Triby

9.2K 774 8
                                    

Selamat Pagi 😊
.
Up Danton tampan
.
Semoga suka
.
Jangan lupa Votement'a
Agar author tahu kalian semua suka ceritanya atau nggak
Nggak sulit kok cuman tekan ☆ doang
Kalau sudi comment juga boleh, biar author makin semangat 😊
.
Happy reading 😘
.
.
.
.

Sudah dua bulan lebih, sepulang dari honeymoon, aku dan mas Nendra sudah di sibukkan kembali dengan pekerjaan kami. Aku sibuk di RS dan mas Nendra sibuk di kesatuan, dua minggu lagi mas Nendra beserta anggota lainnya yang terpilih akan berangkat satgas pamtas RI - PNG. Aku jelas mendukung mas Nendra, karena ini sudah tugasku sebagai istri prajurit.

Mencintai abdi negara, bukan hanya harus siap di duakan dengan tugas, tapi juga harus siap di tinggal dalam waktu yang cukup lama. Kami para istri megantar para suami dengan doa yang terus mengalir, agar mereka diberi keselamatan, kesehatan dan bisa pulang dengan langkah gagahnya, merentangkan kedua tangannya, meminta para istri untuk memeluknya.

Meski tak aku ingkari, jika rasa takut dengan kepulangannya yang hanya tinggal nama, mengorbankan seluruh jiwa raganya untuk ibu pertiwi selalu saja melintas, terutama saat tak ada kabar darinya. Aku masih ingat kejadian beberapa tahun yang lalu, saat bang Alvand dinyatakan hilang di hutan Sulawesi saat sedang bertugas, membuat kami semua bersedih, disaat kami berpasrah diri bang Alvand kembali.

"Vina." Usapan di rambutku, menarik diriku dari lamunan ke dunia nyata. Menatap wanita yang tangannya sudah dengan sangat lembut mengusapku, wanita yang sangat berarti untuk hidupku.

"Loh, sejak kapan Mommy di sini?" Tanyaku terkejut, karena aku tidak mendengar pintu yang terbuka atau Mommy memanggilku. Ya, benar yang datang itu Mommy, wanita yang sudah melahirkanku ke dunia ini.

"Dari tadi, kamu asik melamun." Kata Mommy mencebikkan bibirnya yang suka bicara tanpa filter, membuatku terkekeh.

"Maaf mom, tumben Mommy ke ruangan Vina, ada apa?"

"Naik ke bed sekarang!"

"Mau apa? Vina nggak sakit mom."

"Turuti saja, jangan banyak protes nggak bermutu!" Kata Mommy membuatku mendengus kesal, tapi tetap saja aku menuruti titah ibu negara dari pada terus di omeli.

Aku naik ke atas bed, merebahkan tubuh, Mommy mendekat dan akan menaikkan bajuku tapi langsung aku tahan, "Mommy mau apa? Perut Vina nggak ada masalah ko."

"Diam!" Kata Mommy, melebarkan matanya, membuatku langsung diam.

Mommy melakukan palpasi pada perutku, tak lama senyum terkembang di bibir wanita kesayanganku ini, membuatku bertanya - tanya. Kenapa dengan Mommy? Aneh sekali senyum - senyum sendiri, tentunya hanya berani aku tanyakan dalam hati, mana berani aku bertanya langsung.

Mommy mengambil USG, mengoleskan jelly di perutku dan tak lama terpampanglah pada layar LCD di depanku.

Apa itu? Allahu akbar, air mataku langsung mengalir dengan derasnya, aku menatap Mommy yang tersenyum.

"Kita beritahu semuanya tentang kabar gembira ini ya." Kata Mommy dan aku mengangguk

Setelah membersihkan perutku dari sisa jelly, aku yang saat ini sedang duduk memeluk Mommy, sambil memperhatikan Mommy yang mengetik sesuatu di grup D2R dan juga mengirim pesan pada mamah mertua, memberitahu pada mereka semua, saat jam makan siang, jika ada waktu untuk datang ke RS tepatnya ke ruangan Ayah, karena Mommy akan memberi kabar bahagia.

Alvina Kaulah Takdir CintakuWhere stories live. Discover now