Extra 2 : Half way Through

6.2K 587 93
                                    

Peringatan!

Chapter ini mengandung muatan dewasa. Jika kalian masih di bawah umur dan merasa tidak nyaman dengan konten tersebt, dianjurkan untuk tidak lanjut membaca.

You've been warned.

***

"Jurus putaran emas!" Rion berteriak sambil berlari lalu meloncat ke kolam renang.

BYUUURR

Air menyiprat kemana-mana hingga mengenai Chaeyoung yang duduk di kursi pantai yang ada di pinggir kolam.

"Rion! Jangan begitu." Chaeyoung berdiri dengan degup jantung yang tidak karuan. "Bahaya lari-larian di pinggi kolam. Kalau kepeleset gimana?"

"Nggak apa-apa, Ma." Rion yang hanya kepalanya muncul di permukaan air berucap. "Aku sudah jago jadi, nggak akan kepeleset."

"Tapi bahaya, Sayang. Kalau mau nyebur ke kolam nggak usah lari, ya."

"Nggak seru kalau nggak lari," ujarnya. "Pa, ayo ke sana." Rion menarik Jaehyun yang berenang di sebelahnya untuk menuju ke daerah kolam yang lebih dalam.

Sejak kecil Rion memang sudah bisa berenang namun, Chaeyoung masih mewanti-wantinya untuk tidak berenang di tempat yang terlalu dalam sendirian. Dan melihat kalau anak itu mengajak Jaehyun untuk ke kolam dalam, berarti anak itu masih mengingat pesannya.

"Yuk." Jaehyun setuju.

"Tapi aku maunya berenang gaya anak buaya." Rion beralih ke punggung Jaehyun dan melingkarkan tangannya di leher laki-laki itu.

"Ayo, Pa. Ayo berenang ke sana."

"Oke, siap?"

"Go! Go!"

Jaehyun menyelam ke dalam air, dengan Rion yang ada di punggungnya. Ia lalu berenang hingga ke dasar kolam yang dalamnya dua meter. Kira-kira satu menit lebih mereka berenang di dasar dan Jaehyun mulai naik ke peremukaan untuk mengambil oksigen. Mereka terus melakukan itu hingga sampai di ujung.

Chaeyoung yang sejak tadi duduk di pinggir kolam hanya memperhatian dan sesekali mengambil gambar dengan kamera ponsel untuk kenang-kenangan.

Enam tahun menikah dan tinggal di apartemen ini, baru sekarang Chaeyoung, dan Rion menikmati fasilitas kolam renang. Waktu kecil, Rion selalu berenang di tempat les sedangkan saat ia mulai tumbuh besar anak itu terlalu fokus dengan kegemarannya bermain bola, sehingga aktifitas berenang mulai tersisihkan.

Lima belas menit kemudian, Rion menghampiri Chaeyoung dari pinggir kolam.

"Mama, aku haus."

"Sini naik ke atas. Mama ada jus mangga kesukaan Rion."

"Minumnya di sini aja." Rion mengulurkan tangannya namun, Chaeyoung tidak semudah itu memberikan apa yang ia mau.

"Lihat deh, tangan Rion udah keriput, bibirnya juga biru, Rion udah kelamaan di air. Naik dulu ke atas, makan, minum habis itu berenang lagi.

"Nggak mau."

"Nanti Rion sakit."

"Ngga—AAAAA!" Rion berteriak kala tubuhnya diangkat oleh Jaehyun dan di taruh di lantai pinggir kolam. "Kenapa Papa angkat aku?"

"Nggak dengar kata Mama? Rion sudah kelamaan di air, nanti sakit. Tuh, badan kamu juga sudah menggigil." Jaehyun ikut naik ke daratan dan berjalan menghampiri Chaeyoung.

"Rion, sini."

Mau tidak mau, Rion menghampiri dan Chaeyoung langsung membalut tubuh anak laki-lakinya dengan handuk biru tebal. Ia juga tidak lupa memberikan satu handuk lain untuk Jaehyun.

My Valentines ✔️जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें