15. The Name I Love

5.4K 633 50
                                    

Chaeyong terlonjak bangun. Netranya menyisir seisi kamar dan mendapati ranjang kosong juga gordeng kamar yang sudah tersibak. Saat itu ia langsung tersadar kalau harinya dimulai dengan kesiangan.

Sial, sial, sial.

"RION!"

Chaeyoungmenguncir asal rambutnya sambil berjalan tergesa-gesa keluar kamar.

Bocah empat tahun itu masuk sekolah jam delapan dan sekarang sudah jam tujuh lewat lima belas, tapi aku belum melakukan apapun.

"Ri—"

"Good morning." Jaehyun menyapa dengan tangan yang sedang memegang teko kopi.

"Kenapa kamu nggak bangunin aku?"

"Rion udah bangunin Mama, tapi Mama nggak mau bangun." Rion menyahut dari ruang TV. Bocah empat tahun itu sudah rapi dengan seragam sekolah dan rambut yang sedikit basah sehabis keramas.

Netra Chaeyoung bergulir kembali arah Jaehyun, dan laki-laki itu tersenyum seakan berkata—dengar sendiri, kan?

"Mau kopi?" tanyanya.

"Ya,tolong buatkan yang kuat. Aku akan bersiap-siap dengan cepat, jadi jam delapankurang lima belas kita sudah bisa berangkat."

***

Pukul 7:47.

Keluarga kecil itu sudah ada di mobil. Tujuannya adalah TK Rion, lalu kantor Chaeyoung.

Chaeyoung tidak menyangka kalau ia bisa bersiap-siap di pagi hari dalam kurun waktu kurang dari tiga puluh menit. Meski dengan keadaan wajahnya masih polos tanpa make up, hal ini benar-benar sebuah rekor.

"Loh, kamu kok pakai kaos?" Karena terlalu sibuk sendiri, Chaeyoung sampai baru sadar kalau Jaehyun saat ini hanya mengenakan kaos sleeveless dan celana training.

"Hari ini aku dikasih jatah libur. Reward karena sudah kerja rodi di Jepang selama tiga minggu," jawab Jaehyun sambil melajukan mobilnya ke luar parkiran.

Chaeyoung mengangguk, kemudian menurunkan visor mobil untuk make up.

"Rion bilang hari ini harus bawa Dudong ke sekolah karena tugas?"

Jaehyun melirik Chaeyoung.

"Iya, Ms. Jisoo kasih tugas untuk bawa hewan yang hidup di air hari ini."

"Chaeyoung...,"

"Ya?" jawabnya sambil menyapukan sedikit bedak di wajah polosnya.

"Kodok hidup di darat."

Tangan Chaeyoung terhenti di udara. "Tapi, dia juga hidup di air. Buktinya dia amfibi."

"Iya, sih, tapi perintahnya hewan yang hidup di air. Bukannya ikan lebih cocok, ya?"

Chaeyong seketika merutuki diri sendiri.

Iya, benar. Pasti Ms. Jisoo berharap anak muridnya membawa ikan.

Kenapa Chaeyong tidak kepikiran? Ia hanya berpikir kalau kodok bisa bernapas di dalam air, maka dari itu ia tidak perlu repot-repot mencari ke pasar karena sudah ada Dudong.

"Kira-kira kita masih sempet ke pasar ikan nggak, ya?" tanya Chaeyong sambil melihat jam tangannya.

Jaehyun tertawa. "Nggak sempet. Udah biarin aja. Rion juga happy berangkat sekolah bareng Dudong."

Melalui kaca spion tengah, Jaehyun melirik sang anak yang duduk di belakang. Bocah itu sedang memeluk kandang Dudong sambil melihat mobil-mobil yang melintas.

My Valentines ✔️Where stories live. Discover now