Seperti pengantin baru

11.5K 712 27
                                    

Selamat malam 😊
.
Masih adakah yang belum tidur?
.
Absen dong yang belum tidur, lagi pada ngapain nih 😊
.
Up Danton tampan
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Agar author tahu kalian semua suka ceritanya atau nggak
Nggak sulit kok cuman tekan ☆ doang
Kalau sudi comment  juga boleh, biar author makin semangat 😊
.
Happy reading 😘
.
.
.
.

Hari yang aku nantikan pun tiba, setelah sepuluh bulan bertugas di perbatasan RI - PNG, hari ini seluruh prajurit kembali ke Jakarta karena prajurit pengganti sudah tiba. Sungguh aku sangat bahagia, karena akan bertemu dengan keluarga yang sudah sangat aku rindukan, hanya bisa melihat mereka lewat ponsel memang sedikit mengurangi rasa rinduku pada mereka, tapi jika diberi pilihan, tentu aku akan lebih memilih bisa melihat mereka secara langsung, bisa menyentuh mereka lebih membahagiakan pastinya.

Menaiki KRI, membelah lautan untuk mengantarkan kami semua kembali ke kesatuan. Menatap hamparan lautan yang tak terlihat ujungnya, terpaan angin pada wajahku dan panasnya terik matahari, tak menggoyahkan semangatku untuk berdiri dengan gagahnya, menatap hamparan lautan yang membentang luas di depan mata.

Desiran dalam hatiku kini aku rasakan, jantung pun tak mau kalah berdetak makin cepat, meski perjalanan masih panjang, bayang - bayang wajah istriku beserta triby yang menyambut kedatanganku, sudah terlintas dalam pikiranku, rasa rindu sepuluh bulan tak berjumpa dengan mereka benar - benar sudah menggunung.

Sedikit demi sedikit aku tinggalkan rasa rindu pada keluarga di tengah lautan ini, biarlah tertelan ombak lautan, karena rasa rinduku akan segera terobati. Senyum terus terbit di bibirku, biarlah aku di anggap gila karena terus tersenyum, aku tersenyum karena sedang bahagia.

Sejuta rasa yang tak bisa di ungkap dengan kata, memenuhi relung jiwa, membuat raga yang sebenarnya sudah lelah seakan kembali mendapat kekuatan berlipat - lipat, mereka nyawaku, mereka bahagiaku, mereka hidupku tak ada yang mampu menggetarkan jantungku, tak ada yang bisa membuatku gila selain Vina dan triby.

Laksana balok emas, mereka sama - sama harus aku jaga dan aku perjuangkan, berjuang untuk mendapatkan balok emas di pundakku dan berjuang untuk kebahagiaan mereka, tak apa aku jungkir balik bertaruh nyawa, aku bangga menjadi prajurit penjaga Negri, menjadi garda terdepan memastikan ibu pertiwi tetap aman, aku bangga bisa menjadi suami Alvina Bhadrika Mahya, aku bangga bisa menjadi ayah untuk abang dan triby, aku merasa menjadi pria paling beruntung di dunia ini.

KRI yang kami naiki bersandar pada dermaga, satu persatu para prajurit purna tugas berjalan menuruni kapal menuju bus yang sudah di siapkan untuk mengantar kami semua ke kesatuan.

Bus memasuki gerbang Yon, ratusan ibu Persit sudah berdiri menyambut kedatangan kami semua, mataku mulai memindai, mencari keberadaan keluargaku, terutama istriku dan juga triby, aku sudah menjelikan mata, sayang tak aku temukan mereka, aku hanya melihat family D2R, papah dan mamah yang sudah berdiri di tengah lautan seragam hijau Persit.

Apa istriku dan triby tak ikut menjemput? Mungkin saja, mengingat triby masih terlalu kecil. Aku tak masalah, aku bisa mengerti karena kesehatan mereka jauh lebih penting dari pada harus berpanas - panasan dan berada di tengah keramaian untuk menjemputku.

Upacara penyambutan yang dipimpin langsung Panglima TNI, bukan hanya sekedar menyambut kepulangan kami tapi juga untuk memberikan kami penghargaan atas keberhasilan kami semua saat bertugas, penyematan Satya Lencana Wira Dharma oleh Panglima TNI, merupakan bentuk penghargaan dan kehormatan dari negara dan seluruh rakyat Indonesia kepada para prajurit Satgas pamtas RI - PNG.

Alvina Kaulah Takdir CintakuWhere stories live. Discover now