EKSTRA: Kisah Penutup

964 114 18
                                    


Kejadian apa yang menurutmu paling indah dan tidak terlupakan?

Jika ada orang yang mengajukan pertanyaan itu padanya, mungkin bagi orang macam Jaehyun dia akan sedikit kesusahan untuk menjawab. Dia sudah melewati tujuh belas tahun hidupnya, bahkan hampir delapan belas dan banyak hal indah yang dilaluinya.

Tapi jika itu adalah kejadian yang tidak akan terlupakan olehnya, maka dia hanya akan menyebutkan dua hal. Kepergian keluarganya ke Amerika adalah yang pertama, perkataan sang mama yang bilang jika Amerika tidak cocok untuk Jaehyun sama sekali tidak menyakiti hatinya. Tapi kenyataan bahwa mereka tidak khawatir meninggalkan dirinya adalah hal lain.

Kemudian yang kedua adalah ketika untuk pertama kalinya telinga Jaehyun dimanjakan oleh suara merdu Dita.

Laki-laki itu ingat betul bagaimana tubuhnya yang semula berdiri diam-diam di depan kelas Dita ketika SMP merosot perlahan ke lantai, hatinya berdebar gila ketika itu. Tapi anehnya sebagian dalam dirinya juga sangat merasa bersemangat dengan sengatan yang pertama kali di dapatkannya itu. Dia menyukai reaksi tubuhnya yang panas-dingin dan sedikit gemetar ketika melihat Dita setelahnya, apalagi ketika tangan milik teman baiknya itu menyentuh telinganya yang jadi memerah karena gugup.

Ketika pertama kali merasakannya Jaehyun tidak mengerti jenis perasaan apa itu, dia bingung. Jaehyun merasa gugup tapi juga susah untuk melepaskan matanya dari sosok Dita. Tanpa sadar matanya mengikuti setiap gerak-geriknya, juga menjadi lebih peka dengan hal-hal kecil yang dilakukan gadis itu.

Entah sekecil kebiasaan Dita untuk menutup hidungnya dengan jari telunjuk tiap menguap, atau ketika sosok Dita mengikat rambut dan berakhir mengikatnya miring.

Bahkan untuk hari-hari setelahnya dia sering membayangkan hal-hal kecil yang ingin dilakukannya hanya bersama gadis itu. Jaehyun belajar gitar, untuk pertama kalinya dia melakukan sesuatu yang tidak disuruh oleh sang mama. Menonton banyak video online untuk belajar memainkan gitar, juga menyisihkan uang jajannya untuk membeli sebuah gitar setelah membayangkan jika dia bisa mengiringi nyanyian Dita yang merdu dengan petikan gitarnya.

Tapi bahkan ketika dia sudah mampu memainkan gitar dengan bagus, tidak pernah sekalipun ia mendengar Dita menyanyi lagi. Gadis itu bilang dia tidak akan melakuan hal-hal yang sia-sia, dia menganggap suaranya buruk karena guru musiknya juga bilang begitu ketika penilaian praktek menyanyi. Tiap mata yang memandangnya di kelas membuat percaya dirinya menciut, suaranya berantakan karena itu.

Ketika itu mulut Jaehyun tebuka dan tertutup, kelihatan ragu untuk mengungkapkan kata-katanya pada Dita. Apalagi ketika mata mereka bertatapan, tubuh Jaehyun kembali gemetar. Suaranya tercekat, dia tiba-tiba mengerti perasaan gugup Dita ketika penilaian praktek menyanyi saat itu.

Maka malam itu ia untuk pertama kalinya Jaehyun menulis kata-kata yang tidak bisa diungkapkannya pada Dita di sebuah kertas. Dia menorehkan tinta padanya dengan hati-hati, kadang tersenyum, tapi terkadang juga mengerutkan alis matanya. Awalnya ia berniat untuk memberikan pujiannya pada suara merdu milik Dita pada surat itu, tidak lebih. Tapi tanpa sadar Jaehyun menggambar sebuah hati di sebelah namanya.

"Lo bikin surat cinta buat Kak Dita?" suara adiknya itu menyadarkan Jaehyun.

Sebuah gambar hati, Jaehyun semula sudah siap untuk menghapusnya tapi tangan usil sang adik dengan cepat meraih itu. Membuat kertas berharga itu kusut, sama seperti perasaan Jaehyun ketika melihat sang bungsu itu keluar dari kamarnya dengan cepat.

Lucas mengejeknya, suaranya bisa terdengar oleh semua orang yang ada di rumah. Pun oleh sang mama yang semula tengah memasak bersama Bi Ratih di dapur. Jaehyun tidak bisa untuk tidak kesal, apalagi ketika wajah sang mama yang semula dipenuhi senyum ketika melihat Lucas itu berubah saat membaca apa yang terlulis di kertas yang dibawa oleh sang bungsu.

Kertas yang telah kusut itu berubah menjadi gumpalan, di lemparkan dengan kasar tepat pada wajah Jaehyun.

"Malu-maluin, masuk ke kamar kamu." Suara itu menghardik pada Jaehyun yang ada di belakang sang adik, tawa Lucas mereda mendengar sang mama yang kelihatannya marah dengan hal remeh itu.

Jaehyun tidak melihat wajah sang mama, dia hanya memungut kembali kertas miliknya kemudian mengikuti perintah sang mama untuk kembali ke kamar. Lucas mengikutinya, bertanya apakah Jaehyun akan menangis karena hal kecil itu, tapi Jaehyun mengabaikannya.

Seperti biasa, Jaehyun mengabaikan adiknya yang menyebalkan.

Senyum Lucas layu melihat itu, tidak puas dengan respon kakaknya. Tapi juga tidak ada niat untuk menganggunya lagi, merasa cukup untuk hari ini.

Jaehyun tahu sejak lama sang mama tidak suka dengan teman baiknya itu, dan surat yang ditulis Jaehyun untuk Dita nampaknya seperti minyak. Menambah kobaran rasa tidak suka sang mama pada Dita, Jaehyun tahu ia telah memperburuk situasi mereka.

Tapi untungnya yang tidak disukai oleh mamanya itu adalah Dita, gadis itu adalah orang paling cuek yang dikenal Jaehyun. Tidak peduli siapa yang tidak menyukainya, dia hanya akan terus berjalan dan mengabaikan mereka. Dita selalu bilang dia tidak butuh orang lain untuk menyukainya,

"--cukup elo. Asalkan elo nggak jadi salahsatu orang yang nggak suka gue, dunia gue nggak bakalan kiamat."

Jaehyun tidak bisa untuk tidak menarik bibirnya ke atas ketika mengingat perkataan Dita.

Malam itu Jaehyun akhirnya menyadari jika dia sudah jatuh cinta untuk pertama kalinya di umurnya yang ke empat belas tahun, pada sahabatnya yang dia kira tidak akan pergi dari sisinya meski dunia dan langit runtuh.

Jaehyun menikmati cinta monyetnya yang berlangsung secara diam-diam, sampai akhirnya mata dan gengsinya menghianati perasaan Jaehyun sendiri. Di usianya yang ketujuh belas, dia mengira sudah bisa meninggalkan cinta pertamanya, mengulang kisah jatuh hati karena suara merdu lagi.

Pada gadis lain, bukan lagi pada Ditanya.

Matanya menyukai senyuman cantik tanpa guratan dahi gelisah seperti milik Dita, gengsinya menyuruh Jaehyun menulis kisah romansa lain tanpa gadis itu, tapi hati miliknya tidak bisa meninggalkannya dengan mudah.

Jaehyun terlalu sibuk dengan dilemanya yang tidak perlu, hingga tanpa sadar dia kehilangan dua sosok itu sekaligus.

Gadis yang disukainya,

--dan gadis yang dicintainya.

______
Halo, ini Setahun^^
Makasih banyak buat kalian yang betah baca sampai part ini. Maaf apabila BF masih banyak kesalahan, mungkin di lain waktu saya bakalan perbaiki cerita ini. Maka dari itu saya butuh saran kalian, tentang cerita ini.

Kalau memungkinkan silakan komen banyak-banyak, kasih pendapat kalian tentang para tokoh di sini, cara penulisan saya, ataupun alur ceritanya, saran, bahkan kritikan. Saya selalu suka baca komen-komen kalian walaupun kadang suka bingung mau balas apa /maaf

Sekian, sekali lagi terimakasih^^

-Setahun

[✔] BF ▪Jaehyun▪Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz