#12 Menyingkir?

966 190 20
                                    

"Menurut lo tadi gue gimana?" Jaehyun dengan wajah super bahagianya bertanya padaku setelah merendahkan suaranya.

Pelajaran sosiologi sedang berlangsung, guru kami, Bu Joan sedang duduk sembari fokus dengan buku tebal bacaan sehari-harinya. Sementara kami, aku dan teman-teman sekelasku yang lain tengah bergelut dengan soal ulangan harian yang dia berikan. Namun Jaehyun sepertinya tidak bisa membaca situasi ini.

Aku dan anak-anak lainnya tengah berjuang untuk keluar dari 'zona merah' yang sering disebut remidial dengan bersusah payah, sementara Jaehyun dengan mood nya yang sangat baik itu terlihat tidak terlalu menganggap ulangan kali ini sebagai sesuatu yang patut dikhawatirkan, membuatku jengkel karena nya.

"Jelek, lo keliatan norak." Tanpa sadar kata-kata itu keluar dari bibirku. Terlihat jika Jaehyun meringis, sepertinya merasa sedikit tercubit dengan perkataanku yang kasar itu.

"Gue kira itu bakalan keliatan bagus, soalnya kata temen-temen gue cewek suka banget dikasih surprise kaya gitu" dia melanjutkan acara bisik-bisiknya. Masih tidak menyerah untuk mengajakku mengobrol di tengah situasi yang tidak tepat ini.

Sebagai respon aku melirik ke arah lembar jawabnya yang baru terisi setengah, "Kerjain dulu baru ngajak gue ngobrol. Baru dapet pacar sehari aja udah nyepelein sekolah." Aku berujar.

Jaehyun mendengus seolah tidak percaya aku mengatakkan hal itu, setelahnya dia diam untuk beberapa saat. Terlihat fokus dengan soal-soal dihadapannya. "Gue nggak mau bilang ini, tapi dari tadi siang lo nyebelin banget, Dit." bisiknya untuk yang terakhir kalinya.

Aku melirik sebentar ke arahnya, lalu bangkit dari tempat dudukku. "Minggir" ujarku padanya,

Jaehyun mengangkat wajahnya untuk melihatku yang telah bangkit sambil membawa lembar soal dan jawaban ulangan harian sosiologi. "Lo udah? tungguin gue dong." katanya. Melihat aku yang diam saja dia akhirnya menggeser kaki panjangnya. Memberi sedikit celah untuk aku keluar.

Terlihat bu Joan dan beberapa teman sekelasku yang lain melirik ke arahku, "masih ada setengah jam, nggak mau di koreksi lagi?" Bu Joan bertanya padaku, aku menggeleng padanya.

"Nggak perlu bu, saya sudah koreksi dua kali sebelumnya" aku menjawab. Bu Joan yang mendengar hal itu mengangguk sambil tersenyum, dia menerima lembar jawabku lalu mempersilakan aku untuk keluar kelas. Membiarkan aku menikmati jam istirahat ke dua dengan tambahan waktu tiga puluh menit.

Tepat ketika aku akan membuka pintu kelas, seseorang dari luar muncul membuatku sedikit terkejut. Sosok Tasya ada disana, membuatku mengerenyit. Heran mengapa ia bisa berada di depan pintu kelasku ketika jam pelajaran tengah berlangsung.

Beberapa anak yang masih sibuk memperhatikan aku berbisik-bisik, terdengar mereka memanggil nama Jaehyun dengan suara pelan. Membuat Bu Joan ikut penasaran karenanya.

Tasya tersenyum kemudian, bergerak maju untuk masuk kedalam kelas. Aku menyingkir, membiarkan sosoknya menerima lebih banyak perhatian dari teman-temanku. Dia mendekat ke arah bu Joan dengan sikapnya yang sopan.

"Maaf bu jika menganggu, saya diperintahkan Bu Amber untuk manggil kak Jaehyun" katanya. mendengar hal itu membuatku melirik ke arah Jaehyun.

Bu Joan yang mendengar sosok bu Amber dibawa, langsung tahu jika itu berkaitan dengan persoalan band sekolah. Beliau memanggil Jaehyun yang memang terlihat sudah siap untuk dipanggil. Jaehyun juga membawa lembarannya, ia memberikan itu pada Bu Joan kemudian pergi dari sana mengikuti sosok Tasya.

"Ada sedikit masalah, kak" Tasya berbisik pada Jaehyun.

Melihat keduanya yang mendekat kearahku, aku refleks saja meminggirkan tubuh agar keduanya bisa lewat, membuatku sadar dimana kesalahanku selama ini.

Aku terlalu mudah menyingkir untuk orang lain, meskipun aku tahu pertandingan belum sepenuhnya dimulai.

.

.

.

Tbc

Wkwk.. Maap temen2 semuannya gua baru bisa nge-update BF hari ini.

Btw, minal aidzin walfaidzin ya semuanya. Maaf kalo selama ini gua ada salah2 kata ke kalian^^

[✔] BF ▪Jaehyun▪Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz