15. The Star Before You

5.3K 1K 679
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"CAPEK banget gue ngurusin lo dasar goblok!"

Renjun menekan tengkuk Jeno ke dalam kloset toilet untuk kesekian kalinya, menyeburkan wajah teman seangkatannya itu untuk tenggelam di dalam kubangan air yang biasanya menampung pembuangan kotoran manusia.

Jeno terbatuk-batuk, mengais oksigen sebanyak mungkin dengan mulut terbuka kala Renjun menarik kepalanya kembali dari dalam kloset. Hanya karena meninggalkan tas di toko Mark Lee, Renjun menyeret teman seangkatannya itu pagi-pagi sekali.

Saat Jeno turun dari mobil, seperti biasa diantar supir pribadinya, Renjun yang sudah mengambil tasnya dari toko Mark, menyeret teman seangkatannya itu ke kamar mandi. Hingga saat ini.

Kriing! Kriing!

"Kali ini lo selamet karena bel udah bunyi. Tunggu waktu istirahat. Gue bonyokin muka lo." Pun Renjun menendang punggung Jeno sehingga lelaki itu terbanting pada dinding kloset, memandang tubuh mungil yang baru saja menyiksanya pergi dari sana.

Ia mengusap sisa-sisa air kloset yang tersisa di wajahnya. Kacamata yang sudah diamankan di saku celana kini diambil dan dipakai oleh Jeno. Lelaki itu bangkit berdiri dan hanya mendesis kecil. Otot pada leher diregangkan sambil meludah ke lubang kloset.

"Makin bar-bar aja si Renjun," gumamnya seorang diri. Wajahnya yang terlihat marah itu perlahan berubah sendu. "Tapi cuma ini yang bisa gue lakuin." Ia keluar dari dalam bilik kloset, melepaskan kacamatanya dan meletakkan di sekat wastafel panjang di depannya untuk mencuci muka. Tidak ada siapapun kecuali dia disana saat ini.

Sambil memandangi wajahnya yang terpantul dari cermin besar di depannya kini, Jeno jembali bermonolog sendiri. "Gue nggak bisa ngulang waktu. Kematian mama lo, semuanya tanggung jawab gue." Lalu kemudian pergi berlari meninggalkan kamar mandi, menuju ke kelasnya.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sepulang sekolah, Lucas menjemput Renjun dan sudah menunggunya di toko kelontong Mark. Mereka menghabiskan waktu untuk merokok dan membicarakan kondisi Yangyang disana. Kata ketuanya, Yangyang saat ini sudah membaik meski belum bisa berkunjung ke markas.

Bon Voyage ✦ Jaemren [nctbz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang