21. Sisi Buruk Dia

4.8K 651 191
                                    

Park Chaeyoung tidak terlalu ingat, apakah ini sudah satu minggu atau dua minggu sejak ia terakhir kali bertemu dengan Jaehyun.

Ia pun sebenarnya tidak begitu peduli.

Prioritas Chaeyoung saat ini hanya Yewon dan Rion, hingga hal lain yang tidak terlalu penting jarang terlintas di pikirannya.

Namun, meski batang hidungnya tidak pernah terlihat, Jaehyun selalu memiliki cara untuk membuat Chaeyoung tidak pernah melupakan namanya.

Entah itu dengan pesan singkat tengah malam yang dikirim Jaehyun hanya untuk meminta foto Rion dan Yewon, paket-paket berisi keperluan si kembar, dan yang paling mengejutkan adalah kedatangan Seo Johnny—seniornya di kampus dulu.

"Aku di sini untuk mewakilkan Jaehyun menjenguk Yewon," jawab Johnny setelah Chaeyoung bertanya maksud dan tujuannya kemari.

Saat tidak mendapatkan jawaban apapun dari Chaeyoung, Johnny menambahkan, "Jaehyun sudah bercerita banyak tentang kalian."

Jika ada Lisa di apartemenya, mungkin model jutek itu sudah mengusir Johnny dan menyuruhnya menyampaikan pesan kepada Jaehyun untuk tidak pernah kembali lagi.

Tapi, Chaeyoung adalah Chaeyoung, perempuan baik yang hampir menjurus naif. Jadi, alih-alih mengusir ia malah mengajak Johnny masuk ke dalam aparteme mungilnya.

Mereka mengobrol di ruang TV yang sekaligus ruang tamu dan tempat Rion dan Yewon bermain.

Obrolan mereka terasa canggung dan hanya berputar-putar mengenai kondisi Yewon dan Rion.

Dengan jujur Chaeyoung memberitahu kalau keadaan Yewon tidak stabil. Meski sudah diperbolehkan keluar dari rumah sakit, Yewon belum sepenuhnya pulih.

Bayi perempuan itu bisa tiba-tiba demam tinggi pada tengah malam dan kembali normal keesokan harinya. Begitu terus tiga hari belakangan.

"Kenapa tidak kembali dibawa ke rumah sakit?" tanya Johnny.

"Aku sudah membawanya ke rumah sakit kemarin dan Dokter meresepkan beberapa obat yang harus diminum Yewon hingga satu minggu kedepan sebelum check up lagi."

Johnny mengangguk. "Aku dengar kau bekerja. Lalu selama kau bekerja bagaimana dengan mereka?"

"Aku sudah berhenti kerja."

"Berhenti?" Johnny berkerut alis.

"Ya, perusahaan tidak bisa mempertahankanku yang terlalu lama mengambil cuti. Mereka butuh orang sedangkan aku tidak bisa meninggalkan Yewon yang sedang sakit. Anak-anakku lebih penting."

Johnny menautkan jari jemarinya dengan erat, kemudian melihat dua bayi mungil yang sekarang sedang dijaga oleh wanita paruh baya yang Johnny tebak adalah baby sitter.

"Tapi, tenang. Kalau Yewon sudah sehatkembali. Aku akan mencari pekerjaan yang lain." Chaeyoung tersenyum, namunsenyum itu tidak menular ke Johnny.

***

" ... aku benar-benar tidak tahu kalau Chaeyoung sudah berhenti bekerja." Jaehyun berucap kepada Johnny melalui sambungan telepon. "Dia hanya bilang akan menyewa baby sitter."

"Tapi kau seharusnya bisa menebak kalau keadaannya akan seperti ini. Ibu mana yang tega meninggalkan anak bayinya yang sedang sakit?"

Jaehyun meremas rambut tebalnya dengan kasar. Netranya kemudian melirik ke arah kamar Jiho, dimana perempuan itu sedang bersiap-siap untuk makan malam dengannya.

"Lalu, bagaimana dengan Yewon dan Rion." Bisik Jaehyun. Ia tidak ingin Jiho sampai mendengar percakapannya dan Johnny.

"Kondisi Yewon tidak stabil."

My Valentines ✔️Onde as histórias ganham vida. Descobre agora