16. The Mighty Long Fall

5.5K 952 537
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


RENJUN duduk di anak tangga bersama dengan Hyunjin, Hyunjae dan juga Haruto. Yoshinori berada di belakang mereka sibuk dengan telfonnya membahas penawaran harga. Mereka masih ingin tahu tentang kronologi penusukan Jisung dan meminta Renjun menyebutkan ciri-cirinya secara jelas.

Meski anak itu sudah menyebutkannya pada Jaemin, persis seperti penampakan fisik wajah Kevin, sang ketua SeNa terlihat tenang-tenang saja. Jaemin sama sekali tidak mengumpulkan orang-orang yang memiliki ciri fisik seperti yang Renjun sebutkan.

Atau mungkin Jaemin dan Juyeon bertindak secara diam-diam? Renjun bahkan tidak tau apa yang ketua SeNa itu pikirkan. Dari sekian banyak orang, kepribadian Jaemin paling sulit dibaca.

Dalam hatinya, entah Renjun harus bersyukur atau menyesal. Di sisi lain, ia tidak tahu apa yang akan dilakukan Jaemin pada Kevin jika kenyataan terbongkar. Namun perkataan Hyunjae tadi sebelum rapat, membuatnya mengurungkan niat.

Saat ini Renjun ketakutan. Keringat dingin berkumpul di pori-porinya dengan tangan terus memeluk jaket yang entah milik siapa itu dipinjamkan padanya. Ia melihat Jaemin dan Juyeon sedang berbicara tak jauh dari posisinya saat ini.

"Itu jaket Jaemin. Kebesaran banget nggak?" Suara Hyunjin membuat Renjun memalingkan pandangannya dari Jaemin.

"O-oh, nggak kok masih nyaman dipake."

Renjun sebenarnya senang. Sangat tersanjung bahwa ia memakai jaket seorang ketua. Meski yang ditunjukkannya saat ini adalah wajah sepucat mayat karena takut matanya berkontak dengan Jeno atau Kevin yang mengobrol dengan kerumunan.

Ada beberapa duduk di atas motor dan ada yang bersila di bawah, mendengarkan cerita dengan seksama dari Jeno yang terlihat paling mencolok disana. Eye-smilenya masih bisa dipandang Renjun meski dari jarak yang cukup jauh.

Di sekolah, biasanya Renjun akan kesal melihat eye-smile itu dan langsung memukul atau menendang Jeno ketika berpapasan di koridor. Alasan klise kenapa ia suka menyiksa teman seangkatannya itu, karena Jeno sok akrab dengannya.

Tapi disini, mulai malam ini, hidup Renjun di sekolah mungkin akan berubah drastis.

"Mati gue besok," keluhnya menyembunyikan wajah diantara lutut dan mengacak rambut dengan gerakan kencang.

Hyunjae dan Hyunjin hanya bisa saling memandang heran akan tingkah Renjun yang sulit dimengerti. "Kenapa dia?" tanya Hyunjin berbisik.

"Mana gue tau? Gila kali?" Hyunjae mengangkat kedua bahu dan mencebikkan bibirnya.

"Lo kali ah yang gila." Menerima balasan sok imut itu, Hyunjin melepas karet rambutnya dan menjebretkan benda tersebut pada pipi Hyunjae.

"Anjir! Sakit!" Pipi Hyunjae yang memanas terkena jebretan ikat rambut Hyunjin, dielus oleh sang empu.

Tapi karena menerima pelototan dari salah satu wakil SeNa, Hyunjae segera mengambil karet rambut yang jatuh tak jauh darinya. Mereka kembali memandangi Renjun yang masih tak mau mengangkat wajahnya dari lipatan lutut.

Bon Voyage ✦ Jaemren [nctbz]Where stories live. Discover now