2. Felicity In A Cemetery

8.6K 1.4K 225
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


RENJUN membelokkan motornya sesuai permintaan Jisung. Mereka tiba di tempat pemakaman umum yang lokasinya tidak jauh dari sekolah. Jisung turun lebih dulu dari motor Renjun saat mesinnya sudah dimatikan oleh sang empu. Ia mencoba melepaskan kaitan helm kuningnya namun kembali mengalami kesulitan.

Standar motor sudah diturunkan. Renjun melepakan helm full face hitamnya dan meletakannya di atas tangki motor. Tangannya sibuk menyisir rambut yang berantakan ke belakang, menampakkan jidatnya yang bersih tanpa noda jerawat. Lalu perhatiannya tersita pada Jisung yang masih mengalami kesulitan melepas helm.

"Gitu doang masa nggak bisa lo?" Renjun mencoba membantu. "Eh anjir kok susah ya?" Namun ia mengalami kesulitan yang sama dengan Jisung. Saat sang adik kelas mencoba mengaitkannya, Jisung kesulitan. Kini saat berusaha melepaskannya, ternyata sama saja.

"Emang helmnya aja yang bangsat ini." Jisung mendengus, mengeraskan usahanya dan menambah tenaga untuk membuka kaitan helm tersebut. Renjun juga turut membantu. "Aaahh! Akhirnya!" seru yang lebih muda karena akhirnya helm tersebut lepas juga.

Renjun terkekeh melihat sikap Jisung yang ternyata tidak seburuk dugaannya. Pagi tadi ketika mereka bertemu, raut Jisung begitu minta dihajar. Tapi kini wajah menyebalkan itu sudah memudar. Tergantikan raut seorang adik. Meski Renjun anak tunggal, ia bisa melihat bahwa Jisung ini tipe lelaki bungsu yang terbiasa menerima banyak sekali kasih sayang dari orang-orang di sekitarnya.

Apa Jisung selalu hidup bahagia dan dimanjakan oleh para anggota geng SeNa?

Pandangan Renjun ia edarkan ke penjuru pemakaman umum. Jisung tidak berkata apa-apa dan segera melangkah dari parkiran meninggalkan Renjun disana. Si kakak kelas hanya bisa mengernyit heran. Ia ingin mengikuti langkah Jisung namun sebuah mobil Jaguar XFR biru yang tiba-tiba saja memarkir di samping motornya, menghentikan niat Renjun.

Dari dalam mobil tersebut keluarlah seorang lelaki yang dia rasa masih seumur dirinya atau malah lebih muda? Lelaki yang berasal dari etnis sama dengan Renjun. Hanya dengan melihat senyuman ramah dan mata yang menyipit dari orang itu, Renjun tetap berdiri disana.

Orang yang tidak ia ketahui namanya itu berjalan mendekat pada Renjun, sekilas melirik helm kuning batok yang ada di motor Renjun. "Temennya Park Jisung?" tanya orang tersebut ramah.

"Iya, lo juga?" Renjun balik menunjuk orang tersebut.

"Zhong Chenle. Bosnya Jisung." Lawan bicaranya mengajak Renjun berjabat tangan.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bon Voyage ✦ Jaemren [nctbz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang