23. It's Salty In Those Sweets

4.3K 860 357
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


HAECHAN yang saat ini tengah sibuk membantu Mark menata dagangan toko, menerima telfon dari Jay dan langsung mengangkatnya. "Kenapa? Gue tadi liat Jeno sama Hyunjae di dep—"

"Juyeon kritis. Perjanjian batal. Sekarang lo susul Hendery sebelum masalah makin besar."

"What?! Apa?!" Sambungan dimatikan sepihak oleh Jay. "Jay! Halo! Jay! Jay Park?!" Volume suaranya tidak bisa dikendalikan meski berada pada jarak dekat dengan Mark. Sehingga kekasihnya yang masih berjongkok di depan Haechan menghentikan kegiatannya.

Alis Mark menukik mendengar Haechan menyebutkan nama seseorang yang ia kenal. Tidak menyangka bahwa Haechan juga mengenal salah seorang mantan anggota SeNa. Apalagi Jay merupakan salah satu dari Triple J yang cukup terkenal di dunia berandalan.

"Kenapa Pudu?" tanya Mark yang berdiri dan menatap kegelisahan kekasihnya. 

Haechan menggigit bibir bawah dan mengacak rambut coklatnya, membuat Mark menarik pinggang Haechan untuk memberikan pagutan singkat di bibir yang lebih muda.

"Kok bisa kenal Jay? Kamu utang cerita sayang," lanjut Mark masih dengan senyuman meski hatinya sudah tidak karuan penasaran.

Setelah pagutan Mark dilepaskan, Haechan merubah tampangnya memelas. Ia tidak tau apa maksud dari Juyeon kritis karena perjanjian antara Haechan, MANDALA dan Hendery tidak sampai harus mengorbankan nyawa seseorang. Lelaki berkulit tan yang hanya ingin melindungi kekasihnya itu kini berada di ambang kepanikan.

"Kak, bisa ikut aku nggak? Kita ikutin ..." Ucapannya tertahan karena ketika menoleh ke arah kaca toko, Hyunjae sudah keluar dengan Tzuyu, berjalan menuju jalan utama untuk menghadang taxi. Tangannya refleks menampar-nampar dada Mark beberapa kali. "Kak ayo ikutin kak Tzuyu sama kak Hyunjae, ayo penting!"

Mark untuk sesaat termenung kenapa Haechan juga bisa tau Hyunjae. Ia ingin bertanya tapi Haechan segera keluar dari toko dan mengambil motor matic ibunya yang diparkirkan tak jauh dari kursi biasa tempat Renjun duduk. Ia menunggu Mark menutup toko dan mengunci rolling doornya sampai beberapa menit berlalu. Sampai Tzuyu dan Hyunjae sudah mendapatkan taxi dan melaju.

"MARK LEE! YA TUHAN! CEPETAN NAPA SIH!" teriak Haechan sambil memasang helmnya.

Butuh waktu sampai tiga menit karena keleletan Mark dalam bertindak untuk bisa menyusul Haechan, membuat jarak diantara mereka dan taxi tumpangan Hyunjae juga Tzuyu semakin membentang.

"Iya, iya Pudu, mana, aku depan." Mark yang rela hanya menggunakan kaos singlet, bersandal jepit dan celana bokser keropi itu berniat memegang kemudi tapi Haechan larang. Tatonya yang hampir memenuhi dada, bahu dan punggung terekspos bebas.

"Aku aja. Ini motor ibu negara, kakak nggak bisa naik matic soalnya." Haechan bersiap tancap gas.

Tepat saat Mark sudah naik dan memeluk perutnya, anak itu melajukan motor secepat yang motor matic itu bisa. "Haechan! Pelan-pelan anjir!"

Bon Voyage ✦ Jaemren [nctbz]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang