12. Sepatu Bayi

4.8K 670 15
                                    

Rockerfeller Music Festival sukses besar, dan pengunjung stage 4 membludak karena dipenuhi oleh fans Exolysion.

Band yang dibentuk tiga tahun lalu itu mendadak viral karena salah satu lagu dari album terbaru mereka dijadikan soundtrack film.

Karena kesuksesannya itu, mereka menggaet banyak penggemar baru sekaligus menjadi magnet Rockerfeller tahun ini.

Dengan mata kepala sendiri, Chaeyoung melihat bagaimana band yang sempat ia bantu dalam urusan penulisan lagu itu sudah berkembang pesat; dari materi lagu yang mereka buat hingga segi penampilan, semuanya menjadi lebih matang.

Chaeyoung bangga.

Karena bagaimanapun, ia sempat menghabiskan waktu di studio—bersama anggota Exolysion—untuk membuat demo lagu atau sekedar jamming bersama.

Andai, Chaeyoung dan Chanyeol berpisah secara baik-baik, ia ingin sekali datang ke ruang tunggu Exolysion untuk sekedar mengucapkan selamat.

Tapi sayang, akhir hubungannya dengan Chanyeol bagai keramik yang terjun bebas dari lantai tujuh—hancur lebur.

Satu bulan setelah pelaksanaan Rockerfeller Music Festival, Chaeyoung resmi cuti.

Ia sangat bersyukur bisa menghabiskan trismester ketiga kehamilannya di rumah, karena sejujurnya ia sudah mulai sulit beraktifitas.

Keluhannya dalam masa kehamilan tuanya juga semakin bertambah; mulai dari susah tidur, susah bergerak, susah makan, dan anggota tubuh yang membengkak semua sedang dialami oleh Chaeyoung.

Menurut artikel kehamilan yang Chaeyoung lihat di internet, hal sepeti ini sangat wajar terjadi. Ibu hamil juga sangat dianjurkan untuk terus bergerak untuk membantu jabang bayi bergerak ke posisi ideal untuk melahirkan nanti.

Makadari itu, meski sering kelelahan dan napas yang kadang tersendat-sendat, Chaeyoung tetap melakukan kegiatan seperti biasa; beres-beres rumah, jalan-jalan di taman bersama Hank, dan tentu saja yoga ibu hamil.

Hari Minggu ini Chaeyoung berencana untuk beres-beres dapur, namun sahabatnya—yang berstatus model naik daun—sedang berkunjung dan membuat Chaeyoung menunda niat awalnya.

" ... ya, aku tahu kalau aku itu orang asing di negara mereka. Tapi, bukan berarti mereka bisa seenak jidat bersikap sombong dan nggak sopan, dong. Apa salahnya be kind and be humble? Apa mentang-mentang mukaku Asia banget makanya mereka songong seperti itu sama aku?"

Lisa mengomel sambil mengaduk-aduk krim sup yang Chaeyoung buat siang ini sebagai makan siang.

" ... Aku suka banget sama negara Perancis, tapi tidak dengan masyarakatnya. They are all racist."

"Nggak semuanya seperti itu kali, Lis," sergah Chaeyoung yang ternyata membuat Lisa semakin emosi.

"Memang kamu pernah ke Paris, atau setidaknya bertemu dengan orang native Perancis?"

"Eee...," Chaeyoung kehilangan kata-kata. "Ya, nggak pernah, sih."

CLANG

Lisa menaruh sendok alumuniumnya dengan kasar ke meja.

"Tuh, kan, kamu belum ngerasain gimana jadi aku yang hidup satu bulan di Paris, dan harus berusan dengan orang Perancis. Mereka semua nyebelin, Chaeng."

"Sabar..., Sabar..." Chaeyoung menyodorkan segelas air putih ke hadapan Lisa yang terlihat begitu emosi.

Gelas itu berakhir hanya dilirik tapa disentuh.

"Mereka bahkan ngomongin jelek soal aku, di depan mukaku sendiri. Memang aku nggak sepenuhnya mengerti bahasa yang mereka pakai, tapi aku yakin banget mereka ngomongin aku!"

My Valentines ✔️Where stories live. Discover now