Kenapa?

16.1K 1K 2
                                    

"Harus banget Vina ikut ya mas?" Aku menoleh sekilas pada istriku yang duduk manis di sampingku.

Aku mengangguk, "Iya, acara ini wajib bawa pasangan."

"Kalau belum nikah atau nggak punya pacar gimana?"

"Boleh ajak adik, saudara, tetangga atau siapapun boleh asal masih waras saja." Jawabku sambil tertawa dan langsung mendapat cubitan di lenganku.

Saat ini aku dan istriku sedang dalam perjalanan ke acara reuni SMA, dimana di undangan mewajibkan untuk membawa pasangan.

"Mas Angga datang?" Aku kembali menoleh, kenapa dia tanya Angga?

"Datang, kenapa?" Tanyaku.

"Nggak papa, cuma tanya."

"Jangan bilang kamu naksir Angga yang."

"Ya enggak lah, Vina mana berani naksir pria lain, suami Vina selain tampan dia juga pencemburu, bisa di dor nanti." Jawabnya membuatku tertawa, memuji sekaligus menjatuhkan itulah kebiasaan istriku, sama seperti mamah.

"Mana berani mas dor kamu yang, paling juga kamu mas sekap di pulau terpencil tanpa fasilitas apapun dan mas bikin hamil terus setiap tahunnya." Jawabku sambil kembali tertawa dan langsung dihadiahi pukulan kecil di lenganku.

"Perasaan bicara apa saja ujungnya pasti kesitu mulu deh, nggak ada yang lain ya?"

Aku menggeleng, "Itu kan kebutuhan rumah tangga wajib terpenuhi yang, kamu juga suka kan? Mas masih ingat loh saat malam pertama kita, saat ka__."

"Stop! Nggak usah di bahas." Teriaknya sambil menutup mulutku dengan tangannya, membuat aku makin tertawa.

3 minggu setelah menikah meskipun hampir setiap ada waktu dan kesempatan aku pasti akan merayu istriku agar mau bercinta, aku masih tetap tak bisa melupakan malam pertama kami yang sempat tertunda karena tamu dari bulan yang tak ada akhlak itu.

Malam pertama yang tak akan aku lupakan seumur hidup, Vina meminum jus jeruk yang di berikan para kaka iparku, siapa lagi kalau bukan bang Alvand, bang Vino, bang Andi dan juga bang Hafiz yang tiba - tiba saja datang ke rumah dinasku membawakan satu gelas jus jeruk, ya hanya satu gelas saja. Harusnya aku curiga tapi karena aku selalu positif thinking jadi ya aku anggap jus biasa saja.

Jus jeruk yang mereka bawa ternyata sudah di campur dengan obat perangsang, entah dapat info dari mana, mereka pikir Vina masih datang bulan jadi berniat mengerjaiku tapi malah Vina yang kena, untung saja saat itu tamu Vina yang dari bulan sudah pergi dari dua hari yang lalu dan aku belum di beri tahu, sepertinya istri cerewetku ini juga kena karma karena diem - diem bae padahal si tamu sudah pergi.

Vina yang baru keluar dari kamar mandi langsung saja meminum jus jeruk yang ada di nakas, karena aku pikir itu jus biasa jadi aku biarkan saja Vina meminumnya, tak tahunya jus laknat yang membawa keberuntungan untukku, jahat sekali ya aku ini, tapi aku memang menyukainya dan harus berterima kasih pada kaka iparku yang sampai saat ini belum tahu jika Vinalah yang meminumnya.

Tak perlu aku ceritakan disini bagaimana nakalnya Vina saat malam itu yang tak perlu aku rayu juga memberikan semuanya padaku, berbeda dengan sekarang harus aku rayu dulu baru mau itu juga ada S&K yang harus aku penuhi, cukup aku dan Vina istriku yang tahu apa saja yang kami lakukan sepanjang malam, kasihan sama kalian yang sampai sekarang belum di halalin juga, lagi pula ada kawan - kawan yang masih di bawah umurkan hehehe.

"Padahal mas berharap banget kamu bisa senakal malam itu loh yang meskipun tanpa pengaruh obat." Kataku kembali menggodanya.

"Di bilang jangan bahas masih bahas terus, Vina turun nih!"

Alvina Kaulah Takdir CintakuWhere stories live. Discover now