4. Follow You Way Down

7.2K 1.2K 283
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


JISUNG terlalu berharga untuk Jaemin. Setibanya disana, ia mendengar Renjun merintih sakit dan mengatakan bahwa mereka baru saja diserang oleh orang-orang yang menggunakan masker. Renjun berhasil melepaskan salah satu masker yang menutupi wajah mereka namun berakhir babak belur karena tak becus melindungi Jisung.

Jaemin mendengarkan cerita Renjun dengan penuh ketenangan, meski hatinya bergemuruh ingin mengejar siapa pelaku yang sudah mencoba membunuh adiknya. Di hari istimewa Jisung. Musuhnya memang banyak tapi tidak ada yang pernah seberani ini menantangnya sampai melukai adik tiri kesayangan sang ketua.

Renjun bercerita dengan tangan yang masih memegangi sebongkah es batu yang ditempel pada area pelipisnya. Bengkak terbesar dan tersakit karena lawan yang menyerang mereka menggunakan cincin di jemari saat menghantamkan pukulan keras pada wajah sang anggota HaiNans. Jisung melindungi dengan cukup baik namun mereka berdua tidak bisa menghindar karena lawan membawa senjata tajam.

Mereka berjumlah empat orang, menaiki dua motor, menendang motor Renjun saat melaju dalam kecepatan sedang dan menjatuhkan keduanya; Renjun dan Jisung. Perkelahian tak terelakan. Satu orang melawan Renjun dan dua orang melawan Jisung. Sedangkan yang satu lagi berhasil kabur membawa pergi motor Renjun.

Sejak awal yang mereka incar memang hanya Jisung. Renjun yang hanya berhadapan dengan satu orang kewalahan. Bela diri maupun kemampuan berkelahinya dibandingkan orang yang sudah menyerang mereka tidak ada apa-apanya. Kekuatan mereka setara Lucas dan Hendery yang merupakan pemimpin tertinggi di gengnya. 

Yang bisa Renjun lakukan hanya terpaku dan menyaksikan Jisung melindunginya.

Bukannya membantu, namun Renjun saat perkelahian terjadi malah terkesan menjadi beban Jisung. Hingga ketika ia hampir kehilangan kesadaran, masker dari salah satu penyerang Jisung, seseorang yang menusuk Jisung, berhasil ia tarik lepas. Sebelum orang itu kabur bersama kedua temannya setelah berhasil menusuk Jisung.

"Maaf nggak bisa ngelindungin Jisung," lirih Renjun penuh penyesalan.

"Maaf juga soal motor lo." Jaemin menjawab sambil mengelus paha Renjun, berniat menenangkan.

Namun saat pemuda mantan narapidana itu melakukannya, Renjun bukannya tenang malah menahan nafasnya. Ia tidak terbiasa melakukan skinship dengan siapapun itu kecuali saling memukul dan melayangkan tendangan. Sentuhan dari Jaemin membuat bulu kuduknya meremang.

"Ng-nggak papa Kak Jaemin. Motor urusan gampang. Y-yang penting Jisung dulu." Renjun pun berpaling dan mencoba menenangkan dirinya sendiri. Hanya karena elusan singkat pada paha ia merasa tambah pusing.

Ruang tunggu di unit gawat darurat pun terasa sepi. Hanya mereka berdua yang ada disana. Renjun berdiam diri sambil memainkan ponsel dan berniat menghubungi ayahnya. Sedangkan Jaemin terlihat menelfon Chenle untuk menyusul ke rumah sakit. Renjun mendengar beberapa kali nama Chenle disebut Jaemin saat sedang menelfon. Sudah bisa dipastikan Jaemin memang sedang menghubungi bosnya itu.

Bon Voyage ✦ Jaemren [nctbz]Where stories live. Discover now