeleng.
"Sudah nggak pengin lagi, Vina ngantuk mau tidur." Jawabnya dan aku mengangguk saja meski ada rasa kecewa, besok pagi aku dan Vina berangkat ke Maluku jadi biar saja dia istirahat.
"Ya sudah sana tidur, jangan lupa mimpikan mas ya." Kataku tersenyum, Vina mengangguk, mencium bibirku dan melangkah pergi menuju ranjang.
Honeymoon macam apa ini, sudah bayar mahal buat resort tapi malah begini, nasib - nasib.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alvina Kaulah Takdir Cintaku
Romance"dokter Alvina." Langkah Vina terhenti menatap Danton tampan yang sangat suka menggodanya itu. "Ya." Jawab Vina ketus seperti biasa. "Boleh saya tanya sesuatu?" "Apa." Jawab Vina yang saat ini menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan matanya m...