#32 Food Festival

606 135 25
                                    

Aku yang tengah berdiri dengan tangan kanan memegang satu cone es krim rasa yogurt dan tangan kiri dengan sekotak Takoyaki yang dibelikan Jaehyun mematung ketika sosok Tasya muncul bersama anggota band yang lain. Bahkan Mark dengan tangannya yang masih digips pun datang meskipun harus membawa serta teman sekelasnya yang bernama Haechan untuk menyetir.

Tasya menghampiri aku, pun dengan yang lainnya. "Maaf ya kak kalo bikin kak Jaehyun maksa kakak buat dateng. Soalnya Papa nggak bakalan ngebolehin aku keluar kalo cuma sama anak-anak cowok." Katanya.

Sebuah senyum aku sunggingkan untuk Tasya, tidak mencoba untuk menjawab apapun setelah tau alasan Jaehyun kekeuh mengajakku kemari. Kami mencari tempat duduk, dengan mereka yang sibuk mengobrol hal-hal yang sama sekali tidak aku ketahui. Hanya beberapa kali Johnny menanya pendapatku, yang hanya aku balas dengan anggukan canggung.

Yah, pada akhirnya aku berakhir disini, ikut ke food festival bersama Jaehyun dan teman-teman band nya. Jujur aku sendiri bingung, kenapa aku tidak bisa benar-benar menolak ajakan Jaehyun ketika menjemputku tadi, mungkin karena terlalu terkejut ketika sahabatku itu bilang jika Mamanya mengijinkan Jaehyun pergi bahkan ketika dia secara jujur mengatakan akan pergi bersamaku.

"Ten belum dateng?" Lamunanku terpecah ketika Johnny bertanya pada Jaehyun yang meskipun pelan bisa aku dengar dengan jelas. Sedikit banyak aku senang ketika mendengar kak Ten juga diundang kemari oleh mereka, karena sejujurnya berkumpul bersama teman-teman Jaehyun seperti ini membuat aku canggung dan tidak nyaman.

Kepala Jaehyun menggeleng, sambil melihat kesana kemari untuk mencari sosok kak Ten diantara kerumunan orang-orang yang ada di sana. Mereka kemudian melanjutkan untuk mengobrol, aku yang merasa tidak bisa masuk kedalam obrolan mereka menyibukkan diri untuk memakan makananku sambil menunggu-nunggu kedatangan kak Ten.

"Dita kan?" sosok laki-laki yang tadi dikenalkan Mark bernama Haechan itu bertanya. Dia yang tadi duduk di sebelahku sambil memainkan game di handphonenya membetulkan posisi duduknya. "Bagi Takoyakinya dong," Katanya tanpa malu-malu.

Aku mendekatkan kotak Takoyaki milikku padanya, mempersilakan dia mengambil. Haechan tersenyum melihat itu, "Beneran boleh?" tanyanya.

"Ambil aja," jawabku. Dia mengangguk-angguk kemudian mengambil satu, sebelum kemudian kepanasan karena langsung memakannya bulat-bulat. Aku tertawa melihat itu, dia juga begitu.

Setelahnya kami mengobrol berdua tanpa menginterupsi obrolan Jaehyun dan teman-teman seband nya. Haechan yang sepertinya memang supel dan banyak bicara membuat obrolan kami cukup menarik. "Gue masih laper, anterin beli Takoyaki nya dong." Katanya ketika sadar Takoyaki milikku sudah habis kami makan berdua. Aku menyetujui ajakan Haechan.

Melihat Jaehyun masih sibuk mengobrol aku memilih untuk mengiriminya pesan, jaga-jaga saja jika dia nanti mencariku.

Stand Takoyaki tidak terlalu jauh dari tempatku semula duduk, Haechan memesan dengan cepat terlihat tidak sabar untuk menyantap jajanan khas Jepang itu. Sesekali dia bercerita kalau ia suka sekali jalan-jalan hanya untuk sekedar mencari jajanan, bahkan sampai membuat Mark menjulukinya 'food hunter' karena kesukaannya itu.

"-makanya waktu temen-temennya ngajak ke foodfest dia juga ngajakin gue. Katanya sih simbiosis mutualisme gitu, dia bakalan nganterin gue nyari jajan terus sebagai gantinya gue jadi sopir dia buat kesini." Haechan berhenti bercerita sebentar, untuk menerima pesanannya.

"Tapi coba liat, malah elo yang nemenin gue nyari jajan sementara dia malah asik ngobrol sama anak-anak band, simbiosis mutualisme apanya cih.." lanjutnya.

Kami semula akan berjalan untuk kembali, tapi Haechan tiba-tiba berhenti sambil merapatkan kakinya dengan raut wajah yang tidak mengenakkan. "Gue tiba-tiba kebelet, lo duluan aja." Haechan mengatakan itu, aku merasa tergelitik melihat sosoknya hanya mengangguk kemudian mengajukan diri untuk membawakan Takoyaki miliknya.

Sosok dengan kulit berwarna madu itu lantas pergi dengan cepat untuk mencari toilet, meninggalkan aku yang masih belum beranjak karena masih sibuk menertawakan raut wajahnya yang lucu tadi.

Aku pergi ketika melihat dari jauh sosok Haechan telah menemukan letak toilet, kembali ke tempat dimana teman-teman seband Jaehyun berkumpul tadi. Tapi siapa yang menyangka, senyuman ku yang semula muncul karena tingkah mengemaskan Haechan seketika luntur karena mendengar kalimat yang sama sekali tidak pernah aku bayangkan akan ku dengar malam itu.

.

.

.

Tbc

[✔] BF ▪Jaehyun▪Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt